Ini langkah Polda Jabar antisipasi tawuran pelajar
![Ini langkah Polda Jabar...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/11/12/21/804645/9LlBOmYZUI.jpg)
Ini langkah Polda Jabar antisipasi tawuran pelajar
A
A
A
Sindonews.com - Polda Jabar sebenarnya jauh-jauh hari melakukan imbauan agar tawuran antar pelajar tidak terjadi, terlebih hingga menimbulkan korban jiwa.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengungkapkan, langkah antisipasi yang telah dilakukan pihak kepolisian adalah menempatkan para perwiranya untuk menjadi inspektur upacara bendera di sekolah setiap hari Senin.
"Jadi setiap hari Senin itu Kapolsek atau para perwira di masing-masing wilayah saling bergantian menjadi inspektur upacara di sekolah-sekolah. Misal, Senin pertama disekolah A, lalu Senin kedua disekolah B," tutur Martin, Selasa (12/11/2013).
Saat menjadi inspektur upacara, para perwira memberikan arahan dan doktrin-doktrin positif agar para siswa menjauhi tindakan negatif, salah satunya tawuran.
Selain menjadi inspektur upacara, pihaknya pun menempatkan beberapa anggotanya baik yang berpakaian dinas maupun berpakaian preman untuk berjaga-jaga di sekolah yang dianggap potensial terjadi hal-hal yang tidak dingginkan.
"Kita juga rutin menggelar razia. Selain untuk mencegah tawuran, kita juga mencegah kembalinya geng motor. Setiap yang bergerombol dan mencurigakan, pasti kita hentikan dan kita periksa barang bawaannya," jelasnya.
Pihaknya memastikan, jika nantinya terjadi tawuran maka polisi tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh para pelaku tawuran.
Meski demikian, pihaknya berharap kejadian di Cibadak, Kabupaten Sukabumi menjadi pelajaran agar tidak terjadi aksi serupa didaerah lain.
"Mudah-mudahan ini menjadi kejadian yang terakhir. Pelajar seharusnya bisa lebih cerdas, karena tawuran seperti yang kemarin (Cibadak) hanya merugikan diri sendiri dan orang lain," tukasnya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengungkapkan, langkah antisipasi yang telah dilakukan pihak kepolisian adalah menempatkan para perwiranya untuk menjadi inspektur upacara bendera di sekolah setiap hari Senin.
"Jadi setiap hari Senin itu Kapolsek atau para perwira di masing-masing wilayah saling bergantian menjadi inspektur upacara di sekolah-sekolah. Misal, Senin pertama disekolah A, lalu Senin kedua disekolah B," tutur Martin, Selasa (12/11/2013).
Saat menjadi inspektur upacara, para perwira memberikan arahan dan doktrin-doktrin positif agar para siswa menjauhi tindakan negatif, salah satunya tawuran.
Selain menjadi inspektur upacara, pihaknya pun menempatkan beberapa anggotanya baik yang berpakaian dinas maupun berpakaian preman untuk berjaga-jaga di sekolah yang dianggap potensial terjadi hal-hal yang tidak dingginkan.
"Kita juga rutin menggelar razia. Selain untuk mencegah tawuran, kita juga mencegah kembalinya geng motor. Setiap yang bergerombol dan mencurigakan, pasti kita hentikan dan kita periksa barang bawaannya," jelasnya.
Pihaknya memastikan, jika nantinya terjadi tawuran maka polisi tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh para pelaku tawuran.
Meski demikian, pihaknya berharap kejadian di Cibadak, Kabupaten Sukabumi menjadi pelajaran agar tidak terjadi aksi serupa didaerah lain.
"Mudah-mudahan ini menjadi kejadian yang terakhir. Pelajar seharusnya bisa lebih cerdas, karena tawuran seperti yang kemarin (Cibadak) hanya merugikan diri sendiri dan orang lain," tukasnya.
(lns)