Pilkades serentak rawan petaruh & miras

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 00:21 WIB
Pilkades serentak rawan petaruh & miras
Pilkades serentak rawan petaruh & miras
A A A
Sindonews.com - Para penjudi disinyalir membayangi pelaksanaan pemilihan 153 kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Blitar. Selain dari lokal, para petaruh luar daerah juga mulai mendatangi setiap desa.

Dengan pola gerilya, mereka mengunjungi warung, dan tempat keramaian guna memetakan kekuatan para kandidat.

Ulah para "spekulan" tersebut dikhawatirkan meningkatkan suhu politik pilkades yang bisa berujung pada konflik sosial.

"Informasi itu kita terima dari warga kami (nahdliyin), " ujar Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai kepada wartawan, kemarin.

Selain petaruh, minuman keras (miras) dan narkoba juga rawan mengotori proses pelaksanaan pilkades yang berlangsung 27 Oktober 2013.

Pengalaman yang terjadi, penggunaan miras oleh para pendukung kandidat biasanya berlangsung jelang pelaksanaan hingga paska coblosan. Miras hampir selalu mengiringi perayaan pesta kemenangan para calon kades.

"Dari informasi yang kita terima, setiap pelaksanaan pilkades omzet penjualan miras selalu meningkat pesat, " terang Masdain.

Atas dasar itu, PCNU Kabupaten Blitar mendesak aparat kepolisian untuk melakukan razia menjelang pelaksanaan pilkades serentak.

Masdain juga meminta polisi untuk bersikap tegas kepada para pelaku yang terbukti melakukan pelanggaran. Jika memang polisi membutuhkan bantuan tenaga, PCNU siap menerjunkan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) ke lapangan.

"Tugas aparat untuk melakukan upaya antisipasi sejak dini. Dan kalau memang kita diminta bantuan, kita siap menerjunkan banser ke lapangan, "paparnya.

Dalam kesempatan itu, Masdain juga mengatakan NU juga meminta kepada para kandidat kades untuk tidak membawa simbol agama, suku dan ras dalam pencalonanya. NU juga meminta panitia pelaksanaan pilkades untuk menjaga netralitas dan independensinya.

"Termasuk kader NU yang ada di bawah juga kita minta untuk menjaga netralitasnya, " pungkasnya.

Bidang Kajian dan Pengembangan SDM PCNU Kabupaten Blitar Baharuddin menambahkan langkah yang diambil NU dalam rangka menyelamatkan masyarakat, khususnya warga nahdliyin agar tidak terseret ke dalam anasir yang melanggar aturan agama dan negara.

Ia juga mengakui bahwa dalam pilkades serentak ada beberapa kader NU yang menjadi kandidat kepala desa. "Kita tetap menghimbau untuk selalu menjaga situasi kondusif di setiap daerahnya, " tambahnya.

Sementara sebelumnya Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Blitar Suhendro Winarso mengatakan secara umum proses pelaksanaan pilkades serentak tidak ada kendala.

Namun kendati demikian, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga kondusifitas desanya.

"Kita terus melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat yang ada di desa, " tambahnya
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6094 seconds (0.1#10.140)