WTS juga bisa kena HIV/Aids
A
A
A
Sindonews.com - Banyak cara untuk memperingati hari HIV/AIDS yang jatuh setiap 1 Desember. Kemarin, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah (Jateng) memperingati hari tersebut dengan menggelar berbagai acara.
Sebab, banyak kegiatan menarik yang disuguhkan dalam acara yang bertajuk Gerakan Movement dari HIV/AIDS Semarang AIDS Run (SEMAR) 2013 itu.
"Saya tahu acara ini dari twitter, terus tertarik untuk mengikutinya. Ternyata tidak sia-sia, soalnya banyak kegiatan menarik yang digelar," ujar Adele (19), salah satu peserta SEMAR 2013 dari Semarang Tengah kepada Koran SINDO, Minggu 2 Desember 2013.
Menurut Adele, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama anak-anak muda. Selain dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS, juga sebahai bentuk kepeduliam terjadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Kegiatan ini sangat penting sebagai upaya menyadarkan masyarakat dari pandangan salah mengenai HIV/AIDS. Selama ini banyak masyarakat yang menghindari para ODHA karena takut ketularan, padahal yang harus dijauhi itu bukan orangnya, tapi virusnya," imbuhnya.
Sementara itu, Suwandi Sawadi selaku Sekertaris KPA Jateng mengatakan, kegiatan SEMAR 2013 dilakukan dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS sedunia. Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit mematikan itu.
"Karena CFD ini selalu ramai dikunjungi masyarakat, maka kami rasa ini tempat yang cocok untuk menggelar kegiatan sosialisasi seperti ini," ujarnya.
Suwandi menambahkan, aksi movement ini diwujudkn dalam bentuk berlari dengan rute atau jalur yang sudah disiapkan. Dimana ribuan orang yang hadir start dari depan gedung Rimba Graha, kemudian lurus melewati videotron-silang di depan bunderan Ace hardware dan ke Simpang Lima melalui sisi kiri, berputar dan kembali melalui sisi kanan bundaran.
"Jika digambarkan akan membentuk sebuah pita simbol AIDS. Kenapa kami memilih berlari, karena lari ini dimaksudkan sebagai bentuk lari dari penyakit tanpa lari dari penderitanya," imbuhnya.
Suwandi menambahkan, kasus HIV/AIDS di Jateng masih cukup tinggi. Sejak 1993 hingga September 2013, tercatat sebanyak 7.421 warga jateng yang positif mengidap penyakit itu.
"Penularan paling banyak adalah dari kalangan heteroseksual. Untuk itu kami menyarankan kepada seluruh masyarakat agar melakukan pengecekan sejak dini karena resiko mengidap penyakit dapat dimiliki semua orang," kata dia.
Saat ini imbuh Suwandi, pengidap penyakit HIV/AIDS tidak hanya beresiko kepada wanita tuna susila (WTS) saja. Tapi, bayi dan ibu rumah tangga juga sangat beresiko.
"Bahkan saat ini, pengidap terbanyak adalah semuanya. Bahkan, pengidap kasus HIV/AIDS tertinggi adalah ibu rumah tangga kemudian pengguna narkoba suntik," paparnya.
Untuk itu ia berharap, masyarakat sadar dengan segera melakukan tes VCT itu. Dengan begitu, maka penanganannya dapat segera dilakukan.
"Kalau bisa diketahui sejak dini terutama bagi pengidap virus HIV agar lebih cepat diobati sebelum berkembang menjadi AIDS. Karena penyakit HIV itu masih bisa diobati," pungkasnya.
Sebab, banyak kegiatan menarik yang disuguhkan dalam acara yang bertajuk Gerakan Movement dari HIV/AIDS Semarang AIDS Run (SEMAR) 2013 itu.
"Saya tahu acara ini dari twitter, terus tertarik untuk mengikutinya. Ternyata tidak sia-sia, soalnya banyak kegiatan menarik yang digelar," ujar Adele (19), salah satu peserta SEMAR 2013 dari Semarang Tengah kepada Koran SINDO, Minggu 2 Desember 2013.
Menurut Adele, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama anak-anak muda. Selain dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS, juga sebahai bentuk kepeduliam terjadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Kegiatan ini sangat penting sebagai upaya menyadarkan masyarakat dari pandangan salah mengenai HIV/AIDS. Selama ini banyak masyarakat yang menghindari para ODHA karena takut ketularan, padahal yang harus dijauhi itu bukan orangnya, tapi virusnya," imbuhnya.
Sementara itu, Suwandi Sawadi selaku Sekertaris KPA Jateng mengatakan, kegiatan SEMAR 2013 dilakukan dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS sedunia. Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit mematikan itu.
"Karena CFD ini selalu ramai dikunjungi masyarakat, maka kami rasa ini tempat yang cocok untuk menggelar kegiatan sosialisasi seperti ini," ujarnya.
Suwandi menambahkan, aksi movement ini diwujudkn dalam bentuk berlari dengan rute atau jalur yang sudah disiapkan. Dimana ribuan orang yang hadir start dari depan gedung Rimba Graha, kemudian lurus melewati videotron-silang di depan bunderan Ace hardware dan ke Simpang Lima melalui sisi kiri, berputar dan kembali melalui sisi kanan bundaran.
"Jika digambarkan akan membentuk sebuah pita simbol AIDS. Kenapa kami memilih berlari, karena lari ini dimaksudkan sebagai bentuk lari dari penyakit tanpa lari dari penderitanya," imbuhnya.
Suwandi menambahkan, kasus HIV/AIDS di Jateng masih cukup tinggi. Sejak 1993 hingga September 2013, tercatat sebanyak 7.421 warga jateng yang positif mengidap penyakit itu.
"Penularan paling banyak adalah dari kalangan heteroseksual. Untuk itu kami menyarankan kepada seluruh masyarakat agar melakukan pengecekan sejak dini karena resiko mengidap penyakit dapat dimiliki semua orang," kata dia.
Saat ini imbuh Suwandi, pengidap penyakit HIV/AIDS tidak hanya beresiko kepada wanita tuna susila (WTS) saja. Tapi, bayi dan ibu rumah tangga juga sangat beresiko.
"Bahkan saat ini, pengidap terbanyak adalah semuanya. Bahkan, pengidap kasus HIV/AIDS tertinggi adalah ibu rumah tangga kemudian pengguna narkoba suntik," paparnya.
Untuk itu ia berharap, masyarakat sadar dengan segera melakukan tes VCT itu. Dengan begitu, maka penanganannya dapat segera dilakukan.
"Kalau bisa diketahui sejak dini terutama bagi pengidap virus HIV agar lebih cepat diobati sebelum berkembang menjadi AIDS. Karena penyakit HIV itu masih bisa diobati," pungkasnya.
(mhd)