Ratusan pebalap liar di Kampus Undip kocarkacir dirazia
A
A
A
Sindonews.com – Ratusan pebalap liar yang kerap beraksi di lingkungan Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Tembalang Semarang seketika bubar ketika petugas gabungan dari Polsek Tembalang mengepungnya.
Mereka ditertibkan polisi pada razia yang digelar Jumat (6/12) sore. Lokasi razia itu dilakukan di jalan belakang Fakultas Kedokteran Undip, tepatnya di sekitar Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Lokasi itu memang kerap digunakan untuk balap liar. Razia dilakukan petugas gabungan, mulai unsur lalu lintas, sabhara, intelkam, reserse kriminal hingga provos.
Terbukti, pada razia itu, tak kurang sekira 150 sepeda motor terjaring razia. Mereka semua tak berkutik ketika petugas mengepungnya dari dua arah. Sementara arah untuk melarikan diri, sudah ditutup petugas menggunakan mobil, tak terkecuali mobil patroli.
Rata–rata pengendaranya anak di bawah umur. Mereka tampak panik ketika dikepung petugas dari dua arah, beberapa mencoba lari, namun tak berhasil. Mereka terlihat kocar – kacir, beberapa di antaranya terjatuh.
Beberapa pengendara sempat nekat melajukan sepeda motornya makin kencang saat coba dihentikan petugas. Selain itu, ada juga yang mencoba bersembunyi dengan masuk lokasi proyek pembangunan rumah sakit. Namun tak berhasil, pasalnya sekuriti setempat ikut membantu polisi mengamankan para pebalap liar tersebut.
Salah satu bocah yang terjaring razia, Renaldi,15,mengaku berboncengan bersama temannya hanya ingin jalan – jalan menghabiskan sore. Siswa kelas III SMP itu menaiki sepeda motor Yamaha Vega R yang kondisinya sudah pretelan alias tak standar. Ia juga tidak menggunakan helm
“Betul Pak, saya baru satu kali ini lewat sini. Mau jalan–jalan, malah kena razia. Saya nggak tahu ada balap liar, nggak ikut–ikutan juga,” tutur warga Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang tersebut.
Dyah Mayangsari,21, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Undip, apresiatif dengan tindakan yang dilakukan polisi.
“Bagus. Soalnya balapan liar itu mengganggu pengendara yang lewat situ. Daerahnya memang sepi,” ungkapnya.
Kapolsek Tembalang, AKP Wahyu Broto Narsono Adhi, mengatakan razia ini digelar dalam rangka mewujudkan lingkungan yang kondusif. Tak terkecuali memang kegiatan operasi Zebra Candi 2013 yang sedang dilakukan.
“Masyarakat banyak yang mengeluh, apalagi ini juga lingkungan kampus. Lokasinya sering digunakan balap liar. Ini jumlah yang terjaring banyak sekali, belum sempat dihitung berapa. Jumlahnya sampai ratusan. Tapi dari semuanya yang sudah kami periksa, dari ratusan sepeda motor ini, hanya dua buah yang lengkap. Surat–suratnya, kelengkapan fisik, hingga pembawanya memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi),” ungkapnya saat memimpin razia.
Motor – motor itu kemudian diangkut menggunakan truk ke Mapolsek Tembalang. Truk bolak – balik ke Mapolsek Tembalang mengangkut truk, mengingat banyaknya motor yang terjaring razia.
“Nantinya para pelanggar ini dikenai tilang (bukti pelanggaran). Untuk yang kondisinya tidak standar, harus dilengkapi. Misalnya spion, rem, lampu hingga ukuran ban,” tandasnya.
Terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Istu Hari Winarto mengatakan gelaran Operasi Zebra Candi 2013 ini sudah dilakukan sejak 28 November 2013 lalu. Pada operasi ini pihaknya khusus memfokuskan ke penegakan hukum.
“Angkanya pelanggaran masih tinggi. Ambil sampel saja di wilayah Polrestabes Semarang. Pada razia ini, tiap hari bisa 2000 pengendara ditilang. Artinya kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas masih rendah. Belum lagi yang hanya dikenakan teguran,” tandasnya.
