Akses jalan jadi hambatan BRT Koridor IV

Kamis, 21 November 2013 - 05:28 WIB
Akses jalan jadi hambatan BRT Koridor IV
Akses jalan jadi hambatan BRT Koridor IV
A A A
Sindonews.com – Rencana Pemkot Semarang mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang Koridor IV Mijen-Bandara Ahmad Yani dengan armada besar mendapat hambatan cukup serius. Sempitnya akses jalan di kawasan itu menjadi penyebabnya.

Hal tersebut diketahui saat sosialisasi jelang peluncuran BRT Koridor IV di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, kemarin. Dalam sosialisasi tersebut, sebagian besar peserta sosialisasi yang terdiri dari lurah dan perangkat desa mengusulkan agar armada yang digunakan untuk melayani koridor tersebut adalah bus tanggung.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Pemkot membuka koridor baru ini, tapi kalau bisa saya usul armada yang digunakan memakai bus ukuran tanggung saja. Sebab, akses jalan di kawasan ini terutama dari Mijen ke Bukit Semarang Baru (BSB) masih kecil,” kata Camat Mijen Ali Muchtar saat ditemui KORAN SINDO disela sosialisasi.

Ali menambahkan, jalan raya di kecamatannya mayoritas berukuran sempit dan hanya satu lajur. Hal itu terlihat sejak kawasan BSB hingga terminal Cangkiran Mijen Semarang. Jalur di tempat itu sangat sempit dan baru akan diperlebar tahun depan.

“Tidak bisa dibayangkan macetnya seperti apa jika armada BRT yang digunakan adalah bus besar. Besarnya saja seperti Kontainer, pasti menutupi hamper seluruh jalan dan menimbulkan kemacetan,” imbuhnya.

Selain sempit, Ali mengaku ada beberapa titik yang sering menimbulkan kemacetan di wilayahnya. Titik tersebut terletak di pasar Mijen dan Pasar Rambutan. “Kalau bus besar melintas di dua titik tersebut, saya khawatir akan menambah kemacetan di sana,” pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan Puryadi, 42, salah satu peserta dari Kelurahan Wonolopo Mijen Semarang. Puryadi juga berharap pemkot memperhatikan akses jalan dengan tidak menggunakan bus besar pada Koridor IV itu.

“Jalannya sempit sekali, selama ini saja kalau ada bus kecil dari Boja itu berhenti di pinggir jalan saat jam-jam sibuk, pasti akan macet panjang. Apalagi ini bus besar, pasti kemacetan lebih parah dari dua lajur,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) BRT Trans Semarang, Bambang Kuntarso mengatakan, akses sempitnya jalan tidak menjadi halangan bagi penggunaan bus besar BRT Koridor IV. Malah menurutnya, akan mengurangi kemacetan.

“Sebab dengan lima armada bus besar yang rencananya akan kita operasikan di sana, akan mengurangi 15 bus tanggung yang biasa beroperasi di sana. Sebab pemilik bus tanggung itu telah bergabung dengan konsorsium dan memenangkan lelang pengadaan bus besar itu,” ujarnya.

Selain itu imbuh dia, pihaknya telah melakukan pantauan langsung di tempat itu. Dari hasil pantauan menunjukkan, bahwa kemacetan di kawasan Mijen dikarenakan banyak bus-bus kecil atau tanggung yang mengetem di pinggir jalan. Akibatnya, kemacetan pasti terjadi karena badan bus memakan separuh jalan.

“Berbeda dengan bus kami, tidak ada istilahnya mengetem karena hanya berhenti di shelter untuk menaik turunkan penumpang. Saya yakin tidak akan menimbulkan kemacetan karena bus-bus besar pariwisata sudah sering melewati jalur itu dan tidak memiliki hambatan,” imbuhnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3214 seconds (0.1#10.140)