Banjir lahar dingin Merapi mengancam
A
A
A
Sindonews.com - Wilayah DIY bagian utara, sudah memasuki musim hujan. Artinya, warga yang berdomisili di 11 sungai yang berhulu dari Gunung Merapi, harus waspada. Pasalnya, hujan deras akan mengakibatkan banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandriyo mengatakan, material lahar akibat erupsi Merapi pada 2010 lalu sampai saat ini masih menumpuk 77 juta meter kubik.
Dia menegaskan, jika hujan mengguyur puncak Gunung Merapi dan sekitar, tidak menutup kemungkinan, material Merapi yang masih menumpuk akan terkikis dan menyebabkan banjir lahar dingin. "Material Merapi yang masih menumpuk sangat banyak, sekitar 77 juta meter kubik," katanya, Kamis (31/11/2013).
Subandriyo mengatakan, banjir lahar dingin berpotensi terjadi, jika terjadi hujan deras dengan intensitas 100 milimeter. Potensi itu akan besar terjadi mengingat awal-awal musim hujan, karakter hujan di wilayah utara DIY turun dengan deras. "Biasanya awal hujan itu, hujannya deras atau ekstrem," jelasnya.
Menurut dia, banjir lahar dingin berpotensi terjadi di 11 sungai yang berhulu dari Merapi. Sungai tersebut, antara lain Woro, Boyong, Gendol, Krasak, Kuning, Tritih, Senowo, Apu dan lainnya.
"Setiap sungai kita pasang dua unit deteksi dini banjir lahar dingin, agar warga sekitar alur sungai tahu kapan harus mencari tempat yang aman," kata Subandriyo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi menambahkan, memasuki musim penghujan ini, Gubernur DIY sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada bupati dan wali kota di DIY.
"Gubernur sudah mengeluarkan surat untuk bupati dan wali kota untuk meningkatkan kesiap siagaan menghadapi musim penghujan," terangnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandriyo mengatakan, material lahar akibat erupsi Merapi pada 2010 lalu sampai saat ini masih menumpuk 77 juta meter kubik.
Dia menegaskan, jika hujan mengguyur puncak Gunung Merapi dan sekitar, tidak menutup kemungkinan, material Merapi yang masih menumpuk akan terkikis dan menyebabkan banjir lahar dingin. "Material Merapi yang masih menumpuk sangat banyak, sekitar 77 juta meter kubik," katanya, Kamis (31/11/2013).
Subandriyo mengatakan, banjir lahar dingin berpotensi terjadi, jika terjadi hujan deras dengan intensitas 100 milimeter. Potensi itu akan besar terjadi mengingat awal-awal musim hujan, karakter hujan di wilayah utara DIY turun dengan deras. "Biasanya awal hujan itu, hujannya deras atau ekstrem," jelasnya.
Menurut dia, banjir lahar dingin berpotensi terjadi di 11 sungai yang berhulu dari Merapi. Sungai tersebut, antara lain Woro, Boyong, Gendol, Krasak, Kuning, Tritih, Senowo, Apu dan lainnya.
"Setiap sungai kita pasang dua unit deteksi dini banjir lahar dingin, agar warga sekitar alur sungai tahu kapan harus mencari tempat yang aman," kata Subandriyo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi menambahkan, memasuki musim penghujan ini, Gubernur DIY sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada bupati dan wali kota di DIY.
"Gubernur sudah mengeluarkan surat untuk bupati dan wali kota untuk meningkatkan kesiap siagaan menghadapi musim penghujan," terangnya.
(san)