3 anggota Polda Jateng aniaya anggota Satpol PP

Kamis, 12 Desember 2013 - 17:36 WIB
3 anggota Polda Jateng aniaya anggota Satpol PP
3 anggota Polda Jateng aniaya anggota Satpol PP
A A A
Sindonews.com - Seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang Aris Sujoko (48), warga Wonolopo, Kecamatan Mijen, Semarang, diduga dianiaya tiga oknum polisi, dan seorang sipil, saat ketiganya sedang mabuk.

Akibat penganiayan itu, dia menderita sejumlah luka sabetan senjata tajam, di tangan dan kepala bagian kirinya. Tidak hanya itu, dia juga mengalami luka di bangian belakang telinga kanan dan kininya, akibat dipukul pistol oknum anggota polisi tersebut.

Saat ini, Aris Sujoko sedang menjalani rawat inap, di Rumah Sakit Tugu Kota Semarang. Dia juga sudah melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, insiden itu terjadi pada Rabu 11 Desember 2013, sekira pukul 20.00 WIB, di Jalan Sidodadi, Kecamatan Mijen, tepatnya di belakang Markas Komando (Mako) Direktorat Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polda Jawa Tengah.

Saat itu, Aris sedang bertamu ke rumah rekannya, di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara) bersama Eriyanto (38), seorang sekretaris lurah di Mijen. Saat bertamu itu, tiba–tiba telepon seluler (ponsel) Aris berdering.

Saat diangkat, ternyata seseorang berinisial S (38) yang menelpon. Lalu, S meminta Aris datang ke TKP. Ajakan itu langsung diiyakan Aris yang langsung menuju lokasi, ditemani Eriyanto.

“Saya berboncengan dengan Eriyanto menggunakan sepeda motor. Sampai lokasi, memang ada S dan tiga orang oknum polisi. Salah satunya saya kenal bernama Brigadir C, anggota Sabhara,” ucapnya, kepada wartawan, di RS Tugu Semarang, Kamis (12/12/2013).

Tak jelas alasannya, Aris tiba–tiba diserang Brigadir C dan teman–temannya menggunakan senjata tajam jenis samurai dan pistol. Tangan kiri dan kepalanya sempat terkena sabetan samurai yang dibawa oknum polisi itu. Dia juga sempat diinjak dan ditodong pistol, sebelum akhirnya dipukulkan ke belakang telinga.

“Pistolnya dikeluarkan dari balik baju. Saya sempat menangkis saat dibacok, tangan saya terluka. Mereka itu sedang mabuk. Awalnya saya mengira disuruh datang mau dimintai uang untuk tambahan beli minum (miras). Tapi ternyata saya langsung diserang,” paparnya heran.

Saat itu, Eriyanto sempat melerai. Namun gagal. Tindakan brutal para pelaku baru berhenti saat Eriyanto menelpon piket Polsek Mijen. Anggotanya langsung datang, namun para pelaku tidak diamankan, hanya korban yang sudah bersimbah darah dibawa ke Puskesmas Mijen untuk di rawat.

“Saya diantar petugas ke Puskesmas. Saya tadinya mau laporan ke Polsek Mijen, tapi diarahkan ke Polrestabes Semarang. Saya diantar petugas. Sampai kemudian sempat mendapat perawatan di RSUP Dr Kariadi,” terangnya.

Aris Sujoko tak habis pikir, kenapa S maupun tiga oknum polisi yang dikenalnya itu tega melakukan penganiayaan. “Saya tidak ada masalah dengan mereka,” ucapnya.

Istri korban, Sri Pujiastuti (45) menambahkan, suaminya sempat pulang dari RSUP Dr Kariadi, setelah mendapat perawatan. Suaminya akhirnya dibawa ke RS Tugu Kota Semarang.

“Karena terus menerus merasa kesakitan. Bapak (Aris Sujoko) pergi ke luar rumah sekira pukul 17.30 WIB. Tapi saat pulang, ternyata sudah luka–luka. Ada jahitan,” ucapnya saat menemani suaminya di rumah sakit.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono membenarkan adanya insiden itu. Salah satu terduga pelakunya adalah anggota Sabhara Brigadir C.

“Informasi yang saya terima, (terlapor) itu personel Polda (Jateng). Kami sekarang sudah proses penyidikan, namun belum menentukan siapa tersangkanya. Masih melakukan pemeriksaan saksi–saksi,” ungkapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5938 seconds (0.1#10.140)