Ditinggal suami, Rohani tewas gorok leher sendiri

Rabu, 04 Desember 2013 - 03:33 WIB
Ditinggal suami, Rohani tewas gorok leher sendiri
Ditinggal suami, Rohani tewas gorok leher sendiri
A A A
Sindonews.com - Diduga mengalami stres setelah ditinggal suaminya, seorang ibu rumah tangga Rohani (47) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya sendiri.

Warga asal Kabupaten Maros ini, ditemukan tergeletak bersimbah darah di depan rumah adiknya Ramli, di Jalan Tinumbu Dalam Lorong 147 Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, sekitar pukul 09.00 WITA.

Dari tangan ibu yang memiliki tiga orang anak ini, ditemukan sebilah pisau yang diduga dipakai untuk menghabisi nyawanya.

Informasi yang dihimpun wartawan, korban kali pertama ditemukan tergeletak di teras depan rumah saudaranya oleh warga yang melintas. Saat itu, Ramli dan keluarganya sedang tidak berada di rumah, karena tengah berjualan di Pasar Tradisional Terong Jalan Masjid Raya.

Sontak, penemuan sesosok wanita yang bersimbah darah tersebut mengagetkan warga sekitar. Dari keterangan Ramli, kakaknya tersebut telah lama mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal oleh suaminya beberapa tahun lalu.

Sejak saat itu, korban beberapa kali keluar masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena mengalami gangguan mental. Bahkan, Rohani disebutkan telah dua kali nekat membakar rumahnya di Kabupaten Maros, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit (RS).

Kapolsekta Bontoala Kompol Nawu Tayyeb yang dikonfirmasi mengatakan, korban murni bunuh diri dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan lainnya.

Menurut mantan Kasat Intelkam Polresta Makassar Barat ini, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi, salah satunya saudara korban, Ramli.

"Jadi dia pakai pisau dapur yang tajam, sampai-sampai lehernya nyaris putus," sebut Nawu, kepada wartawan, Selasa (3/12/2013).

Polisi juga tidak membawa korban untuk menjalani visum dan autopsi ke RS, lantaran pihak keluarga menolak dan merelakan kepergian Rohani. "Sudah ada keterangan dari keluarga, kalau korban ini stres dan mengalami gangguan jiwa," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6055 seconds (0.1#10.140)