Lima korban heli MI-17 tiba di Semarang
A
A
A
Sindonews.com - Lima jenazah korban jatuhnya Helikopter Mi – 17 di Pos Long Bulan, Malinau, Kalimantan Utara, pada Sabtu (9/11) lalu, tiba di Lapangan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, Kamis (21/11).
Lima jenazah datang bersama rombongan dipimpin Komandan Puspenerbad, Brigadir Jenderal (TNI) M Afifuddin, dengan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara, Hercules nomor lambung A 1317.
Lima jenazah itu terdiri dari tiga prajurit anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang dan dua warga sipil yang turut jadi korban. Namun dari lima jenazah, hanya empat yang diturunkan; dua prajurit dan dua sipil.
Satu yang tidak diturunkan adalah jenazah Kapten Cpn Wahyu Ramdan (Flight Engineering). Pasalnya, jenazah dari Semarang langsung diterbangkan ke Bandung, untuk kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Cikiray Hilir, RT04/RW14, Desa Nagleng, Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat, Bandung, Jawa Barat.
Empat jenazah yang diturunkan di Semarang masing – masing; dua jenazah prajurit yakni Lettu Cpn Rohmad (kopilot Mi – 17) dan Serka Aan Prayitno (mekanik). Sementara dua lainnya sipil; Desi Priyanto, warga asli Gang Iguana RT003/RW015, Desa Martasinga, Cilacap Utara, Cilacap dan Tumin Wahyudi, warga Jalan Wisata Payau, RT001/RW001, Desa Tritih Kulon, Cilacap Utara, Cilacap.
“Setelah disemayamkan sesaat, jenazah dua prajurit yang gugur dalam tugas ini langsung dibawa ke masing – masing rumah duka. Upacara militer untuk penerimaan jenazah dan persemayaman. Untuk jenazah Wahyu Ramdan, tidak diturunkan dari pesawat, dari sini (Semarang) langsung diterbangkan ke Bandung,” ungkap Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing, di Lanumad Ahmad Yani Semarang.
Terkait penyebab pasti jatuhnya Mi – 17 itu, Ramses belum bisa memberikan keterangan. Pasalnya sampai saat ini, proses investigasi oleh tim belum selesai.
“Jadi belum bisa dipastikan apa penyebab jatuhnya. Untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi anumerta, sedang dalam dikaji. Tentu hal ini menjadi perhatian,” katanya.
Lima jenazah datang bersama rombongan dipimpin Komandan Puspenerbad, Brigadir Jenderal (TNI) M Afifuddin, dengan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara, Hercules nomor lambung A 1317.
Lima jenazah itu terdiri dari tiga prajurit anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang dan dua warga sipil yang turut jadi korban. Namun dari lima jenazah, hanya empat yang diturunkan; dua prajurit dan dua sipil.
Satu yang tidak diturunkan adalah jenazah Kapten Cpn Wahyu Ramdan (Flight Engineering). Pasalnya, jenazah dari Semarang langsung diterbangkan ke Bandung, untuk kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Cikiray Hilir, RT04/RW14, Desa Nagleng, Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat, Bandung, Jawa Barat.
Empat jenazah yang diturunkan di Semarang masing – masing; dua jenazah prajurit yakni Lettu Cpn Rohmad (kopilot Mi – 17) dan Serka Aan Prayitno (mekanik). Sementara dua lainnya sipil; Desi Priyanto, warga asli Gang Iguana RT003/RW015, Desa Martasinga, Cilacap Utara, Cilacap dan Tumin Wahyudi, warga Jalan Wisata Payau, RT001/RW001, Desa Tritih Kulon, Cilacap Utara, Cilacap.
“Setelah disemayamkan sesaat, jenazah dua prajurit yang gugur dalam tugas ini langsung dibawa ke masing – masing rumah duka. Upacara militer untuk penerimaan jenazah dan persemayaman. Untuk jenazah Wahyu Ramdan, tidak diturunkan dari pesawat, dari sini (Semarang) langsung diterbangkan ke Bandung,” ungkap Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing, di Lanumad Ahmad Yani Semarang.
Terkait penyebab pasti jatuhnya Mi – 17 itu, Ramses belum bisa memberikan keterangan. Pasalnya sampai saat ini, proses investigasi oleh tim belum selesai.
“Jadi belum bisa dipastikan apa penyebab jatuhnya. Untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi anumerta, sedang dalam dikaji. Tentu hal ini menjadi perhatian,” katanya.
(rsa)