Jembatan Wasior patah, transportasi lumpuh total
Jembatan Wasior patah, transportasi lumpuh total
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang menerjang Wasior, Papua Barat, beberapa hari lalu ikut merusak sejumlah infrastruktur. Selain jalan, material banjir berisi kayu dan batu juga merusak jembatan di Kampung Isei, Distrik Rasiei.
Akibatnya, akses transportasi menuju bagian selatan Wasior dan ke arah sebaliknya menjadi lumpuh. Jembatan tersebut patah menjadi dua bagian. Jembatan ini, menjadi satu-satunya alat transportasi warga untuk menuju ke arah selatan Wasior dan sebaliknya.
Akibatnya, warga masih harus berjalan kaki untuk menyeberangi dasar sungai untuk menjuju ke lokasi tujuan. Putusnya akses transportasi ini, juga ikut mempersulit pasokan bahan makanan ke korban banjir.
Material banjir juga saat ini masih menutupi hampir semua jalan. Beberapa tumpukan potongan kayu besar, masih terlihat di lokasi dan belum dibersihkan.
Di Kampung Isei, puluhan rumah dikabarkan rusak berat. Warga yang tinggal di kampung tersebut, kini masih mengungsi di tempat yang lebih aman.
Menurut warga, talud yang dibangun untuk membendung aliran air, tidak mampu menahan debit air sehingga mengakibatkan banjir.
“Talud air di atas ini dikerjakan tidak selesai dan tidak mampu menahan air sehingga terjadi banjir lagi,” ujar Bob, warga kampung Isei, Distrik Rasiei, Sabtu (16/11/2013).
Akibatnya, akses transportasi menuju bagian selatan Wasior dan ke arah sebaliknya menjadi lumpuh. Jembatan tersebut patah menjadi dua bagian. Jembatan ini, menjadi satu-satunya alat transportasi warga untuk menuju ke arah selatan Wasior dan sebaliknya.
Akibatnya, warga masih harus berjalan kaki untuk menyeberangi dasar sungai untuk menjuju ke lokasi tujuan. Putusnya akses transportasi ini, juga ikut mempersulit pasokan bahan makanan ke korban banjir.
Material banjir juga saat ini masih menutupi hampir semua jalan. Beberapa tumpukan potongan kayu besar, masih terlihat di lokasi dan belum dibersihkan.
Di Kampung Isei, puluhan rumah dikabarkan rusak berat. Warga yang tinggal di kampung tersebut, kini masih mengungsi di tempat yang lebih aman.
Menurut warga, talud yang dibangun untuk membendung aliran air, tidak mampu menahan debit air sehingga mengakibatkan banjir.
“Talud air di atas ini dikerjakan tidak selesai dan tidak mampu menahan air sehingga terjadi banjir lagi,” ujar Bob, warga kampung Isei, Distrik Rasiei, Sabtu (16/11/2013).
(rsa)
Explore More