Rentetan penangkapan teroris 2012-2013 di Sulsel
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang tahun 2012 hingga 2013, Tim Densus 88 Mabes Polri telah melakukan serangkaian penyergapan terduga teroris di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Berdasarkan informasi yang terhimpun wartawan, mulai dari pengejaran teroris di Moncongloe, Maros, yang berhasil diamankan sekitar delapan kilogram serbuk bahan peledak dan detonator pada akhir 2012 lalu.
Kemudian, pada 1 Januari 2013, Densus 88 menemukan 20 bom pipa aktif dan tiga bom berwadah tupperware. Diamankan pula dua pelaku Syarifudin dan Fadli. Mereka mengaku ikut pelatihan bom dengan sembilan orang lainnya.
Tiga hari kemudian, dua orang terduga teroris tewas, yakni Syamsuddin alias Abu Uswah, dan Ahmad Khalil alias Hasan. Mereka ditembak petugas, di Masjid Nurul Afiat RS Wahidin Soedirohusodo, dan dua terduga lainnya ditangkap.
Lalu pada Minggu 9 Juni 2013, Densus 88 kembali menangkap Fatih alias Umar Farouq (25) yang diduga jaringan teroris di Kompleks Perumahan Permata Sudiang Raya.
Kemudian, yang terbaru di tahun 2013 adalah penyergapan di Bone, pada Kamis 17 Oktober 2013 malam. Para terduga pelaku diduga saling terkait dengan teroris paling dicari, yakni Santoso yang juga pemimpin kelompok Poso.
Diberitakan, Tim Densus Mabes Polri menyergap tiga terduga teroris di di Desa Alinge, Kec Ulaweng, Kabupaten Bone. Dalam pengepungan yang terjadi sekitar pukul 14.15 Wita ini, dua terduga teroris berhasil diamankan hidup-hidup, sedangkan satu lainnya ditembak mati.
Pelaku yang ditembak mati ini diketahui bernama Suardi alias Pak Guru (50) warga Dusun Cebba Kecamatan Amali, Kabupaten Bone. Sedangkan dua terduga pelaku yang diringkus secara hidup-hidup, yakni Jodi alias Umair (37), dan Ahmad Iswan (37).
Selain menyita satu unit mobil Toyota Avanza bernopol DD 567 WI berwarna abu-abu, Tim Densus 88 juga menyita barang bukti senapan angin satu pucuk, parang panjang satu, senjata api jenis Baretta 1 pucuk, serta 12 butir peluru kaliber 9 mm.
Dalam penggerebekan itu juga disita satu buah benda yang diduga kuat granat, dan beberapa kantong zat kimia yang diduga bahan peledak.
Berdasarkan informasi yang terhimpun wartawan, mulai dari pengejaran teroris di Moncongloe, Maros, yang berhasil diamankan sekitar delapan kilogram serbuk bahan peledak dan detonator pada akhir 2012 lalu.
Kemudian, pada 1 Januari 2013, Densus 88 menemukan 20 bom pipa aktif dan tiga bom berwadah tupperware. Diamankan pula dua pelaku Syarifudin dan Fadli. Mereka mengaku ikut pelatihan bom dengan sembilan orang lainnya.
Tiga hari kemudian, dua orang terduga teroris tewas, yakni Syamsuddin alias Abu Uswah, dan Ahmad Khalil alias Hasan. Mereka ditembak petugas, di Masjid Nurul Afiat RS Wahidin Soedirohusodo, dan dua terduga lainnya ditangkap.
Lalu pada Minggu 9 Juni 2013, Densus 88 kembali menangkap Fatih alias Umar Farouq (25) yang diduga jaringan teroris di Kompleks Perumahan Permata Sudiang Raya.
Kemudian, yang terbaru di tahun 2013 adalah penyergapan di Bone, pada Kamis 17 Oktober 2013 malam. Para terduga pelaku diduga saling terkait dengan teroris paling dicari, yakni Santoso yang juga pemimpin kelompok Poso.
Diberitakan, Tim Densus Mabes Polri menyergap tiga terduga teroris di di Desa Alinge, Kec Ulaweng, Kabupaten Bone. Dalam pengepungan yang terjadi sekitar pukul 14.15 Wita ini, dua terduga teroris berhasil diamankan hidup-hidup, sedangkan satu lainnya ditembak mati.
Pelaku yang ditembak mati ini diketahui bernama Suardi alias Pak Guru (50) warga Dusun Cebba Kecamatan Amali, Kabupaten Bone. Sedangkan dua terduga pelaku yang diringkus secara hidup-hidup, yakni Jodi alias Umair (37), dan Ahmad Iswan (37).
Selain menyita satu unit mobil Toyota Avanza bernopol DD 567 WI berwarna abu-abu, Tim Densus 88 juga menyita barang bukti senapan angin satu pucuk, parang panjang satu, senjata api jenis Baretta 1 pucuk, serta 12 butir peluru kaliber 9 mm.
Dalam penggerebekan itu juga disita satu buah benda yang diduga kuat granat, dan beberapa kantong zat kimia yang diduga bahan peledak.
(san)