Jumat bersepeda di Jabar, ini tanggapan pro-kontra warga
A
A
A
Sindonews.com - Setiap Jumat, kendaraan bermotor dipastikan tidak boleh masuk ke Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat. Itu karena Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengimbau agar khusus setiap jumat PNS yang bekerja di Gedung Sate untuk datang menggunakan sepeda.
Hal itu berlaku bagi mereka yang bukan PNS. Siapapun yang datang menggunakan kendaraan bermotor, kendaraan harus disimpan di luar area Gedung Sate.
Salah seorang PNS Gedung Sate yang engggan disebutkan namanya, mengatakan program Jumat bersepeda bagus untuk kesehatan. Tapi ada hal lain yang harus diperhatikan.
"Kalau menurut saya ini jangan diratakan. Karena tidak semua PNS rumahnya dekat dengan Gedung Sate," katanya.
Menurutnya, banyak PNS yang rumahnya di Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, bahkan Kabupaten Bandung Barat. Jelas tidak ideal jika PNS menggunakan sepeda sementara rumahnya jauh.
"Selain itu, kalau bersepeda butuh waktunya lebih lama, berangkat dari rumah pasti lebih pagi lagi," keluhnya.
Andrian Salam, wartawan, mengaku mendukung program Jumat bersepeda. "Program itu bagus untuk mengurangi beban kendaraan di Bandung, polusi juga bisa berkurang," jelasnya.
Tapi ia menegaskan perlu keseriusan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait agar mereka yang bersepeda nyaman di jalan raya. "Jangan sampai bersepeda mengancam keselamatan jiwa," ungkapnya.
Tapi kendalanya, ia mengaku akan kesulitan bekerja jika menggunakan sepeda. Sebab mobilitas wartawan cukup tinggi, bukan hanya bekerja di Gedung Sate.
"Kalau ada kejadian atau kegiatan yang harus diliput, ngejar waktunya susah kalau pakai sepeda," tuturnya. Terlebih, Andrian adalah wartawan di media online yang dituntut bekerja cepat.
Disinggung soal larangan kendaraan bermotor ke Gedung Sate, hal itu menurutnya harus didukung. "Kalau bawa kendaraan, parkirnya di luar, itu risiko," ucapnya.
Nina (23), warga Ujungberung, juga mendukung adanya program larangan berkendara ke Gedung Sate setiap Jumat. "Bagus, itu jadi contoh buat warga, apalagi kalau dilakukan PNS," paparnya.
Ia berharap hal itu berdampak luas, sehingga warga makin banyak yang menggunakan sepeda untuk beraktivitas. "Kalau banyak yang bersepeda kan enak, jalan di Bandung bisa lebih lengang minimal seminggu sekali," pungkas Nina.
Hal itu berlaku bagi mereka yang bukan PNS. Siapapun yang datang menggunakan kendaraan bermotor, kendaraan harus disimpan di luar area Gedung Sate.
Salah seorang PNS Gedung Sate yang engggan disebutkan namanya, mengatakan program Jumat bersepeda bagus untuk kesehatan. Tapi ada hal lain yang harus diperhatikan.
"Kalau menurut saya ini jangan diratakan. Karena tidak semua PNS rumahnya dekat dengan Gedung Sate," katanya.
Menurutnya, banyak PNS yang rumahnya di Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, bahkan Kabupaten Bandung Barat. Jelas tidak ideal jika PNS menggunakan sepeda sementara rumahnya jauh.
"Selain itu, kalau bersepeda butuh waktunya lebih lama, berangkat dari rumah pasti lebih pagi lagi," keluhnya.
Andrian Salam, wartawan, mengaku mendukung program Jumat bersepeda. "Program itu bagus untuk mengurangi beban kendaraan di Bandung, polusi juga bisa berkurang," jelasnya.
Tapi ia menegaskan perlu keseriusan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait agar mereka yang bersepeda nyaman di jalan raya. "Jangan sampai bersepeda mengancam keselamatan jiwa," ungkapnya.
Tapi kendalanya, ia mengaku akan kesulitan bekerja jika menggunakan sepeda. Sebab mobilitas wartawan cukup tinggi, bukan hanya bekerja di Gedung Sate.
"Kalau ada kejadian atau kegiatan yang harus diliput, ngejar waktunya susah kalau pakai sepeda," tuturnya. Terlebih, Andrian adalah wartawan di media online yang dituntut bekerja cepat.
Disinggung soal larangan kendaraan bermotor ke Gedung Sate, hal itu menurutnya harus didukung. "Kalau bawa kendaraan, parkirnya di luar, itu risiko," ucapnya.
Nina (23), warga Ujungberung, juga mendukung adanya program larangan berkendara ke Gedung Sate setiap Jumat. "Bagus, itu jadi contoh buat warga, apalagi kalau dilakukan PNS," paparnya.
Ia berharap hal itu berdampak luas, sehingga warga makin banyak yang menggunakan sepeda untuk beraktivitas. "Kalau banyak yang bersepeda kan enak, jalan di Bandung bisa lebih lengang minimal seminggu sekali," pungkas Nina.
(rsa)