Dana hibah ke seniman capai Rp4,4 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Pemberian dana stimulan ke sanggar seni dan kelompok budaya di Kota Solo, Jawa Tengah, senilai Rp4,4 miliar disorot kalangan legislatif. Penerima diminta bisa mandiri serta tidak menggantungkan bantuan itu untuk berkarya.
“Dana APBD ini sifatnya hanya stimulan. Artinya, karya para seniman diharapkan tetap berlanjut tanpa bergantung bantuan dari pemerintah,” kata Anggota Komisi IV DPRD Solo Reny Widyawati, Jumat (1/11/2013).
Tahun ini, APBD mengucurkan dana hibah ke kelompok seniman dan sanggar budaya sebesar Rp4,429 miliar, yang diberikan di APBD murni Rp2,415 miliar dan APBD perubahan Rp2,014 miliar. Dana miliaran rupiah ini tertuju 205 kelompok.
Reny mengklaim kontribusi para seniman ini mulai terlihat melalui event-event yang mengunggah kreasi mereka.
“Terbukti, ini cukup membantu branding Kota Solo. Potensi budaya tiap kelurahan juga dimunculkan, seperti Babad Kepatihan kemarin. Yang terbilang sukses di antaranya parade hadrah, Solo Menari, Ketoprak Balekambang serta keroncong Hamkri yang mulai bergeliat,” lanjut dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Widdy Srihanto mengatakan, penerima hibah pada APBD murni sebanyak 116 kelompok diminta mematuhi mekanisme pemberian bantuan bersumber APBD.
Pada pengucuran tahap awal, sebagian penerima belum menuntaskan SPj, dari seharusnya selesai Oktober. Sedangkan 89 kelompok yang bakal menerima bantuan hibah bersumber APBD perubahan ditarget menuntaskan proses pertanggungjawaban maksimal Desember.
“Tanggal 10 nanti, kita akan kumpulkan 89 kelompok seniman dan sanggar terkait syarat mendapatkan bantuan,” kata dia.
Masing-masing kelompok menerima besaran dana bervariasi. Dana stimulan kelompok seni yang diloloskan Disbudpar rata-rata Rp2 juta- Rp7 juta per proposal.
Namun, pengajuan yang langsung ke meja wali kota tercatat jauh lebih besar, yakni Rp40 juta-Rp50 juta per proposal. Seleksi kelompok dilakukan terlebih dulu sebelum pemkot memutuskan menggelontorkan bantuan.
“Dari sanggar yang tercatat sekitar 200 kelompok, yang benar-benar aktif 153. Ini perlu didorong agar semangatnya terlecut,” kata dia.
Menurut Widdy, dukungan pemerintah terhadap kelompok seni bertujuan menghidupkan kearifan lokal sekaligus menjadikan Solo unik dan berbeda dalam kemasan pilar kebudayaan. Di sini, pemkot membuka pasar bisnis produk kelompok tersebut.
“Dana APBD ini sifatnya hanya stimulan. Artinya, karya para seniman diharapkan tetap berlanjut tanpa bergantung bantuan dari pemerintah,” kata Anggota Komisi IV DPRD Solo Reny Widyawati, Jumat (1/11/2013).
Tahun ini, APBD mengucurkan dana hibah ke kelompok seniman dan sanggar budaya sebesar Rp4,429 miliar, yang diberikan di APBD murni Rp2,415 miliar dan APBD perubahan Rp2,014 miliar. Dana miliaran rupiah ini tertuju 205 kelompok.
Reny mengklaim kontribusi para seniman ini mulai terlihat melalui event-event yang mengunggah kreasi mereka.
“Terbukti, ini cukup membantu branding Kota Solo. Potensi budaya tiap kelurahan juga dimunculkan, seperti Babad Kepatihan kemarin. Yang terbilang sukses di antaranya parade hadrah, Solo Menari, Ketoprak Balekambang serta keroncong Hamkri yang mulai bergeliat,” lanjut dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Widdy Srihanto mengatakan, penerima hibah pada APBD murni sebanyak 116 kelompok diminta mematuhi mekanisme pemberian bantuan bersumber APBD.
Pada pengucuran tahap awal, sebagian penerima belum menuntaskan SPj, dari seharusnya selesai Oktober. Sedangkan 89 kelompok yang bakal menerima bantuan hibah bersumber APBD perubahan ditarget menuntaskan proses pertanggungjawaban maksimal Desember.
“Tanggal 10 nanti, kita akan kumpulkan 89 kelompok seniman dan sanggar terkait syarat mendapatkan bantuan,” kata dia.
Masing-masing kelompok menerima besaran dana bervariasi. Dana stimulan kelompok seni yang diloloskan Disbudpar rata-rata Rp2 juta- Rp7 juta per proposal.
Namun, pengajuan yang langsung ke meja wali kota tercatat jauh lebih besar, yakni Rp40 juta-Rp50 juta per proposal. Seleksi kelompok dilakukan terlebih dulu sebelum pemkot memutuskan menggelontorkan bantuan.
“Dari sanggar yang tercatat sekitar 200 kelompok, yang benar-benar aktif 153. Ini perlu didorong agar semangatnya terlecut,” kata dia.
Menurut Widdy, dukungan pemerintah terhadap kelompok seni bertujuan menghidupkan kearifan lokal sekaligus menjadikan Solo unik dan berbeda dalam kemasan pilar kebudayaan. Di sini, pemkot membuka pasar bisnis produk kelompok tersebut.
(lns)