12 kereta kencana keraton keliling Yogya
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya tumpah ruah di sepanjang rute kirab Pernikahan Agung putri keempat Raja Yogyakarta Sultan HB X, GKR Hayu dan KPH Notonegoro.
Warga rela berpanas-panasan untuk melihat langsung mempelai yang diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan, kantor Gubernuran DIY. Bahkan mereka hadir di sana sejak subuh tadi.
Kirab akbar ini melibatkan 12 kereta kencana milik Keraton Yogyakarta. Sebanyak 68 kuda terbaik juga dilibatkan dalam kirab tersebut. Sebanyak 360 prajurit Keraton yang terdiri dari enam bregodo ikut mengawal prosesi kirab tersebut. Sedangkan sepanjang rute sepanjang 2 kilometer juga dijaga pagar betis 4.500 relawan.
Pukul 09.30 tadi, mempelai memasuki bangsal Kepatihan. Mempelai menaiki Kereta Jongwiyat yang ditarik empat kuda warna putih. Rombongan pengantin dikawal dua bregodo, yakni Daeng dan Bugis. Roombongan mempelai juga akan diiringi penari Lawung yang menaiki 12 kuda. Rombongan pengantin terdiri lima kereta yang berada di barisan depan.
Lima kereta ini terdiri dari Kereta Jongwiyat yang akan dinaiki mempelai, Kereta Kyai Kanjeng Notopuro untuk utusan ndalem, Kereta Rejopawoko untuk patah manten, Kereta Rotobiru dan Kereta Permili untuk penari bedhoyo.
Tak lama berselang, iring-iringan rombongan Raja Sri Sultan HB X beserta Ratu GKR Hemas juga memasuki Bangsal Kepatihan. Raja dan permaisuri menaiki Kereta Kanjeng Wimono Putro. Kereta ini ditarik delapan kuda.
Di belakang kereta Raja, berturut-turut Kereta Kus Abud, Kus Cemeng dan Kus Ijem untuk keluarga keraton. Rombongan raja ini akan dikawal empat bregodo yakni Bregodo Wirobrojo, Bregodo Mantrijero, Bregodo Ketangung dan Bregodo Prawirotomo.
Sedangkan Sri Paduka Pakualaman IX yang juga Wakil Gubenur DIY menaiki Kereta Mondrojowolo yang merupakan kereta kencana kesayangan Pangeran Diponegoro waktu dulu.
Warga rela berpanas-panasan untuk melihat langsung mempelai yang diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan, kantor Gubernuran DIY. Bahkan mereka hadir di sana sejak subuh tadi.
Kirab akbar ini melibatkan 12 kereta kencana milik Keraton Yogyakarta. Sebanyak 68 kuda terbaik juga dilibatkan dalam kirab tersebut. Sebanyak 360 prajurit Keraton yang terdiri dari enam bregodo ikut mengawal prosesi kirab tersebut. Sedangkan sepanjang rute sepanjang 2 kilometer juga dijaga pagar betis 4.500 relawan.
Pukul 09.30 tadi, mempelai memasuki bangsal Kepatihan. Mempelai menaiki Kereta Jongwiyat yang ditarik empat kuda warna putih. Rombongan pengantin dikawal dua bregodo, yakni Daeng dan Bugis. Roombongan mempelai juga akan diiringi penari Lawung yang menaiki 12 kuda. Rombongan pengantin terdiri lima kereta yang berada di barisan depan.
Lima kereta ini terdiri dari Kereta Jongwiyat yang akan dinaiki mempelai, Kereta Kyai Kanjeng Notopuro untuk utusan ndalem, Kereta Rejopawoko untuk patah manten, Kereta Rotobiru dan Kereta Permili untuk penari bedhoyo.
Tak lama berselang, iring-iringan rombongan Raja Sri Sultan HB X beserta Ratu GKR Hemas juga memasuki Bangsal Kepatihan. Raja dan permaisuri menaiki Kereta Kanjeng Wimono Putro. Kereta ini ditarik delapan kuda.
Di belakang kereta Raja, berturut-turut Kereta Kus Abud, Kus Cemeng dan Kus Ijem untuk keluarga keraton. Rombongan raja ini akan dikawal empat bregodo yakni Bregodo Wirobrojo, Bregodo Mantrijero, Bregodo Ketangung dan Bregodo Prawirotomo.
Sedangkan Sri Paduka Pakualaman IX yang juga Wakil Gubenur DIY menaiki Kereta Mondrojowolo yang merupakan kereta kencana kesayangan Pangeran Diponegoro waktu dulu.
(lns)