Ditinggal kunker, DPRD Makassar jadi tempat bermain
A
A
A
Sindonews.com - Pemandangan tak lazim mungkin pertama kalinya terjadi di Kantor DPRD Makassar. Gedung yang sejatinya menjadi tempat aspirasi masyarakat kali ini, dimanfaatkan oleh puluhan bocah dari TK Islam Al-Azhar 34 Makassar untuk bermain.
Kedatangan rombongan anak usia dini itu, dipandu langsung oleh guru, dan sejumlah orang tua murid. Sejumlah ruangan komisi pun bolak-balik mereka sambangi, bahkan ruangan Pimpinan DPRD Makassar Farouk M Betta pun tak lupa mereka datangi.
Tujuan mereka sebenarnya sebagai rangkain tugas untuk membagikan selebaran doa awal tahun baru Hijriah 1435 kepada seluruh anggota dewan dan staf sekretariat DPRD Makassar. Hanya saja, tak ada satupun anggota dewan yang mereka temui, sampai mereka akhirnya kembali ke sekolah, sekitar pukul 11.00 wita.
Sejak kepergian 4 komisi DPRD Makasar ke pulau Jawa untuk kunjungan kerja (Kunker) empat hari lalu, gedung berlantai empat yang terletak di Jalan Andi Pangeran Pettarani tersebut memang mendadak sepi. Sehingga pelayanan untuk konstituen dan penerimaan aspirasi terpaksa tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Guru TK Islam Al-Azhar 34 Makassar Susilawati sedikit menyanyangkan kondisi tersebut, karena selain ingin membagikan selebaran doa awal bentuk peringatan Tahun Baru Islam 1435 H. Tujuan pelesirannya ke kantor DPRD Makassar, termasuk untuk bertemu dengan para wakil rakyat.
Untuk itu, seluruh anak usia dini yang tergabung dalam sekolah yang dikelola dan dikembangkan oleh Yayasan Insan Unggul di Makassar di bawah bimbingan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar, Jakarta Selatan, ini terpaksa hanya membagikan selebaran tersebut kepada staf yang ada.
“Seluruh anak mulai dari kelompok bermain (KB) dan TK Islam Al-Azhar 34 Makassar terbagi tiga kelompok mendatangi kantor dinas pendidikan, dinas pendapatan daerah (dispenda) dan kantor DPRD Makassar sendiri, tapi sayangnya di sini tidak ada anggota dewan,” ujar Susilawati, Jumat (22/11/2013).
Sementara itu, Koordinator Piket Kantor DPRD Makassar Mahmud mengaku, mengapresiasi kegiatan anak usia dini dari TK Al-Azhar yang datang membagikan selebaran kartu doa awal tahun menyambut tahun baru hijriah 1435.
“Biasanya kami terima tamu luar dari pihak DPRD dan birokrasi, kali ini adalah anak TK. Tapi bagus juga, karena mereka membagikan kami buku yang berisi doa,” pungkasnya.
Selain itu, sepinya kantor DPRD Makassar juga dimanfaatkan oleh sejumlah staf Sekertaris Dewan (Sekwan) dengan bernyanyi ria di ruangan aspirasi diiringi dengan music electone.
Padahal sebelum berangkat, Ketua DPRD Makassar Farouk M Betta menugaskan sejumlah anggota dewan yang tak berangkat kunker untuk melayani konstituen dan menerima aspirasi yang masuk di kantor DPRD. Hanya saja, anggota dewan yang ditugaskan tidak menjalankan mandat tersebut sebagaimana mestinya.
Diketahui anggota dewan yang tidak berangkat kunker masing-masing Mustagbir Sabri, Haedar Majid, Haris Yasin Limpo, Abd Wahab Tahir, dan Sri Rahmi.
“Saya sudah berikan pelaksana tugas (PLT) kepada pak Haidar Majid, karena kantor DPRD Makassar memang tak boleh kosong, kita hindari siapa tahu ada kunker dari kota lain ataukah ada aspirasi yang tiba-tiba masuk,” tutupnya.
Kedatangan rombongan anak usia dini itu, dipandu langsung oleh guru, dan sejumlah orang tua murid. Sejumlah ruangan komisi pun bolak-balik mereka sambangi, bahkan ruangan Pimpinan DPRD Makassar Farouk M Betta pun tak lupa mereka datangi.
Tujuan mereka sebenarnya sebagai rangkain tugas untuk membagikan selebaran doa awal tahun baru Hijriah 1435 kepada seluruh anggota dewan dan staf sekretariat DPRD Makassar. Hanya saja, tak ada satupun anggota dewan yang mereka temui, sampai mereka akhirnya kembali ke sekolah, sekitar pukul 11.00 wita.
Sejak kepergian 4 komisi DPRD Makasar ke pulau Jawa untuk kunjungan kerja (Kunker) empat hari lalu, gedung berlantai empat yang terletak di Jalan Andi Pangeran Pettarani tersebut memang mendadak sepi. Sehingga pelayanan untuk konstituen dan penerimaan aspirasi terpaksa tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Guru TK Islam Al-Azhar 34 Makassar Susilawati sedikit menyanyangkan kondisi tersebut, karena selain ingin membagikan selebaran doa awal bentuk peringatan Tahun Baru Islam 1435 H. Tujuan pelesirannya ke kantor DPRD Makassar, termasuk untuk bertemu dengan para wakil rakyat.
Untuk itu, seluruh anak usia dini yang tergabung dalam sekolah yang dikelola dan dikembangkan oleh Yayasan Insan Unggul di Makassar di bawah bimbingan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar, Jakarta Selatan, ini terpaksa hanya membagikan selebaran tersebut kepada staf yang ada.
“Seluruh anak mulai dari kelompok bermain (KB) dan TK Islam Al-Azhar 34 Makassar terbagi tiga kelompok mendatangi kantor dinas pendidikan, dinas pendapatan daerah (dispenda) dan kantor DPRD Makassar sendiri, tapi sayangnya di sini tidak ada anggota dewan,” ujar Susilawati, Jumat (22/11/2013).
Sementara itu, Koordinator Piket Kantor DPRD Makassar Mahmud mengaku, mengapresiasi kegiatan anak usia dini dari TK Al-Azhar yang datang membagikan selebaran kartu doa awal tahun menyambut tahun baru hijriah 1435.
“Biasanya kami terima tamu luar dari pihak DPRD dan birokrasi, kali ini adalah anak TK. Tapi bagus juga, karena mereka membagikan kami buku yang berisi doa,” pungkasnya.
Selain itu, sepinya kantor DPRD Makassar juga dimanfaatkan oleh sejumlah staf Sekertaris Dewan (Sekwan) dengan bernyanyi ria di ruangan aspirasi diiringi dengan music electone.
Padahal sebelum berangkat, Ketua DPRD Makassar Farouk M Betta menugaskan sejumlah anggota dewan yang tak berangkat kunker untuk melayani konstituen dan menerima aspirasi yang masuk di kantor DPRD. Hanya saja, anggota dewan yang ditugaskan tidak menjalankan mandat tersebut sebagaimana mestinya.
Diketahui anggota dewan yang tidak berangkat kunker masing-masing Mustagbir Sabri, Haedar Majid, Haris Yasin Limpo, Abd Wahab Tahir, dan Sri Rahmi.
“Saya sudah berikan pelaksana tugas (PLT) kepada pak Haidar Majid, karena kantor DPRD Makassar memang tak boleh kosong, kita hindari siapa tahu ada kunker dari kota lain ataukah ada aspirasi yang tiba-tiba masuk,” tutupnya.
(san)