3 penggali sumur di Arcamanik tewas karena gas CO2
A
A
A
Sindonews.com – Pihak kepolisian memastikan tiga penggali sumur yang tewas saat melakukan penggalian di Jalan Pasar Sindanglaya, RT 4 RW 1, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu kemarin karena keracunan gas karbon dioksida atau CO2.
“Dari hasil pemeriksaan dokter forensik di RS Sartika Asih menyebutkan jika korban meninggal karena keracunan gas CO2 saat berada di dalam sumur,” jelas Kapolsekta Arcamanik, KOmpol I Ketut Adi Purnama, Minggu
(15/12/2013).
Menurutnya, hal itu diperkuat dengan kondisi fisik ketiga korban yang terdapat luka lecet geser dan mulut berbusa yang menandakan korban mati lemas.
Sementara itu, dari keterangan tiga orang saksi yang telah dimintai keterangannya, kronologi tewasnya ketiga korban bermula saat korban Dedi (50) yang sudah selesai melakukan pekerjaannya tertinggal linggis di dalam sumur.
Namun saat turun menggunakan tali karet timba sekitar dua meter, pegangan tangannya langsung lepas dan jatuh ke dalam sumur dan tenggelam.
Secara spontan korban Yana Suryana (36) langsung turun untuk membantu. Namun baru juga dua meter turun Yana jatuh ke dasar sumur.
Korban Mustaban Amar (35) yang melihat Yana terjatuh itu pun langsung mencoba turun. Namun nasib Mustabah pun serupa dengan Dedi dan Yana, dia jatuh saat mencapai dua meter.
Melihat kondisi itu, para saksi pun melarang siapa pun untuk turun membantu ketiga korban. Bahkan saat mencoba memasukan ayam ke dalam sumur, ayam itu langsung mati lemas.
Akhirnya atas bantuan Tim Rescue Damkar Kota Bandung dan PMI Kota Bandung, ketiga korban bisa dievakuasi dan diperiksa lebih lanjut di RS Polri Sartika Asih.
“Jadi kesimpulannya, kemungkinan korban keracunan gas CO2 atau golongan methana. Karena berat jenisnya lebih berat dari oksigen, sehingga pada kedalaman tertentu di sumur tersebut gas oksigen tidak bisa diakses oleh org yg berada di dalam sumur,” tutup Adi.
“Dari hasil pemeriksaan dokter forensik di RS Sartika Asih menyebutkan jika korban meninggal karena keracunan gas CO2 saat berada di dalam sumur,” jelas Kapolsekta Arcamanik, KOmpol I Ketut Adi Purnama, Minggu
(15/12/2013).
Menurutnya, hal itu diperkuat dengan kondisi fisik ketiga korban yang terdapat luka lecet geser dan mulut berbusa yang menandakan korban mati lemas.
Sementara itu, dari keterangan tiga orang saksi yang telah dimintai keterangannya, kronologi tewasnya ketiga korban bermula saat korban Dedi (50) yang sudah selesai melakukan pekerjaannya tertinggal linggis di dalam sumur.
Namun saat turun menggunakan tali karet timba sekitar dua meter, pegangan tangannya langsung lepas dan jatuh ke dalam sumur dan tenggelam.
Secara spontan korban Yana Suryana (36) langsung turun untuk membantu. Namun baru juga dua meter turun Yana jatuh ke dasar sumur.
Korban Mustaban Amar (35) yang melihat Yana terjatuh itu pun langsung mencoba turun. Namun nasib Mustabah pun serupa dengan Dedi dan Yana, dia jatuh saat mencapai dua meter.
Melihat kondisi itu, para saksi pun melarang siapa pun untuk turun membantu ketiga korban. Bahkan saat mencoba memasukan ayam ke dalam sumur, ayam itu langsung mati lemas.
Akhirnya atas bantuan Tim Rescue Damkar Kota Bandung dan PMI Kota Bandung, ketiga korban bisa dievakuasi dan diperiksa lebih lanjut di RS Polri Sartika Asih.
“Jadi kesimpulannya, kemungkinan korban keracunan gas CO2 atau golongan methana. Karena berat jenisnya lebih berat dari oksigen, sehingga pada kedalaman tertentu di sumur tersebut gas oksigen tidak bisa diakses oleh org yg berada di dalam sumur,” tutup Adi.
(lns)