Orangutan datangi pemukiman, banyak ibu ketakutan
A
A
A
Sindonews.com - Warga Gampong Alue Breuh, Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, Aceh, menangkap seekor orangutan Sumatera (Pongo Abelii) yang turun ke pemukiman. Hewan dilindungi itu sudah disita pihak konservasi.
Kondisi orangutan betina itu lemah, dengan luka pada pinggang serta lebam di lengan kiri. Diduga luka itu akibat proses penangkapan yang di luar prosedur. Warga mengaku terpaksa menangkapnya karena orangutan itu berada di jalur lintasan untuk ke kebun, sehingga membuat ibu-ibu takut.
"Masyarakat memotong pohon karena posisi orangutan tersebut berada di atas pohon berduri dan sulit untuk dipanjat," kata Ratno Sugito dari Forum Orangutan Aceh (Fora), Selasa (29/10/2013).
Menurutnya, orangutan itu mulanya ditemukan seorang warga yang hendak ke kebun, dua hari lalu. Keberadaannya berada sekira 50 meter dari rumah seorang warga.
Ratno mengatakan orangutan itu sudah dievakuasi ke tempat rehabilitasi sementara di Sumatera Utara. Evakuasi melibatkan warga, BKSDA, Polsek Mane, SOCP, OIC juga Fora.
"Evakuasi tidak memakan waktu lama, karena lokasi keberadaan orangutan yang mudah di jangkau, warga desa juga cukup membantu dalam proses evakuasi," ujarnya.
Tokoh pemuda setempat, Mukhlis meminta, orangutan itu bisa dilepaskan kembali ke hutan kampungnya setelah pulih dari sakit, agar terus berkembang biak.
"Sehingga kami bangga dengan adanya orangutan yang merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh Negara," tukasnya.
Kondisi orangutan betina itu lemah, dengan luka pada pinggang serta lebam di lengan kiri. Diduga luka itu akibat proses penangkapan yang di luar prosedur. Warga mengaku terpaksa menangkapnya karena orangutan itu berada di jalur lintasan untuk ke kebun, sehingga membuat ibu-ibu takut.
"Masyarakat memotong pohon karena posisi orangutan tersebut berada di atas pohon berduri dan sulit untuk dipanjat," kata Ratno Sugito dari Forum Orangutan Aceh (Fora), Selasa (29/10/2013).
Menurutnya, orangutan itu mulanya ditemukan seorang warga yang hendak ke kebun, dua hari lalu. Keberadaannya berada sekira 50 meter dari rumah seorang warga.
Ratno mengatakan orangutan itu sudah dievakuasi ke tempat rehabilitasi sementara di Sumatera Utara. Evakuasi melibatkan warga, BKSDA, Polsek Mane, SOCP, OIC juga Fora.
"Evakuasi tidak memakan waktu lama, karena lokasi keberadaan orangutan yang mudah di jangkau, warga desa juga cukup membantu dalam proses evakuasi," ujarnya.
Tokoh pemuda setempat, Mukhlis meminta, orangutan itu bisa dilepaskan kembali ke hutan kampungnya setelah pulih dari sakit, agar terus berkembang biak.
"Sehingga kami bangga dengan adanya orangutan yang merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh Negara," tukasnya.
(rsa)