Buruh ancam mogok nasional, 2.356 polisi dikerahkan

Jum'at, 25 Oktober 2013 - 01:52 WIB
Buruh ancam mogok nasional,...
Buruh ancam mogok nasional, 2.356 polisi dikerahkan
A A A
Sindonews.com - Polda Sulselbar mulai mengantisipasi aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan dilakukan elemen buruh dan mahasiswa, pada 28-31 Oktober 2013. Khusus di Kota Makassar, polda menerjunkan sedikitnya 2.356 personel.

Ribuan personel kepolisian dibantu aparat TNI ini, disebar ke sembilan titik yang menjadi aksi unjuk rasa. Polisi pun menerjunkan sedikitnya tujuh unit kendaraan taksis, untuk menghalau massa yang ingin berbuat anarkis.

Diantara yang mendapatkan pengamanan ketat, adalah Kantor DPRD Sulsel, DPRD Makassar, Kantor Gubernur Sulsel, Disnakertrans Sulsel, Monumen Mandala, Bandara Hasanuddin Makassar, dan Pelabuhan Soekarno-Hatta.

"Kita sudah susun perkuatan agar aksi yang dilakukan buruh nantinya berjalan aman dan tertib. Totalnya itu 2.356 personel," kata Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi, kepada wartawan, Kamis (24/10/2013).

Dalam rapat pengamanan aksi buruh yang digelr secara tertutup itu, turut hadir Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja, Kapolres Maros AKBP Hotman Sirait, dan Kapolres Gowa AKBP Lafri Prasetyo.

Pengamanan nantinya akan dipusatkan di Kota Makassar. Polres Maros dan Polres Gowa juga diminta memback-up, khususnya di wilayah perbatasan.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, Burhanuddin mengaku akan mengumpulkan para tokoh buruh dan mahasiswa, pada Jumat 25 Oktober 2013. Selain itu, dalam pertemuan yang akan digelar di Mapolda Sulselbar ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, forum rektor, dan pemimpin sejumlah perusahaan juga akan diundang.

"Rapat koordinasi akan kita lanjutkan besok. Kita harap, aksinya tetap pada koridor hukum yang berlaku, dan tidak sampai mengganggu ketertiban umum," pungkas jenderal bintang dua ini.

Kabid Humas Polda Endi Sutendi menyebutkan, dalam pengamanan aksi buruh, personel yang diterjunkan dipastikan tidak akan dilengkapi dengan senjata api dan peluru tajam. Menurutnya, pengamanan yang dilakukan mengedepankan prevemtif, persuasif, serta humanis.

"Bagaimana pun, buruh yang nantinya turun ke jalan, mereka berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Jangan sampai ada terjadi benturan," kata Endi.

Polisi pun mengimbau kepada seluruh pejabat yang menerima aspirasi kaum buruh agar memberikan solusi terbaik, demi keamanan di Kota Makassar.

Sementara itu, siang kemarin, puluhan buruh dan mahasiswa mulai melakukan aksi prakondisi, terkait rencana mogok nasional menuntut upah layak pada akhir Oktober 2013 mendatang.

Titik-titik aksi mereka dilaksanakan di fly over Jalan Urip Sumohardjo-Jalan AP Pettarani, serta di depan Kampus UIN Alauddin Makassar.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7152 seconds (0.1#10.140)