Perampok PT Vinoli sembunyikan uang di kandang ayam

Perampok PT Vinoli sembunyikan uang di kandang ayam
A
A
A
Sindonews.com - Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana mengatakan, sebelum melakukan perampokan dengan melakban security PT Vinoli, para perampok yang diotaki Hery Winarno yang juga security PT Vinoli berencana membuat lobang di sebelah timur bangunan bekas Bank BRI.
Namun rencana tersebut dibatalkan. Karena saat hendak melubangi tembok, ketiga pelaku melihat banyak warga yang tengah duduk-duduk di lokasi yang telah mereka rencanakan. Melihat banyaknya warga, Hery mengintruksikan rencana perampokan di robah.
Hery meminta dua rekannya, Aryadi dan Tri Nuryanto, untuk membeli lakban di koperasi yang letaknya tak jauh dari PT Vinoli. Setelah semuannya sudah didapat, maka ketigannya langsung menjalankan aksi perampokan sesuai dengan yang telah direncanakan.
"Tadinya mau melubangi tembok di samping bangunan bekas kantor BRI. Karena masih banyak orang, maka Hery Winarno security PT Vinoli sekaligus otak dari aksi perampokan tersebut merobah rencanannya semula ke tempat dimana Hery bekerja," papar Kapolres dalam jumpa pers, di Mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (22/10/2013).
Setelah berhasil menjebol paksa brangkas, para pelaku tidak mengira jumlah uang yang mereka rampok cukup banyak. Karena kebingungan mau diapakan uang tersebut, maka ketigannya yang masih satu desa sepakat untuk menaruh uang tersebut di dalam kandang ayam milik Hery.
Saat di bekuk, para pelaku yang sempat menghitung jumlah uang yang mereka rampok sebanyak Rp753.620.000 mengaku belum sempat membagi-bagikan uang hasil rampokan yang mereka taruh di kandang ayam.
"Awalnya uang yang tersimpan dalam brangkas Rp980 juta. Tapi setelah mereka hitung-hitung ternyata hanya Rp753.620.000. Dan para pelaku mengaku belum sempat membagi-bagikan hasil rampokan yang mereka simpan di kandang ayam," ujarnya.
Martireni memastikan, tiga pelaku termasuk satu orang berinisial IP yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ini bukanlah perampok yang profesional. Pasalnya, dari keterangan pihak perusahaan, sebelum aksi perampokan tersebut mereka jalankan, Hery sempat memiliki masalah dengan pihak perusahaan.
Menyangkut kemungkinan adannya orang dalam PT Vinoli selain Hery, Martireni mengaku belum bisa memastikan. Namun, pihaknya masih terus mengembangkan kasus perampokan tersebut.
Selain uang tunai Rp753.620.000, barang bukti lainnya yang diamankan yaitu satu mesin berangkas, dua tas hitam, satu plat nomer mobil rental yang dipalsukan H 9144 P, dua palu, satu mesin las listrik maxtron, satu Black Berry, lima hand phone, satu mobil Daihatsu Xenia silver AD 9144 P, satu masker, satu charger HP, satu pulpen, dan dua linggis.
Namun rencana tersebut dibatalkan. Karena saat hendak melubangi tembok, ketiga pelaku melihat banyak warga yang tengah duduk-duduk di lokasi yang telah mereka rencanakan. Melihat banyaknya warga, Hery mengintruksikan rencana perampokan di robah.
Hery meminta dua rekannya, Aryadi dan Tri Nuryanto, untuk membeli lakban di koperasi yang letaknya tak jauh dari PT Vinoli. Setelah semuannya sudah didapat, maka ketigannya langsung menjalankan aksi perampokan sesuai dengan yang telah direncanakan.
"Tadinya mau melubangi tembok di samping bangunan bekas kantor BRI. Karena masih banyak orang, maka Hery Winarno security PT Vinoli sekaligus otak dari aksi perampokan tersebut merobah rencanannya semula ke tempat dimana Hery bekerja," papar Kapolres dalam jumpa pers, di Mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (22/10/2013).
Setelah berhasil menjebol paksa brangkas, para pelaku tidak mengira jumlah uang yang mereka rampok cukup banyak. Karena kebingungan mau diapakan uang tersebut, maka ketigannya yang masih satu desa sepakat untuk menaruh uang tersebut di dalam kandang ayam milik Hery.
Saat di bekuk, para pelaku yang sempat menghitung jumlah uang yang mereka rampok sebanyak Rp753.620.000 mengaku belum sempat membagi-bagikan uang hasil rampokan yang mereka taruh di kandang ayam.
"Awalnya uang yang tersimpan dalam brangkas Rp980 juta. Tapi setelah mereka hitung-hitung ternyata hanya Rp753.620.000. Dan para pelaku mengaku belum sempat membagi-bagikan hasil rampokan yang mereka simpan di kandang ayam," ujarnya.
Martireni memastikan, tiga pelaku termasuk satu orang berinisial IP yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ini bukanlah perampok yang profesional. Pasalnya, dari keterangan pihak perusahaan, sebelum aksi perampokan tersebut mereka jalankan, Hery sempat memiliki masalah dengan pihak perusahaan.
Menyangkut kemungkinan adannya orang dalam PT Vinoli selain Hery, Martireni mengaku belum bisa memastikan. Namun, pihaknya masih terus mengembangkan kasus perampokan tersebut.
Selain uang tunai Rp753.620.000, barang bukti lainnya yang diamankan yaitu satu mesin berangkas, dua tas hitam, satu plat nomer mobil rental yang dipalsukan H 9144 P, dua palu, satu mesin las listrik maxtron, satu Black Berry, lima hand phone, satu mobil Daihatsu Xenia silver AD 9144 P, satu masker, satu charger HP, satu pulpen, dan dua linggis.
(san)