Ribuan pasien tunarungu antre pengobatan Masudin

Kamis, 21 November 2013 - 09:44 WIB
Ribuan pasien tunarungu...
Ribuan pasien tunarungu antre pengobatan Masudin
A A A
Sindonews.com - Tayangan berita tentang praktik terapi tunarungu Masudin yang unik dan menghebohkan, membuat ribuan pasien dari berbagai daerah di Indonesia terus berdatangan, ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mereka rela antri menunggu pengobatan Masudin.

Demi bisa mendaftar, sebagian pasien nekat menginap di teras rumah warga. Bahkan, karena banyaknya jumlah warga yang ingin berobat, membuat panjang antrean pasien yang sering berobat di tempat lain. Namun tidak kunjung sembuh.

Pengobatan Masudin dikenal ampuh. Sebab hanya dengan sentuhan tangan beberapa detik saja, ribuan penderita tunarungu dapat langsung sembuh, meski beberapa di antaranya harus menjalani terapi hingga beberapa kali.

Meski pintu rumah Masudin masih tutup, sejak pagi-pagi sekali warga dari berbagai daerah ini rela duduk menunggu untuk mendaftar. Setelah pintu di buka, mereka langsung berebut mendaftarkan diri.

Masudin sang terapis mengaku, bahwa jumlah warga yang antre terapi saat ini sudah sangat panjang. Untuk itu, warga yang ingin terapi agar tidak langsung datang membawa pasiennya ke Jombang. Sebab yang dilayani hanya pendaftarannya saja. Sementara terapinya, baru bisa dilakukan sesuai nomor urut atau sekitar akhir bulan Maret tahun depan.

Seperti diberitakan sebelumnya, terapi tunarungu ala Masudin di Jombang ini sangat menghebohkan beberapa waktu lalu. Ribuan penderita tunarungu yang sebelumnya sudah berobat ke dokter selama bertahun-tahun sehingga habis harapannya untuk sembuh, di tangan Masudin, harapan itu seolah muncul kembali.

Dari ribuan pasien yang sudah ditangani, mereka dapat sembuh dan langsung bisa mendengar setelah diterapi dengan tangan kosong hanya dalam waktu lima hingga 31 detik.

Atas kemampuannya yang unik dan fenomenal tersebut, Masudin berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai terapis tunarungu dengan kemampuan penyembuhan tercepat.

Kemampuan Masudin ini seolah membuka cakrawala baru bagi masyarakat, bahwa tunarungu ternyata tak hanya bisa diobati secara medis atau memerlukan alat bantu pendengaran yang harganya mencapai belasan, hingga ratusan juta rupiah. Tapi juga dapat dilakukan dengan teknik buka saraf.

Masudin mengakui, biaya yang dia kenakan pada pasiennya memang mahal, atau hampir setara dengan harga alat bantu pendengaran yang mencapai jutaan, atau bahkan ratusan juta rupiah.

Namun bagi masyarakat dari golongan kurang, mampu masudin mengimbau mereka agar tidak segan-segan datang dan tetap ikut terapi dengan biaya semampunya, atau bahkan gratis.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0880 seconds (0.1#10.140)