Pedagang Stasiun Jebres gigih 'lawan' Polsuska
A
A
A
Sindonews.com - Meski telah dilarang berjualan di dalam rangkaian Kereta Api, puluhan pedagang tetep nekat berjualan di dalam kereta.
Para pedagang asongan gigih melawan larangan berjualan di dalam gerbong. Setiap kereta ekonomi yang berhenti di stasiun Jebres Solo, Jawa Tengah ini, tidak luput dari kejaran para pedagang asongan.
Akibatnya, selain terlibat saling adu mulut, puluhan pedagang asongan yang berjualan di dalam kereta api (KA), diturunkan paksa oleh Polsuska yang dibantu aparat Dalmas Polres di Stasiun Jebres Solo, Jawa Tengah.
Sejak pukul 07.30 Wib, para pedagang asongan yang tidak hanya berasal dari sekitar Stasiun Jebres, namun juga datang dari kota Klaten, Jawa Tengah, yang berkumpul di Stasiun Jebres. Mereka bertekad berjualan di dalam kereta.
Namun, petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) tampaknya sudah bisa mencium glagat dari para pedagang asongan ini.
Setiap kereta ekonomi yang berhenti, para petugas Polsuska di bantu puluhan personel Dalmas Polresta langsung menyebar di semua pintu masuk rangkaian kereta api. Praktis aksi penjagaan pintu masuk ke dalam rangkaian kereta ini direspon oleh para pedagang dengan teriakan dan caci maki kepada para petugas.
"Ini makanan ya, bukan bom. Dan ini kami jualan makanan bukan jualan sabu," teriak para pedagang asongan ini kepada para petugas, Selasa (26/11/2013).
Namun teriakan para pedagang asongan ini tak digubris para petugas. Mereka berorasi di hadapan petugas Stasiun Klaten dan Polsuska.
Sembari menunggu kedatangan KA ekonomi Logawa mereka terus berorasi dan menduduki Stasiun Klaten. Bahkan yel-yel terus diteriakkan meski di sekitar nampak para calon penumpang sudah mengantre tiket.
Dan saat giliran kereta selanjutnya datang, para pengasong kembali berusaha masuk ke dalam gerbong kereta api. Kali ini mereka dibiarkan masuk tanpa ada halangan dari (Polsuska).
Sementara salah satu pedagang asongan, Arif Setiansah, mengaku penjagaan petugas PT KAI dibantu aparat Kepolisian terlalu over. Meski terus diusir petugas PT KAI Arif bersikukuh akan terus melakukan aksi untuk bisa berjualan di dalam gerbong kereta api.
“Penjagaan ini terlalu over.Tidak seharusnya kami ini diusir. Sebagai aparat,seharusnya mereka para petugas mengayomi kami rakyat kecil. Kami tetap akan terus berusaha untuk bisa berjualan di dalam gerbong. Jika pihak PT. KAI masih melarang kami berdagang, kami akan terus melakukan aksi. Demi menghidupi keluarga kami dari tetap berjualan di sini,” tegas Arif.
Para pedagang asongan gigih melawan larangan berjualan di dalam gerbong. Setiap kereta ekonomi yang berhenti di stasiun Jebres Solo, Jawa Tengah ini, tidak luput dari kejaran para pedagang asongan.
Akibatnya, selain terlibat saling adu mulut, puluhan pedagang asongan yang berjualan di dalam kereta api (KA), diturunkan paksa oleh Polsuska yang dibantu aparat Dalmas Polres di Stasiun Jebres Solo, Jawa Tengah.
Sejak pukul 07.30 Wib, para pedagang asongan yang tidak hanya berasal dari sekitar Stasiun Jebres, namun juga datang dari kota Klaten, Jawa Tengah, yang berkumpul di Stasiun Jebres. Mereka bertekad berjualan di dalam kereta.
Namun, petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) tampaknya sudah bisa mencium glagat dari para pedagang asongan ini.
Setiap kereta ekonomi yang berhenti, para petugas Polsuska di bantu puluhan personel Dalmas Polresta langsung menyebar di semua pintu masuk rangkaian kereta api. Praktis aksi penjagaan pintu masuk ke dalam rangkaian kereta ini direspon oleh para pedagang dengan teriakan dan caci maki kepada para petugas.
"Ini makanan ya, bukan bom. Dan ini kami jualan makanan bukan jualan sabu," teriak para pedagang asongan ini kepada para petugas, Selasa (26/11/2013).
Namun teriakan para pedagang asongan ini tak digubris para petugas. Mereka berorasi di hadapan petugas Stasiun Klaten dan Polsuska.
Sembari menunggu kedatangan KA ekonomi Logawa mereka terus berorasi dan menduduki Stasiun Klaten. Bahkan yel-yel terus diteriakkan meski di sekitar nampak para calon penumpang sudah mengantre tiket.
Dan saat giliran kereta selanjutnya datang, para pengasong kembali berusaha masuk ke dalam gerbong kereta api. Kali ini mereka dibiarkan masuk tanpa ada halangan dari (Polsuska).
Sementara salah satu pedagang asongan, Arif Setiansah, mengaku penjagaan petugas PT KAI dibantu aparat Kepolisian terlalu over. Meski terus diusir petugas PT KAI Arif bersikukuh akan terus melakukan aksi untuk bisa berjualan di dalam gerbong kereta api.
“Penjagaan ini terlalu over.Tidak seharusnya kami ini diusir. Sebagai aparat,seharusnya mereka para petugas mengayomi kami rakyat kecil. Kami tetap akan terus berusaha untuk bisa berjualan di dalam gerbong. Jika pihak PT. KAI masih melarang kami berdagang, kami akan terus melakukan aksi. Demi menghidupi keluarga kami dari tetap berjualan di sini,” tegas Arif.
(rsa)