Jalur KA Leles-Cibatu amblas sedalam 6 meter

Senin, 16 Desember 2013 - 03:23 WIB
Jalur KA Leles-Cibatu...
Jalur KA Leles-Cibatu amblas sedalam 6 meter
A A A
Sindonews.com – Jalur kereta api (KA) Leles-Cibatu di Kampung Karangsari RT01, RW03, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, amblas sedalam enam meter pukul 22.30 WIB, Minggu (15/12) malam. Akibat kejadian itu, jalur KA tersebut tidak dapat dilalui.

“Lengkapnya, seperti berapa panjang jalur yang terancam belum kami terima. Cuma sejauh ini laporan menyebutkan tanah pinggir rel jalur KA Leles-Cibatu di Kampung Karangasari amblas dan tidak bisa dilalui,” kata Kepala Bagian Informatika Setda Kabupaten Garut, Basuki Eko, Senin (16/12/2013) dini hari.

Menurut Eko, faktor tingginya curah hujan menjadi penyebab amblasnya tanah di sekitar rel. Petugas dari intansi terkait dan muspika setempat, tambah Eko, saat ini masih melakukan upaya normalisasi jalur KA yang amblas tersebut.

“Begitu laporan ini disampaikan, petugas langsung melakukan upaya perbaikan. Sejauh ini, kami tidak mengetahui KA jurusan mana saja yang terhambat akibat amblasnya jalur tersebut,” ujarnya.

Seperti diketahui, tingginya curah hujan mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Garut mengalami longsor. Dalam kurun waktu tiga hari terakhir, longsor terjadi di tiga lokasi.

Pada Minggu (15/12) pukul 18.30 WIB, tanah badan Jalan Cangkuang longsor dan menutupi saluran air irigasi. Kejadian ini mengakibatkan tiga rumah warga di Kampung Karangsari Tonggoh terendam.

Pada Sabtu (14/12) sebelumnya, longsor terjadi di kawasan kaki Gunung Sorong dan Kampung Pojok, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong. Dua unit rumah warga mengalami rusak berat dan satu unit lainnya rusak ringan.

Longsor di Kampung Pojok ini setidaknya juga mengancam 25 rumah warga lainnya dan satu mesjid. Akibatnya, sebanyak 28 kepala keluarga (KK) harus diungsikan untuk menghindari longsor susulan.

Pada hari yang sama, Sabtu, longsor telah memutus jalan provinsi penghubung Kecamatan Cisewu dan Talegong di km 63+875. Putusnya jalan penghubung di kawasan Garut Selatan ini disebabkan oleh meluapnya air Sungai Ciliwung di Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu.

Badan jalan sepanjang 100 meter mengalami amblas karena pengikisan air sungai dan hanya tinggal menyisakan lebar dua meter saja. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan, tidak ada korban jiwa dari serangkaian peristiwa longsor yang terjadi.

“Kami meminta agar warga di seluruh wilayah Kabupaten Garut waspada bencana longsor dan segera melaporkan bila bencana itu terjadi di lingkungan mereka ke muspika terdekat. Semakin cepat laporan disampaikan, semakin cepat pula penanganan yang akan dilakukan,” ujarnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6655 seconds (0.1#10.140)