Anggaran pakan anjing pelacak mampu, jilbab tidak
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan mahasiswa di Solo, Jawa Tengah (Jateng), menggelar aksi keprihatinan dengan mengumpulkan satu juta koin untuk membantu anggaran Polri membeli jilbab bagi polisi wanita (Polwan).
Hal itu dilakukan menyusul alasan Wakapolri, Komjen Ogroseno, yang dituding sengaja mempersulit berlakunya aturan polwan boleh berjilbab.
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Kordinasi Lembaga Dakwah Kkampus se Soloraya itu menilai alasan Wakapolri sangat tendensius dan tidak masuk akal. Pasalnya, menurut mereka, anggaran jilbab untuk 12 ribu polwan itu diproyeksikan sangat kecil, hanya Rp250 juta.
Mereka bahkan menyebut, jika untuk pakan anjing pelacak yang nilainya mencapai Rp100 juta saja mampu, namun untuk biaya jilbab para anggotanya instansi penegak hukum itu tidak mampu.
"Anggaran untuk pakan anjing pelacak polri saja capai hampir Rp100 juta," jelas Koordinator aksi, Rudy, Jumat (6/12/2013).
Menurutnya, Wakapolri justru menjegal langkah Kapolri, Jendral Pol Sutarman, untuk membebaskan para polwannya yang ingin memakai jilbab.
“Ini sangat naif soal polwan berjilbab itu lebih esensial dan sudah perintah Kapolri, namun seorang bawahan berani melawan atasan dengan membuat alasan karena anggaran,” tandasnya.
Lebih jauh Rudy khawatir jika upaya Komjen Ogroseno tidak segera dipatahkan dan diperingatkan, maka wibawa Kapolri dan citra Polri akan turun di negara yang mayoritas Islam ini.
Hal itu dilakukan menyusul alasan Wakapolri, Komjen Ogroseno, yang dituding sengaja mempersulit berlakunya aturan polwan boleh berjilbab.
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Kordinasi Lembaga Dakwah Kkampus se Soloraya itu menilai alasan Wakapolri sangat tendensius dan tidak masuk akal. Pasalnya, menurut mereka, anggaran jilbab untuk 12 ribu polwan itu diproyeksikan sangat kecil, hanya Rp250 juta.
Mereka bahkan menyebut, jika untuk pakan anjing pelacak yang nilainya mencapai Rp100 juta saja mampu, namun untuk biaya jilbab para anggotanya instansi penegak hukum itu tidak mampu.
"Anggaran untuk pakan anjing pelacak polri saja capai hampir Rp100 juta," jelas Koordinator aksi, Rudy, Jumat (6/12/2013).
Menurutnya, Wakapolri justru menjegal langkah Kapolri, Jendral Pol Sutarman, untuk membebaskan para polwannya yang ingin memakai jilbab.
“Ini sangat naif soal polwan berjilbab itu lebih esensial dan sudah perintah Kapolri, namun seorang bawahan berani melawan atasan dengan membuat alasan karena anggaran,” tandasnya.
Lebih jauh Rudy khawatir jika upaya Komjen Ogroseno tidak segera dipatahkan dan diperingatkan, maka wibawa Kapolri dan citra Polri akan turun di negara yang mayoritas Islam ini.
(rsa)