Birokrasi Pemkab Garut akan dirombak
A
A
A
Sindonews.com – Bupati (Cabup) Garut terpilih, Rudy Gunawan, menyatakan akan merombak birokrasi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut setelah dilantik nanti.
Menurut Rudy, sejumlah posisi penting di birokrasi saat ini diduduki oleh sejumlah orang yang dinilai tidak kompeten.
“Saya rasa, selama ini birokrasi Pemkab Garut sebagiannya diisi atas dasar kedekatan. Bukan berdasarkan riwayat pekerjaan. Sesuai visi misi selama kampanye yaitu perubahan, saya ingin ke depan birokrasi Kabupaten Garut diisi oleh orang yang tepat. The right person in the right job,” kata Rudy saat dihubungi, Rabu (27/11/2013).
Rudy pun mengaku perombakan ini disebabkan pula oleh tidak sejalannya visi misi para petinggi di birokrasi dengan pemikirannya. Dengan demikian, dia memastikan akan ada evaluasi secara menyeluruh di tingkat pemerintahan daerah.
“Kita lihat dulu nanti seperti apa. Tentu harus ada evaluasi,” ujarnya.
Selain merombak birokrasi, hal lain yang akan dilakukan setelah ia dilantik menjadi Bupati Garut adalah melakukan konsolidasi di masyarakat.
Menurutnya, perpecahan di masyarakat saat terjadi sebagai dampak dari Pilkada Garut sebelumnya yang diikuti oleh 10 pasangan calon.
“Masyarakat harus dipersatukan dalam sebuah konsolidasi. Jangan ada perpecahan dan upaya saling menjatuhkan. Kita harus membangun Garut secara bersama-sama. Jadi dua hal penting yang akan saya lakukan nanti adalah melakukan konsolidasi di kalangan birokrasi dan masyarakat,” urainya.
Mengenai pembangunan Kabupaten Garut dalam lima tahun ke depan, Rudy menyatakan akan fokus memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat miskin. Pasalnya, sudah bertahun-tahun Kabupaten Garut masih menyandang predikat daerah teringgal.
“Garut ini identik dengan kemiskinan. Kami akan bekerja keras untuk membuat masyarakat miskin tersenyum. Pembangunan yang akan dilakukan nanti, harus tepat sasaran dan menyentuh masyarakat. Sebenarnya rumusan pembangunan Kabupaten Garut itu instrumennya RAPBD 2014 yang telah disahkan. Tapi kita akan pelajari itu. Kita juga harus mencari celah lain pendapan daerah diluar DAU untuk mengoptimalkan pembangunan,” paparnya.
Terkait sejumlah pelaporan yang sebelumnya pernah dilaporkan pihaknya terhadap adanya pelanggaran dalam Pilkada Garut putaran kedua, dia menegaskan akan tetap mengawal setiap prosesnya.
Beberapa pelanggaran yang pernah dilaporkannya beberapa waktu itu adalah adanya pembusukan karakter melalui black campaign (kampanye hitam) dan pengerahan PNS untuk mendukung salah satu pasangan calon.
“Proses yang sudah dilaporkan ke Panwaslu Garut akan terus kita kawal. Tidak akan berhenti meski pasangan kami sudah dinyatakan sebagai bupati terpilih,” katanya.
Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman akhirnya ditetapkan sebagai Bupati Garut terpilih oleh KPUD Kabupaten Garut dalam rapat pleno terbuka Selasa (26/11). Rudy-Helmi dinyatakan memenangi Pilkada Garut putaran kedua setelah unggul tipis dari pasangan incumbent Agus Hamdani Abdusy Syakur (AKUR), dengan selisih 6.395 suara atau sekira 0,62 persen.
Pasangan Rudy-Helmi memperoleh sebanyak 524.164 suara atau 50,31 persen. Sementara pasangan AKUR, hanya 517.769 suara atau 49,69 persen.
Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih masa bakti 2014-2019 sendiri dijadwalkan pada 23 Januari 2014 mendatang. Pelantikan tersebut akan dilakukan melalui sidang parpurna DPRD Kabupaten Garut.
Menurut Rudy, sejumlah posisi penting di birokrasi saat ini diduduki oleh sejumlah orang yang dinilai tidak kompeten.
“Saya rasa, selama ini birokrasi Pemkab Garut sebagiannya diisi atas dasar kedekatan. Bukan berdasarkan riwayat pekerjaan. Sesuai visi misi selama kampanye yaitu perubahan, saya ingin ke depan birokrasi Kabupaten Garut diisi oleh orang yang tepat. The right person in the right job,” kata Rudy saat dihubungi, Rabu (27/11/2013).
Rudy pun mengaku perombakan ini disebabkan pula oleh tidak sejalannya visi misi para petinggi di birokrasi dengan pemikirannya. Dengan demikian, dia memastikan akan ada evaluasi secara menyeluruh di tingkat pemerintahan daerah.
“Kita lihat dulu nanti seperti apa. Tentu harus ada evaluasi,” ujarnya.
Selain merombak birokrasi, hal lain yang akan dilakukan setelah ia dilantik menjadi Bupati Garut adalah melakukan konsolidasi di masyarakat.
Menurutnya, perpecahan di masyarakat saat terjadi sebagai dampak dari Pilkada Garut sebelumnya yang diikuti oleh 10 pasangan calon.
“Masyarakat harus dipersatukan dalam sebuah konsolidasi. Jangan ada perpecahan dan upaya saling menjatuhkan. Kita harus membangun Garut secara bersama-sama. Jadi dua hal penting yang akan saya lakukan nanti adalah melakukan konsolidasi di kalangan birokrasi dan masyarakat,” urainya.
Mengenai pembangunan Kabupaten Garut dalam lima tahun ke depan, Rudy menyatakan akan fokus memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat miskin. Pasalnya, sudah bertahun-tahun Kabupaten Garut masih menyandang predikat daerah teringgal.
“Garut ini identik dengan kemiskinan. Kami akan bekerja keras untuk membuat masyarakat miskin tersenyum. Pembangunan yang akan dilakukan nanti, harus tepat sasaran dan menyentuh masyarakat. Sebenarnya rumusan pembangunan Kabupaten Garut itu instrumennya RAPBD 2014 yang telah disahkan. Tapi kita akan pelajari itu. Kita juga harus mencari celah lain pendapan daerah diluar DAU untuk mengoptimalkan pembangunan,” paparnya.
Terkait sejumlah pelaporan yang sebelumnya pernah dilaporkan pihaknya terhadap adanya pelanggaran dalam Pilkada Garut putaran kedua, dia menegaskan akan tetap mengawal setiap prosesnya.
Beberapa pelanggaran yang pernah dilaporkannya beberapa waktu itu adalah adanya pembusukan karakter melalui black campaign (kampanye hitam) dan pengerahan PNS untuk mendukung salah satu pasangan calon.
“Proses yang sudah dilaporkan ke Panwaslu Garut akan terus kita kawal. Tidak akan berhenti meski pasangan kami sudah dinyatakan sebagai bupati terpilih,” katanya.
Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman akhirnya ditetapkan sebagai Bupati Garut terpilih oleh KPUD Kabupaten Garut dalam rapat pleno terbuka Selasa (26/11). Rudy-Helmi dinyatakan memenangi Pilkada Garut putaran kedua setelah unggul tipis dari pasangan incumbent Agus Hamdani Abdusy Syakur (AKUR), dengan selisih 6.395 suara atau sekira 0,62 persen.
Pasangan Rudy-Helmi memperoleh sebanyak 524.164 suara atau 50,31 persen. Sementara pasangan AKUR, hanya 517.769 suara atau 49,69 persen.
Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih masa bakti 2014-2019 sendiri dijadwalkan pada 23 Januari 2014 mendatang. Pelantikan tersebut akan dilakukan melalui sidang parpurna DPRD Kabupaten Garut.
(lns)