Mereka ditertibkan polisi pada razia yang digelar Jumat (6/12) sore. Lokasi razia itu dilakukan di jalan belakang Fakultas Kedokteran Undip, tepatnya di sekitar Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Lokasi itu memang kerap digunakan untuk balap liar. Razia dilakukan petugas gabungan, mulai unsur lalu lintas, sabhara, intelkam, reserse kriminal hingga provos.
Terbukti, pada razia itu, tak kurang sekira 150 sepeda motor terjaring razia. Mereka semua tak berkutik ketika petugas mengepungnya dari dua arah. Sementara arah untuk melarikan diri, sudah ditutup petugas menggunakan mobil, tak terkecuali mobil patroli.
Rata–rata pengendaranya anak di bawah umur. Mereka tampak panik ketika dikepung petugas dari dua arah, beberapa mencoba lari, namun tak berhasil. Mereka terlihat kocar – kacir, beberapa di antaranya terjatuh.
Beberapa pengendara sempat nekat melajukan sepeda motornya makin kencang saat coba dihentikan petugas. Selain itu, ada juga yang mencoba bersembunyi dengan masuk lokasi proyek pembangunan rumah sakit. Namun tak berhasil, pasalnya sekuriti setempat ikut membantu polisi mengamankan para pebalap liar tersebut.
Salah satu bocah yang terjaring razia, Renaldi,15,mengaku berboncengan bersama temannya hanya ingin jalan – jalan menghabiskan sore. Siswa kelas III SMP itu menaiki sepeda motor Yamaha Vega R yang kondisinya sudah pretelan alias tak standar. Ia juga tidak menggunakan helm
“Betul Pak, saya baru satu kali ini lewat sini. Mau jalan–jalan, malah kena razia. Saya nggak tahu ada balap liar, nggak ikut–ikutan juga,” tutur warga Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang tersebut.
Dyah Mayangsari,21, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Undip, apresiatif dengan tindakan yang dilakukan polisi.
“Bagus. Soalnya balapan liar itu mengganggu pengendara yang lewat situ. Daerahnya memang sepi,” ungkapnya.
Kapolsek Tembalang, AKP Wahyu Broto Narsono Adhi, mengatakan razia ini digelar dalam rangka mewujudkan lingkungan yang kondusif. Tak terkecuali memang kegiatan operasi Zebra Candi 2013 yang sedang dilakukan.
“Masyarakat banyak yang mengeluh, apalagi ini juga lingkungan kampus. Lokasinya sering digunakan balap liar. Ini jumlah yang terjaring banyak sekali, belum sempat dihitung berapa. Jumlahnya sampai ratusan. Tapi dari semuanya yang sudah kami periksa, dari ratusan sepeda motor ini, hanya dua buah yang lengkap. Surat–suratnya, kelengkapan fisik, hingga pembawanya memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi),” ungkapnya saat memimpin razia.
Motor – motor itu kemudian diangkut menggunakan truk ke Mapolsek Tembalang. Truk bolak – balik ke Mapolsek Tembalang mengangkut truk, mengingat banyaknya motor yang terjaring razia.
“Nantinya para pelanggar ini dikenai tilang (bukti pelanggaran). Untuk yang kondisinya tidak standar, harus dilengkapi. Misalnya spion, rem, lampu hingga ukuran ban,” tandasnya.
Terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Istu Hari Winarto mengatakan gelaran Operasi Zebra Candi 2013 ini sudah dilakukan sejak 28 November 2013 lalu. Pada operasi ini pihaknya khusus memfokuskan ke penegakan hukum.
“Angkanya pelanggaran masih tinggi. Ambil sampel saja di wilayah Polrestabes Semarang. Pada razia ini, tiap hari bisa 2000 pengendara ditilang. Artinya kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas masih rendah. Belum lagi yang hanya dikenakan teguran,” tandasnya.
(lal)