Diduga KM Surya Gemilang terbakar akibat korsleting listrik

Jum'at, 18 Oktober 2013 - 16:01 WIB
Diduga KM Surya Gemilang terbakar akibat korsleting listrik
Diduga KM Surya Gemilang terbakar akibat korsleting listrik
A A A
Sindonews.com - Hingga kini, proses pemadaman terbakarnya KM Surya Gemilang di Pos I Pelabuhan Tanjung Emas masih terus dilakukan. Petugas dengan mobil pemadam kebakaran dan kapal pemandu masih menyemprotkan air untuk menjinakkan si jago merah.

ABK (Anak Buah Kapal) KM Surya Gumilang, Halui (50), mengatakan saat kejadian dirinya bersama delapan ABK lain sedang melakukan perbaikan kapal. Sebagian mengelas, sebagian lagi mengecat.

"Tiba-tiba muncul api di kamar atas kiri, di anjungan. Kemungkinan dari korsleting listrik, karena aktivitas saat itu menggunakan genset," ungkap warga asli Sulawesi Selatan itu di lokasi, Jumat (18/10/2013).

Petugas PT Pelabuhan Indonesia III Unit Perkapalan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Ogi, mengatakan kapal yang terbakar itu mempunyai bobot 327 Grass Ton (GT) dan Loa (panjang) 35 meter.

"Sebagian besar berbahan kayu. Api itu dari anjungan, tadi sekira pukul 13.30 terbakarnya. Kapal itu keagenan PT Sekar Sari, biasa mengangkut barang kelontong ke Pontianak, Kalimantan. Itu sudah dua pekan ini doking (perbaikan), sudah sekira 75 persen selesai," tambahnya.

Kapten KM Surya Gemilang, Samaludin, saat kejadian berada di kapal. Kebakaran diduga dari korsleting arus listrik.

"Jumlah ABK 10, termasuk saya. Saat terbakar, hanya ada sembilan ABK, yang satu cuti. Api tiba - tiba muncul dari anjungan kamar ABK, terus membesar," terangnya.

Besarnya api di KM Surya Gemilang, di sisi kiri sempat membakar badan kanan anjungan KM Surya Kencana yang sandar di sebelahnya. Beruntung petugas pemadam sigap melokalisir, sehingga KM Surya Kencana hanya mengalami rusak pagar pelindung anjungan kiri. Dua kapal itu dari PT yang sama.

Petugas kepolisian otoritas setempat masih menunggu proses pemadaman sebelum melakukan penyelidikan.

Baca juga: KM Surya Gumilang terbakar di Tanjung Emas
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2972 seconds (0.1#10.140)