Kapten Wahyu sempat minta maaf ke istri sebelum tugas
A
A
A
Sindonews.com - Suasana duka menyelimuti kediaman Kapten Wahyu Romdan (34), di Kampung Cikuray Hilir, Desa Nanggleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Personel TNI AD itu menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada Sabtu, 9 November 2013.
Jenazah Wahyu diterbangkan dari Tarakan, Kalimantan Utara pagi tadi menuju Semarang lebih dulu. Barulah setelah itu kembali diterbangkan ke Bandung dan diperkirakan sampai di kampung halaman siang ini. Keluarga sudah menyiapkan liang lahat, karena jenazah akan dimakamkan di pemakanan keluarga sore nanti.
Kakak ipar korban, Rahmat, mengatakan, sebelum mengalami kecelakaan, Wahyu berpamitan terbang ke Kalimantan. Dia meminta maaf ke keluarga dan istrinya Neng Mulan Mulyani.
“Sebelum musibah terjadi, Wahyu menghubungi keluarga, dan istri. Dia pamit sekaligus minta maaf,” terang Rahmat di lokasi, Senin (11/11/2013).
Dia menerangkan, sebelum dipindah ke Kalimantan, Wahyu lama bertugas di Semarang, Jawa Tengah, sebagai teknisi pesawat. Wahyu meninggalkan seorang istri, dua putri, dan seorang putra.
Seperti diberitakan, helikopter MI-17 milik Kodam VI/Mulawarman jatuh ke jurang saat akan mendarat di helipad Pos Bulan, perbatasan Kabupaten Malinau-Serawak, Malaysia di Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu.
TNI AD mengaku akan menginvestigas penyebab jatuhnya helikopter yang mengangkut 19 orang dan material bangunan tersebut. Dari 19 penumpang beserta kru, enam di antaranya berhasil selamat.
Baca juga: Heli M-17 jatuh, sistem pengadaan suku cadang dipertanyakan
Personel TNI AD itu menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada Sabtu, 9 November 2013.
Jenazah Wahyu diterbangkan dari Tarakan, Kalimantan Utara pagi tadi menuju Semarang lebih dulu. Barulah setelah itu kembali diterbangkan ke Bandung dan diperkirakan sampai di kampung halaman siang ini. Keluarga sudah menyiapkan liang lahat, karena jenazah akan dimakamkan di pemakanan keluarga sore nanti.
Kakak ipar korban, Rahmat, mengatakan, sebelum mengalami kecelakaan, Wahyu berpamitan terbang ke Kalimantan. Dia meminta maaf ke keluarga dan istrinya Neng Mulan Mulyani.
“Sebelum musibah terjadi, Wahyu menghubungi keluarga, dan istri. Dia pamit sekaligus minta maaf,” terang Rahmat di lokasi, Senin (11/11/2013).
Dia menerangkan, sebelum dipindah ke Kalimantan, Wahyu lama bertugas di Semarang, Jawa Tengah, sebagai teknisi pesawat. Wahyu meninggalkan seorang istri, dua putri, dan seorang putra.
Seperti diberitakan, helikopter MI-17 milik Kodam VI/Mulawarman jatuh ke jurang saat akan mendarat di helipad Pos Bulan, perbatasan Kabupaten Malinau-Serawak, Malaysia di Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu.
TNI AD mengaku akan menginvestigas penyebab jatuhnya helikopter yang mengangkut 19 orang dan material bangunan tersebut. Dari 19 penumpang beserta kru, enam di antaranya berhasil selamat.
Baca juga: Heli M-17 jatuh, sistem pengadaan suku cadang dipertanyakan
(rsa)