Seni ukir Jepara terancam punah

Rabu, 04 Desember 2013 - 10:59 WIB
Seni ukir Jepara terancam punah
Seni ukir Jepara terancam punah
A A A
Sindonews.com – Seni ukir yang sudah menjadi ikon Jepara, Jawa Tengah terancam punah dari Bumi Kartini. Hal ini seiring lambatnya regenerasi para pengukir. Masih minim generasi muda Jepara yang menekuni seni ukir. Kondisi ini diperparah dengan adanya para pengukir senior asal Jepara yang bekerja di luar daerah.

“Ini memang jadi tantangan tersendiri. Kalau seni ukir punah maka sumber perekonomian masyarakat Jepara juga terancam,” kata Ketua Asosiasi Pengukir Jepara (Aspera), Subandi di Jepara, Rabu (5/12/2013).

Agar kearifan lokal ini tetap terjaga, menurut Subandi diperlukan upaya pelestarian ukir dalam wujud nyata, baik dari pengukir sendiri maupun kebijakan pemerintah.

Langkah ini penting agar ikon Jepara sebagai kota ukir berikut aktivitas ekonomi, sosial dan budaya yang merupakan efek turunannya tetap ada di Bumi Kartini.

“Solusi atas persoalan ini mendesak,” ujarnya.

Menurut Subandi, salah satu langkah yang harus segera dilakukan yakni melakukan pemetaan pengukir berdasarkan tingkat keterampilan pengukir. Jadi tidak hanya jumlah pengukirnya saja, tetapi lebih spesifik lagi berdasarkan keahlian yang dimiliki.

“Apakah skill dasar, terampil atau mahir nanti bisa diketahui kalau ada mapping itu,” paparnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Jepara, Sujarot mengatakan seni ukir Jepara memang unggul pada sumber daya manusianya. Jika tak ada penerusnya, dikhawatirkan kelestarian ukir tidak akan terjaga. ”Kelebihan kita memang di situ. Kalau soal bahan baku, Jepara masih kalah dengan kota lainnya,” terangnya.

Selain minimnya minat generasi muda akan ukiran, larinya pengukir Jepara ke wilayah lain juga turut mengancam kelestarian ukir di Jepara. Banyak pengukir Jepara yang justru bekerja untuk daerah dan bahkan negara lain. Seperti Uni Soviet, Italia, Amerika dan lain sebagainya.

Terkait persoalan ini, Sujarot berharap peran besar Aspera. Sebab jika progam Aspera berjalan maksimal maka secara otomatis bisa menekan kian minimnya pengukir Jepara. Menurut Sujarot, karena terhimpun dalam satu organisasi yang sama maka pengukir yang tersebar di berbagai pelosok desa di Jepara maupun daerah lainnya bisa satu suara untuk melestarikan kearifan lokal tersebut.

”Bappeda dan FEDEP Jepara juga siap melakukan pembinaan para pengukir se-Jepara. Jadi nanti ada langkah sinergis antar berbagai lembaga,” jelasnya.

Ketua FEDEP Jepara, Ahmad Fauzi mengatakan langkah pemetaan para pengukir Jepara sangat tepat. Pemetaan ini juga sekaligus penting untuk mendukung eksistensi Mebel Ukir Jepara (MUJ) yang telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kemenkumham RI.

“Pencapaian yang sudah ada ini harus dipertahankan dan ditingkatkan,”tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6127 seconds (0.1#10.140)