Remaja Salatiga rentan terkena HIV/AIDS

Senin, 09 Desember 2013 - 02:33 WIB
Remaja Salatiga rentan terkena HIV/AIDS
Remaja Salatiga rentan terkena HIV/AIDS
A A A
Sindonews.com - Ketua pemerhati AIDS dan kelompok orang yang hidup dengan HIV - AIDS Salatiga Andreas Bambang menilai kalangan remaja di Kota Salatiga rentan terkena HIV/AIDS.

Penilaian ini didasarkan pada perilaku menyimpang dan pergaulan bebas yang dilakukan anak remaja yang semakin tak terkendali.

"Berdasarkan hasil survei yang saya lakukan, penyimpangan perilaku yang dilakukan anak remaja di Salatiga cukup tinggi. Seolah-olah seks bebas dan penyalahgunaan narkoba sudah menjadi hal yang biasa bagi anak remaja. Aktivitas menyimpang mereka rawan terkena HIV/AIDS," katanya, kemarin.

Dia menjelaskan, anak remaja rawan terkena HIV/AIDS karena mereka tidak mengerti atau tak mengindahkan kesehatan saat melakukan aktivitas perilaku menyimpang. Di sisi lain, mereka juga belum memahami penularan virus HIV melalui hubungan badan.

Pada umumnya, sebagian kalangan remaja saat melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Padahal mereka sering berganti pasangan.

"Banyak remaja yang tidak mengerti kesehatan dan pentingnya pengaman saat melakukan hubungan seks. Karena itu, mereka rentan terkena virus HIV," ujarnya.

Andreas menyatakan, berdasarkan keterangan sejumlah remaja pelaku seks bebas yang dibimbingnya, sebagian besar remaja kali pertama melakukan hubungan seks saat mereka duduk di bangku SMP atau usia 14 tahun. Kebanyakan mereka melakukan hubungan badan dengan kekasihnya.

"Dan itu dilakukan berulang-ulang. Yang lebih memperihatinkan lagi, setiap mereka ganti pacar hal itu dilakukannya lagi. Jadi mereka sering berganti pasangan. Sementara mereka tidak paham penularan HIV/AIDS melalui hubungan seks," tukasnya.

Bahkan, Andreas menyebut, pelaku perilaku menyimpang kalangan remaja sudah merambah semua lapisan masyarakat. Dan tidak sedikit remaja yang melakukan hubungan seks di rumah mereka. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan perhatian orang tua terhadap anaknya.

Atas dasar itu, Andreas mengimbau kepada masyarakat untuk memperketat pengawasan terhadap anaknya. Sebab perilaku anak remaja sekarang sudah kelewat batas serta membahayakan kesehatan dirinya sendiri dan orang lain.

"Selain melakukan pengawasan, orang tua juga perlu memberikan pemahaman atau pendidikan reproduksi dan pengetahuan akan HIV/AIDS. Ini penting karena pengetahuan anak remaja terhadap pendidikan seks dan penyakit HIV/AIDS sangat rendah," tandasnya.

Sementara itu, penderita penyakit HIV/AIDS di Kota Salatiga saat ini didominasi warga berusia produktif, antara 20 - 35 tahun. Dari 164 penderita HIV/AIDS sekitar 60 persen lebih adalah kalangan usia produktif yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, anak-anak, dan pekerja, dan pekerja seks komersial (PSK). Sedang penderita lainnya adalah kalangan ibu rumah tangga.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga Sovie Harjanti mengatakan, pola penyebaran penyakit HIV/AIDS belakangan mengalami pergeseran dari pemakai narkoba ke kalangan pekerja serta ibu rumah tangga.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah kalangan, pergeseran pola penyebaran penyakit HIV/AIDS dikarenakan adanya peningkatan hiteroseksual kaum pria.

"Sebagian besar penderita usia produktif, termasuk ibu rumah tangga tertular oleh pasangan hidupnya. Selain itu, juga akibat perilaku menyimpang yang dilakukannya," ucapnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8318 seconds (0.1#10.140)