Puting beliung sapu 56 rumah warga di Maros
A
A
A
Sindonews.com - Angin puting beliung (pubel), melanda dua kecamatan, yakni Kecamatan Maros Baru, dan Kecamatan Lau. Sedikitnya 56 rumah warga serta dua gudang beras rusak akibat disapu angin puting beliung tersebut.
Angin puting beliung terjadi disertai dengan hujan deras. Umumnya warga, tak ada yang menyadari kejadian tersebut. Salah satu warga Lingkungan Macoa, Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Nurdin, mengatakan kejadian angin puting beliung itu merupakan kali pertama terjadi di wilayah itu. Karenanya banyak warga yang tak menyadari hal itu. Dia mengaku, dirinya sendiri terkejut saat atap teras rumahnya terangkat.
"Ini kali pertama terjadi, makanya warga kaget, karena sebelumnya belum pernah ada," singkatnya, Rabu (13/11/2013).
Dia mengaku, selain rumahnya, masih banyak rumah yang mengalami rusak parah. Dia sedikit beruntung karena hanya dua atap seng teras rumahnya yang terangkat. "Saya sedikit, cuma dua seng terbang. Tapi ada di sana (sambil menunjuk) yang dinding rumahnya rusak karena terjangan angin puting beliung," jelasnya.
Sementara itu, seorang warga yang dinding rumahnya diterbangkan angin, Erni (22), mengaku sempat syok dengan kejadian tersebut. Apa lagi saat kejadian, suaminya sedang tidak di sekitar rumah. Dia mengaku pasca kejadian, hanya mampu menangis, sembari menelpon suaminya.
"Saya sendirian di rumah, suami saya lagi pergi ke acara temannya. Jelas saya kaget, karena pintu rumah langsung terbang dan mengenai kaki saya. Bersamaan dengan itu, dinding rumah saya juga ikut terbang sampai di empang," ungkapnya.
Erni menuturkan, kejadian itu sangat cepat, dan terjadi tidak lama. Hanya dalam beberapa detik saja. "Singkat kejadiannya. Tidak sampai menit menit. Bahkan mungkin hanya hitungan detik," jelasnya.
Karena kejadian itu, Erni mengaku terpaksa bermalam di rumah keluarganya. Sementara suaminya tidur di rumahnya. "Saya nginap di rumah tetangga yang juga masih keluarga, tapi suami saya tidur disini," singkatnya.
Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Halilintar, menjelaskan berdasarkan data sementa yang dimiliki, tercatat di Kecamatan Maros Baru sekitar 11 rumah yang terkena angin puting beliung, dan 34 rumah, 2 gudang beras. 11 di Kelurahan Allepolea, kec Lau.
Untuk di kecamatan Soreang, sedikitnya 33 rumah masuk dalam kategori rusak ringan dengan kriteria atap seng terangkat. Dua gudang beras serta satu rumah masuk dalam kategori rusak sedang dengan kriteria, dinding rumah serta atap terangkat dan hilang.
"Kami telah menyalurkan bantuan. Hanya saja untuk bantuan berupa dana, memang belum kami lakukan, karena kami butuh data yang rill, untuk pertanggung jawaban. Jadi memang membutuhkan proses panjang," ungkapnya.
Angin puting beliung terjadi disertai dengan hujan deras. Umumnya warga, tak ada yang menyadari kejadian tersebut. Salah satu warga Lingkungan Macoa, Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Nurdin, mengatakan kejadian angin puting beliung itu merupakan kali pertama terjadi di wilayah itu. Karenanya banyak warga yang tak menyadari hal itu. Dia mengaku, dirinya sendiri terkejut saat atap teras rumahnya terangkat.
"Ini kali pertama terjadi, makanya warga kaget, karena sebelumnya belum pernah ada," singkatnya, Rabu (13/11/2013).
Dia mengaku, selain rumahnya, masih banyak rumah yang mengalami rusak parah. Dia sedikit beruntung karena hanya dua atap seng teras rumahnya yang terangkat. "Saya sedikit, cuma dua seng terbang. Tapi ada di sana (sambil menunjuk) yang dinding rumahnya rusak karena terjangan angin puting beliung," jelasnya.
Sementara itu, seorang warga yang dinding rumahnya diterbangkan angin, Erni (22), mengaku sempat syok dengan kejadian tersebut. Apa lagi saat kejadian, suaminya sedang tidak di sekitar rumah. Dia mengaku pasca kejadian, hanya mampu menangis, sembari menelpon suaminya.
"Saya sendirian di rumah, suami saya lagi pergi ke acara temannya. Jelas saya kaget, karena pintu rumah langsung terbang dan mengenai kaki saya. Bersamaan dengan itu, dinding rumah saya juga ikut terbang sampai di empang," ungkapnya.
Erni menuturkan, kejadian itu sangat cepat, dan terjadi tidak lama. Hanya dalam beberapa detik saja. "Singkat kejadiannya. Tidak sampai menit menit. Bahkan mungkin hanya hitungan detik," jelasnya.
Karena kejadian itu, Erni mengaku terpaksa bermalam di rumah keluarganya. Sementara suaminya tidur di rumahnya. "Saya nginap di rumah tetangga yang juga masih keluarga, tapi suami saya tidur disini," singkatnya.
Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Halilintar, menjelaskan berdasarkan data sementa yang dimiliki, tercatat di Kecamatan Maros Baru sekitar 11 rumah yang terkena angin puting beliung, dan 34 rumah, 2 gudang beras. 11 di Kelurahan Allepolea, kec Lau.
Untuk di kecamatan Soreang, sedikitnya 33 rumah masuk dalam kategori rusak ringan dengan kriteria atap seng terangkat. Dua gudang beras serta satu rumah masuk dalam kategori rusak sedang dengan kriteria, dinding rumah serta atap terangkat dan hilang.
"Kami telah menyalurkan bantuan. Hanya saja untuk bantuan berupa dana, memang belum kami lakukan, karena kami butuh data yang rill, untuk pertanggung jawaban. Jadi memang membutuhkan proses panjang," ungkapnya.
(rsa)