Hujan deras, sawah di Cilawu longsor
A
A
A
Sindonews.com – Sawah seluas 100 tumbak di Kampung Cikole RT01 RW10, Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, longsor akibat guyuran hujan deras.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tersebut, namun petani dipastikan mengalami kerugian tidak sedikit.
Dandim 0611 Garut Letkol Inf B Hadi Suseno mengatakan, peristiwa longsor tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan itu sejak sore tadi.
Memang tidak ada korban jiwa, tapi pemilik sawah gagal panet sebanyak tujuh kwintal.
“Pemiliknya (sawah) atas nama Taja (52), seorang buruh tani yang juga tinggal di Kampung Cikole,” kata Hadi, Jumat (18/11/2013).
Menurut Hadi, kejadian itu tidak merusak infrastruktur bangunan milik warga atau sarana umum lainnya. Pasalnya, lokasi sawah cukup berjauhan dengan permukiman warga.
“Longsornya juga baru diketahui setelah warga akan melaksanakan salat Isya,” ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Kecamatan Cilawu, merupakan salah satu dari banyak daerah di Garut yang masuk ke dalam kategori wilayah berkontur labil. Di kecamatan ini, sejumlah peristiwa longsor sudah sering terjadi akibat diguyur hujan deras.
“Kecamatan Cilawu merupakan daerah yang tanahnya berkontur labil di Garut. Setiap tahun, bila hujan deras pasti saja terjadi longsor. Pada beberapa kasus sebelumnya, selain berada di areal persawahan, tanah longsor di wilayah itu setidaknya juga pernah mengancam rumah warga,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tersebut, namun petani dipastikan mengalami kerugian tidak sedikit.
Dandim 0611 Garut Letkol Inf B Hadi Suseno mengatakan, peristiwa longsor tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan itu sejak sore tadi.
Memang tidak ada korban jiwa, tapi pemilik sawah gagal panet sebanyak tujuh kwintal.
“Pemiliknya (sawah) atas nama Taja (52), seorang buruh tani yang juga tinggal di Kampung Cikole,” kata Hadi, Jumat (18/11/2013).
Menurut Hadi, kejadian itu tidak merusak infrastruktur bangunan milik warga atau sarana umum lainnya. Pasalnya, lokasi sawah cukup berjauhan dengan permukiman warga.
“Longsornya juga baru diketahui setelah warga akan melaksanakan salat Isya,” ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Kecamatan Cilawu, merupakan salah satu dari banyak daerah di Garut yang masuk ke dalam kategori wilayah berkontur labil. Di kecamatan ini, sejumlah peristiwa longsor sudah sering terjadi akibat diguyur hujan deras.
“Kecamatan Cilawu merupakan daerah yang tanahnya berkontur labil di Garut. Setiap tahun, bila hujan deras pasti saja terjadi longsor. Pada beberapa kasus sebelumnya, selain berada di areal persawahan, tanah longsor di wilayah itu setidaknya juga pernah mengancam rumah warga,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya.
(lns)