12 mahasiswa kena tembak, 1 tertembus peluru tajam
A
A
A
Sindonews.com - Demo menuntut pembentukan Kabupaten Luwu Tengah berujung bentrok. Sedikitnya 12 mahasiswa, pelajar, dan warga, terkena tembakan aparat Brimob. Satu mahasiswa dinyatakan kritis, karena paha kanannya tertembus peluru tajam. Selebihnya, terkena peluru karet.
Bentrokan terjadi saat pendemo marah melihat petugas Brimob membubarkan secara paksa pendemo yang sudah sejak pagi memblokir ruas Trans Sulawesi.
Hingga malam ini, massa masih bertahan di Jalan Trans Sulawesi. Menurut mahasiswa, aksi ini tidak akan berhenti. Jatuhnya korban akibat penembakan petugas tidak akan menyurutkan perjuangan warga untuk memperjuangkan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.
Bahkan, mahasiswa mengaku aksi mereka ini mendapat dukungan dari 60 kepala desa di Walenrang Lamasi. Massa dari 60 desa ini dikabarkan akan bergabung mendukung perjuangan mereka menuntut pemekaran Kabupaten Luwu Tengah.
Aparat Polres Luwu yang berada di lokasi, hingga malam ini belum bisa mengatasi keadaan. Mereka juga tidak bisa berbuat banyak mengingat warga sekitar melarang aparat maju, karena jika maju maka lemparan batu dari pendemo akan nyasar kerumah warga. Termasuk akan mengenai kendaraan yang saat ini masih terjebak macet.
Bentrokan terjadi saat pendemo marah melihat petugas Brimob membubarkan secara paksa pendemo yang sudah sejak pagi memblokir ruas Trans Sulawesi.
Hingga malam ini, massa masih bertahan di Jalan Trans Sulawesi. Menurut mahasiswa, aksi ini tidak akan berhenti. Jatuhnya korban akibat penembakan petugas tidak akan menyurutkan perjuangan warga untuk memperjuangkan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.
Bahkan, mahasiswa mengaku aksi mereka ini mendapat dukungan dari 60 kepala desa di Walenrang Lamasi. Massa dari 60 desa ini dikabarkan akan bergabung mendukung perjuangan mereka menuntut pemekaran Kabupaten Luwu Tengah.
Aparat Polres Luwu yang berada di lokasi, hingga malam ini belum bisa mengatasi keadaan. Mereka juga tidak bisa berbuat banyak mengingat warga sekitar melarang aparat maju, karena jika maju maka lemparan batu dari pendemo akan nyasar kerumah warga. Termasuk akan mengenai kendaraan yang saat ini masih terjebak macet.
(san)