Ratusan rumah rusak diterjang puting beliung
A
A
A
Sindonews.com - Bencana angin puting beliung melanda wilayah Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Senin (2/12) sore menyebabkan ratusan rumah di Desa Sukorejo dan Kedungringin porak-poranda.
Bahkan satu orang warga Dusun Kirang, Desa Sukorejo terluka akibat tertimpa atap.
Adapun rumah yang rusak sebanyak 66 unit di Desa Sukorejo, enam diantaranya rusak berat dan 60 rusak sedang dan ringan.
Sedangkan di Desa Keduringan jumlah rumah rusak sebanyak 40 unit. Sebanyak tujuh di antaranya rusak berat, 33 unit lainnya rusak sedang dan ringan.
Seluruh rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Sebagian genting pecah dan kuda-kuda atap rumah yang terbuat dari kayu patah.
Tidak ada korban meninggal dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian yang diderita warga akibat bencana ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Perangkat Desa Sukorejo Saptono menuturkan, bencana tersebut bermula ketika Senin (2/12) sore wilayah desanya diguyur hujan deras disertai angin kencang. Selang beberapa waktu kemudian, terjadi hujan es dan angin bertambah kencang.
"Angin langsung menerjang puluhan rumah dan pohon. Saat itu juga, atap puluhan rumah yang terbuat dari genteng, seng, dan asbes langsung porakporanda. Angin juga menumbangkan puluhan pohon dan ada yang menimpa rumah," tuturnya.
Menurut dia, peristiwa tersebut berlangsung selama sekitar tujuh menit. Meski demikian, angin kencang tersebut telah memporakporandakan seluruh wilayah desa.
"Kejadiannya sangat cepat sekali. Tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat parah," ujarnya.
Menurut dia, saat kejadian sebagian besar warga sedang berada di dalam rumah. Namun setelah melihat genting dan asbes atap rumah berterbangan diterjang angin, warga langsung berhamburan ke luar rumah mencari tempat berlindung.
"Untungnya angin kencang itu cepat berlalu. Kalau berlangsung agak lama, kerusakan yang ditimbulkan akan bertambah parah," ujarnya.
Salah seorang warga lain Parwidi (65) mengatakan, meski hanya berlangsung selama sekitar tujuh menit, namun angin puting beliung telah merusakkan atap rumahnya. Kuda-kuda atap rumah patah lantaran tak kuat menahan kencangnya angin.
"Kerusakan rumah saya cukup parah. Dan sekarang sudah saya kosongkan karena kondisi sangat membahayakan. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikkan rumah," ucapnya.
Sementara itu, pasca kejadian warga dibantu petugas TNI, Polsek Suruh dan petugas Linmas Kecamatan Suruh bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dan membersihkan ranting pohon tumbang.
Hingga kemarin, sejumlah warga masih bergotong-royong memperbaiki rumah mereka.
Camat Suruh Bambang Kurniadi mengatakan, jumlah total rumah yang rusak akibat bencana ini sebanyak 106 unit. Rinciannya di Desa Sukorejo sebanyak 66 unit dan Desa Kedungringin 40 unit.
"Yang rusak berat 13 unit. Sedang yang rusak sedang dan ringan 93 rumah," ujarnya.
Sementara itu, pasca kejadian Bupati Semarang Mundjirin saat meninjau Desa Sukorejo mengatakan, Pemkab Semarang akan memberikan bantuan kepada warga Desa Sukorejo dan Kedungringin yang terkena bencana angin puting beliung.
Menurut Mundjirin, anggaran bantuan perbaikkan rumah rusak akibat bencana angin puting beliung akan diambilkan dari dana tak terduga (TT).
"Kami akan membantu perbaikkan rumah warga yang rusak. Kami sudah mengalokasikan anggaran untuk tanggap darurat dan penanganan bencana alam. Teknisnya akan ditangani pleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," tandasnya.
Bahkan satu orang warga Dusun Kirang, Desa Sukorejo terluka akibat tertimpa atap.
Adapun rumah yang rusak sebanyak 66 unit di Desa Sukorejo, enam diantaranya rusak berat dan 60 rusak sedang dan ringan.
Sedangkan di Desa Keduringan jumlah rumah rusak sebanyak 40 unit. Sebanyak tujuh di antaranya rusak berat, 33 unit lainnya rusak sedang dan ringan.
Seluruh rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Sebagian genting pecah dan kuda-kuda atap rumah yang terbuat dari kayu patah.
Tidak ada korban meninggal dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian yang diderita warga akibat bencana ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Perangkat Desa Sukorejo Saptono menuturkan, bencana tersebut bermula ketika Senin (2/12) sore wilayah desanya diguyur hujan deras disertai angin kencang. Selang beberapa waktu kemudian, terjadi hujan es dan angin bertambah kencang.
"Angin langsung menerjang puluhan rumah dan pohon. Saat itu juga, atap puluhan rumah yang terbuat dari genteng, seng, dan asbes langsung porakporanda. Angin juga menumbangkan puluhan pohon dan ada yang menimpa rumah," tuturnya.
Menurut dia, peristiwa tersebut berlangsung selama sekitar tujuh menit. Meski demikian, angin kencang tersebut telah memporakporandakan seluruh wilayah desa.
"Kejadiannya sangat cepat sekali. Tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat parah," ujarnya.
Menurut dia, saat kejadian sebagian besar warga sedang berada di dalam rumah. Namun setelah melihat genting dan asbes atap rumah berterbangan diterjang angin, warga langsung berhamburan ke luar rumah mencari tempat berlindung.
"Untungnya angin kencang itu cepat berlalu. Kalau berlangsung agak lama, kerusakan yang ditimbulkan akan bertambah parah," ujarnya.
Salah seorang warga lain Parwidi (65) mengatakan, meski hanya berlangsung selama sekitar tujuh menit, namun angin puting beliung telah merusakkan atap rumahnya. Kuda-kuda atap rumah patah lantaran tak kuat menahan kencangnya angin.
"Kerusakan rumah saya cukup parah. Dan sekarang sudah saya kosongkan karena kondisi sangat membahayakan. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikkan rumah," ucapnya.
Sementara itu, pasca kejadian warga dibantu petugas TNI, Polsek Suruh dan petugas Linmas Kecamatan Suruh bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dan membersihkan ranting pohon tumbang.
Hingga kemarin, sejumlah warga masih bergotong-royong memperbaiki rumah mereka.
Camat Suruh Bambang Kurniadi mengatakan, jumlah total rumah yang rusak akibat bencana ini sebanyak 106 unit. Rinciannya di Desa Sukorejo sebanyak 66 unit dan Desa Kedungringin 40 unit.
"Yang rusak berat 13 unit. Sedang yang rusak sedang dan ringan 93 rumah," ujarnya.
Sementara itu, pasca kejadian Bupati Semarang Mundjirin saat meninjau Desa Sukorejo mengatakan, Pemkab Semarang akan memberikan bantuan kepada warga Desa Sukorejo dan Kedungringin yang terkena bencana angin puting beliung.
Menurut Mundjirin, anggaran bantuan perbaikkan rumah rusak akibat bencana angin puting beliung akan diambilkan dari dana tak terduga (TT).
"Kami akan membantu perbaikkan rumah warga yang rusak. Kami sudah mengalokasikan anggaran untuk tanggap darurat dan penanganan bencana alam. Teknisnya akan ditangani pleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," tandasnya.
(lns)