Pernikahan Agung, warga Yogya makan gratis
A
A
A
Sindonews.com - Berbagai komunitas masyarakat di Yogyakarta, khususnya di wilayah Jalan Maliboro ikut berpartisipasi dalam Pernikahan Agung putri keempat Sultan HB X. Warga di sepanjang jalan menggelar pesta rakyat dengan cara menggalang iuran.
Pesta rakyat ini akan digelar Rabu 23 Oktober 2013 sepanjang rute yang akan dilalui kirab pernikahan agung dari alun-alun utara sampai pintu gerbang kompleks kepatihan.
Warga yang ingin menyaksikan kirab akbar tersebut bisa menikmati makanan yang disediakan secara gratis. Disediakan 5.000 jajanan pasar, 5.000 nasi bungkus dan 50 angkringan.
"Ini bagian dari komunitas Malioboro untuk Nderek Mangayubagyo (ikut berbahagia) atas pernikahan putri Sultan," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Malioboro Rudianto, Selasa (22/10/2013).
Pesta rakyat ini digelar berbarengan dengan proses kirab yang melibatkan 12 kereta dan 68 kuda pilihan.
Pada acara itu nanti, semua pedagang kaki lima maupun pengelola parkir meliburkan diri. Semuanya demi menyambut pernikahan agung putri Raja Keraton Yogyakarta.
"Semua libur, sehingga warga bisa menyaksikan dengan leluasa karena ruang tersedia," ujarnya.
Pada 2011 lalu, tepatnya saat perniakahan putri bungsu Sultan GKR Bendoro dengan KPH Yudhonegoro, komunitas Malioboro juga menggelar acara pesta rakyat serupa. Waktu itu, warga yang menyaksikan kirab agung juga bisa sepuasnya menikmati hidangan yang disediakan secara gratis.
Pesta rakyat ini akan digelar Rabu 23 Oktober 2013 sepanjang rute yang akan dilalui kirab pernikahan agung dari alun-alun utara sampai pintu gerbang kompleks kepatihan.
Warga yang ingin menyaksikan kirab akbar tersebut bisa menikmati makanan yang disediakan secara gratis. Disediakan 5.000 jajanan pasar, 5.000 nasi bungkus dan 50 angkringan.
"Ini bagian dari komunitas Malioboro untuk Nderek Mangayubagyo (ikut berbahagia) atas pernikahan putri Sultan," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Malioboro Rudianto, Selasa (22/10/2013).
Pesta rakyat ini digelar berbarengan dengan proses kirab yang melibatkan 12 kereta dan 68 kuda pilihan.
Pada acara itu nanti, semua pedagang kaki lima maupun pengelola parkir meliburkan diri. Semuanya demi menyambut pernikahan agung putri Raja Keraton Yogyakarta.
"Semua libur, sehingga warga bisa menyaksikan dengan leluasa karena ruang tersedia," ujarnya.
Pada 2011 lalu, tepatnya saat perniakahan putri bungsu Sultan GKR Bendoro dengan KPH Yudhonegoro, komunitas Malioboro juga menggelar acara pesta rakyat serupa. Waktu itu, warga yang menyaksikan kirab agung juga bisa sepuasnya menikmati hidangan yang disediakan secara gratis.
(lns)