Takut periksa Boediono, KPK dikirimi boneka hantu

Jum'at, 06 Desember 2013 - 16:16 WIB
Takut periksa Boediono, KPK dikirimi boneka hantu
Takut periksa Boediono, KPK dikirimi boneka hantu
A A A
Sindonews.com - Lambatnya proses penanganan sejumlah tindak pidana korupsi, terutama skandal Bank Century, membuat para aktivis antikorupsi di Kota Solo geram.

Sebagai bentuk sindiran, mereka memberikan hadiah boneka hantu yang biasa dipakai untuk mengusir burung pengganggu di sawah, kepada Komisi Pemberantasan korupsi (KPK).

Pengiriman boneka hantu sawah secara khusus kepada KPK agar institusi yang dipercaya masyarakat itu menuntaskan berbagai kasus korupsi tersebut lebih tegas dan berani dalam mengungkap kasus korupsi, terutama Century dengan memanggil dan memeriksa Wapres Boediono di kantor KPK, bukan di Istana Wakil Presiden.

Koordinator Republik Aeng-aeng Solo Jawa Tengah Mayor Hakristanto mengatakan, boneka hantu sawah dikirim melalui jasa paket dari Solo menuju kantor KPK yang diperkirakan Senin sudah sampai Jakarta.

Adapun secara umum pengiriman boneka itu ditujukan kepada seluruh masyarkat Indonesia, baik yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi ataupun belum terbukti, agar berhati-hati karena boneka hantu sawah itu akan mencekik para koruptor dan calon koruptor di massa datang untuk pertanggung jawabkan pada publik.

“Tanggal 9 itu kan hari anti korupsi, maka KPK kita ingatkan agar lantang dan berani lagi memeriksa siapapun termasuk Wapres Boediono dalam kasus skandal Century,” ujarnya, kepada wartawan, Jumat (6/12/2013).

Menurut Mayor, secara umum boneka itu merupakan dukungan dari warga Solo untuk KPK, sehingga semacam vitamin moral agar KPK kian ganas lagi memeriksa siapapun yang terkait korupsi.

“Yang namanya perlawanan terhadap korupsi itu harus tidak ada diskriminasi, siapapun yang terbukti dan terindikasi korupsi harus diproses,” tandasnya.

Mayor mengingatkan, pengiriman boneka itu sekaligus menjadi pesan moral masyarakat, mulai tingkat RT hingga tingkat Presiden sekalipun, jangan pernah bermain api dengan korupsi, karena itu sangat keji mencuri uang negara.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6029 seconds (0.1#10.140)
pixels