Tanggul pantai Pekalongan jebol, warga pesisir kebanjiran
A
A
A
Sindonews.com - Gelombang tinggi akibat pasang naik melanda Pantai Pekalongan, Jawa Tengah. Derasnya gelombang di pesisir laut menyebabkan jebolnya tanggul, dan terendamnya puluhan hektare lahan tambak di dekat pantai, Kelurahan Panjang Baru.
“Jebolnya tanggul pantai membuat air laut membanjiri tambak sehingga bandeng dan udang yang dipelihara petani tambak hilang,“ ujar Ketua Petani Tambak Muara Rejeki Panjang Baru Miftahudin, kepada wartawan, Jumat (18/10/2013).
Jebolnya tanggul juga mengakibatkan, air laut langsung masuk ke pemukiman penduduk. Warga meminta agar pemerintah bisa segera membangun tanggul penahan gelombang lebih tinggi agar air laut tidak membanjiri pemukiman mereka.
Kawasan pemukiman yang terendam banjir berada di sepanjang pantai Kelurahan Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak Lor, Krapyak Kidul, Pabean, dan Bandengan, di Kecamatan Pekalongan Utara.
“Banjir air pasang kali ini yang terbesar. Seluruh ruangan rumah dan tempat tidur terendam, kami tidak punya tempat yang kering lagi,“ terang Tasimah warga Panjang Wetan, korban banjir air pasang.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan H M Basyir Ahmad menyebutkan, pembangunan tanggul beberapa waktu lalu tidak dapat menahan derasnya gempuran gelombang pasang kali ini.
“Tanggul yang sudah ditinggikan lebih dari satu meter itu ternyata jebol lagi. Ini harus segera kita atasi. Selain dengan peninggian tanggul, kita akan melakukan perbaikan permukaan sekitar pantai,“ jelas wali kota saat meninjau jebolnya tanggul.
Pihaknya berjanji, segera melakukan upaya pembangunan tanggul lagi dan membuat penahan gelombang di tengahnya agar ombak tidak langsung menghantam bibir pantai .
Banjir air pasang juga merendam tempat pelelangan ikan atau tepi pekalongan dan merendam sejumlah pabrik pengolahan ikan di lokasi ini. Jalan raya ke pelabuhan juga terendam hingga satu meter. Melihat gejala itu, warga khawatir banjir akan bertambah parah.
“Jebolnya tanggul pantai membuat air laut membanjiri tambak sehingga bandeng dan udang yang dipelihara petani tambak hilang,“ ujar Ketua Petani Tambak Muara Rejeki Panjang Baru Miftahudin, kepada wartawan, Jumat (18/10/2013).
Jebolnya tanggul juga mengakibatkan, air laut langsung masuk ke pemukiman penduduk. Warga meminta agar pemerintah bisa segera membangun tanggul penahan gelombang lebih tinggi agar air laut tidak membanjiri pemukiman mereka.
Kawasan pemukiman yang terendam banjir berada di sepanjang pantai Kelurahan Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak Lor, Krapyak Kidul, Pabean, dan Bandengan, di Kecamatan Pekalongan Utara.
“Banjir air pasang kali ini yang terbesar. Seluruh ruangan rumah dan tempat tidur terendam, kami tidak punya tempat yang kering lagi,“ terang Tasimah warga Panjang Wetan, korban banjir air pasang.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan H M Basyir Ahmad menyebutkan, pembangunan tanggul beberapa waktu lalu tidak dapat menahan derasnya gempuran gelombang pasang kali ini.
“Tanggul yang sudah ditinggikan lebih dari satu meter itu ternyata jebol lagi. Ini harus segera kita atasi. Selain dengan peninggian tanggul, kita akan melakukan perbaikan permukaan sekitar pantai,“ jelas wali kota saat meninjau jebolnya tanggul.
Pihaknya berjanji, segera melakukan upaya pembangunan tanggul lagi dan membuat penahan gelombang di tengahnya agar ombak tidak langsung menghantam bibir pantai .
Banjir air pasang juga merendam tempat pelelangan ikan atau tepi pekalongan dan merendam sejumlah pabrik pengolahan ikan di lokasi ini. Jalan raya ke pelabuhan juga terendam hingga satu meter. Melihat gejala itu, warga khawatir banjir akan bertambah parah.
(san)