Fikri tewas disiksa panitia keamanan KBD
A
A
A
Sindonews.com - Kematian Fikri Dolasmantya Surya mahasiswa baru Jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, diduga tewas disiksa oknum fendem (panitia keamanan) pada saat kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD), pada 9-13 Oktober 2013.
Menurut keterangan para saksi yang dikumpulkan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK), Fikri mahasiswa baru asal Mataram, Lombok, NTB, disiksa karena berupaya melindungi mahasiswa lain yang mengikuti orientasi.
"Fikri diperlakukan tidak wajar," kata Lalu Musztaqim di sela aksi menuntut keadilan untuk Fikri di Kampus ITN, Senin (9/12/2013).
Para peserta lain, kata Mustaqim, juga mendengar rintihan kesakitan yang keluar dari mulut Fikri di dalam tenda. Hingga tanggal 12 Oktober, peserta lainnya sudah tidak melihat sosok Fikri hingga malam terakhir.
Saat itu, panitia mulai bersikap baik dan diberi makan dan minuman yang cukup banyak. Orientasi kemudian dibubarkan secara mendadak. Meski demikian, peserta lainnya baru mengetahui jika Fikri sudah meninggal dunia, di kamar jenazah RSSA Malang.
Sementara itu, Wakil Rektor III ITN I Wayan Mundra mengakui telah menyelesaikan kasus kematian Fikri secara kekeluargaan. Bahkan, pihak keluarga juga sudah menandatangani tidak melakukan visum dalam atas kematian Fikri.
"Kita sudah selesaikan dengan pihak keluarga secara kekeluargaan," terangnya.
Menurut keterangan para saksi yang dikumpulkan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK), Fikri mahasiswa baru asal Mataram, Lombok, NTB, disiksa karena berupaya melindungi mahasiswa lain yang mengikuti orientasi.
"Fikri diperlakukan tidak wajar," kata Lalu Musztaqim di sela aksi menuntut keadilan untuk Fikri di Kampus ITN, Senin (9/12/2013).
Para peserta lain, kata Mustaqim, juga mendengar rintihan kesakitan yang keluar dari mulut Fikri di dalam tenda. Hingga tanggal 12 Oktober, peserta lainnya sudah tidak melihat sosok Fikri hingga malam terakhir.
Saat itu, panitia mulai bersikap baik dan diberi makan dan minuman yang cukup banyak. Orientasi kemudian dibubarkan secara mendadak. Meski demikian, peserta lainnya baru mengetahui jika Fikri sudah meninggal dunia, di kamar jenazah RSSA Malang.
Sementara itu, Wakil Rektor III ITN I Wayan Mundra mengakui telah menyelesaikan kasus kematian Fikri secara kekeluargaan. Bahkan, pihak keluarga juga sudah menandatangani tidak melakukan visum dalam atas kematian Fikri.
"Kita sudah selesaikan dengan pihak keluarga secara kekeluargaan," terangnya.
(san)