Lewat perlintasan tanpa palang, 2 pelajar disambar KA
A
A
A
Sindonews.com - Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu di Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan kembali menelan korban jiwa. Kali ini dua siswi SMK di Kota Pasuruan tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya tersambar KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya.
Satu orang korban tewas di lokasi, Dini Andriani (17), sedang Laili (17), tewas saat dibawa ke RSUD dr Soedarsono, Kota Pasuruan. Kedua korban asal warga Desa Rangeh RT 1 RW I, Kecamatan Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan. Sedianya, mereka akan mengunjungi teman sekolahnya di utara rel KA Kelurahan Kepel.
Menurut keterangan warga setempat, Jamil, kedua remaja ini berboncengan dengan sepeda motor searah dengan laju KA yakni dari arah timur ke barat. Seolah tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, korban menyeberang jalan dan melintasi rel KA tanpa penjagaan.
Pada saat bersamaan, KA Mutiara Timur melaju dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak pengendara sepeda motor korban. Akibat benturan tersebut, kedua korban terpental sekira 10 meter. Keduanya mengalami luka serius dan pendarahan di bagian kepala, serta patah tulang di bagian kaki. Sementara motor yang dikendarai hancur tak berbentuk.
"Sepeda motor dan KA sama-sama dari arah timur. Pengendara sepeda motor mungkin tidak memperhatikan saat akan menyeberang rel," kata Jamil.
Sementara itu, Hariyanto (48), ayah Dini, tampak terpukul atas kematian putrinya. Ia sempat jatuh pingsan, saat akan melihat kondisi putrinya di ruang jenasah RSUD dr Soedarsono, Kota Pasuruan.
Hingga kini, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Satu orang korban tewas di lokasi, Dini Andriani (17), sedang Laili (17), tewas saat dibawa ke RSUD dr Soedarsono, Kota Pasuruan. Kedua korban asal warga Desa Rangeh RT 1 RW I, Kecamatan Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan. Sedianya, mereka akan mengunjungi teman sekolahnya di utara rel KA Kelurahan Kepel.
Menurut keterangan warga setempat, Jamil, kedua remaja ini berboncengan dengan sepeda motor searah dengan laju KA yakni dari arah timur ke barat. Seolah tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, korban menyeberang jalan dan melintasi rel KA tanpa penjagaan.
Pada saat bersamaan, KA Mutiara Timur melaju dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak pengendara sepeda motor korban. Akibat benturan tersebut, kedua korban terpental sekira 10 meter. Keduanya mengalami luka serius dan pendarahan di bagian kepala, serta patah tulang di bagian kaki. Sementara motor yang dikendarai hancur tak berbentuk.
"Sepeda motor dan KA sama-sama dari arah timur. Pengendara sepeda motor mungkin tidak memperhatikan saat akan menyeberang rel," kata Jamil.
Sementara itu, Hariyanto (48), ayah Dini, tampak terpukul atas kematian putrinya. Ia sempat jatuh pingsan, saat akan melihat kondisi putrinya di ruang jenasah RSUD dr Soedarsono, Kota Pasuruan.
Hingga kini, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
(rsa)