Penipuan CPNS incar honorer K2
A
A
A
Sindonews.com – Tenaga honorer kategori dua (K2) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menjadi sasaran kasus penipuan menjelang ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Modusnya, penipu menjanjikan kelulusan kepada honorer K2 tanpa perlu mengikuti ujian CPNS 2013. Namun korban harus membayar Rp1,7 juta. Agar lebih meyakinkan, penipu meminta korban mengirim berkas satu rangkap ke Badan Kepegawain Nasional (BKN).
Kedok penipuan tersebut terungkap saat tiga guru honorer K2 melaporkan kasus tersebut ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Makassar.
“Mereka menelpon mengatasnamakan Kepala BKD Makassar, Kasim Wahab,” kata salah guru seni budaya SMA Negeri 13 Makassar, Yabes Uni(45), Kamis (18/10/2013).
Menurut Uni, penipu menelpon ke sekolahnya sekitar pukul 11.30 Wita. Sekitar 30 menit kemudian, penipu mengirim pesan pendek (SMS) yang meminta korban mengirim dokumen serta uang administrasi Rp1,7 juta ke Bendahara BKN di Jakarta dengan alamat rekening 0932-01-010744-50-0 atas nama Didi Sanjaya BRI Cabang Kramat Jati Ramayana Jakarta.
“Waktu saya di BKD, ada satu guru honorer yang mengaku sudah mentransfer uang Rp1,7 juta ke rekening tersebut. Saya sendiri tidak percaya dan meminta klarifikasi dari BKD,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO dari tiga calon korban yang melapor ke BKD menyebutkan mereka mendapatkan telpon dan SMS di saat yang hampir bersamaan mulai dari pukul 10.00-12.00 Wita.
Nomor telpon yang digunakan penipu maupun nomor rekening yang disampaikan ke korban sama.
Dua tenaga honorer K2 Makassar yang nyaris menjadi korban dan telah melapor ke BKD yakni guru Bahasa Inggris di SMPN 19 Makassar, Subaedah, (38), serta seorang bagian staf administrasi dari SMP 13 Makassar, Kasmiah.
Kepala BKD Makassar, Muhammad Kasim membenarkan adanya kasus penipuan honorer K2 yang mencatut namanya. Juni 2013 lalu, Kasim juga pernah dicatut namanya dalam kasus penipuan promosi jabatan kepala sekolah.
Namun pelakunya saat itu diketahui yakni bawahan Kasim di BKD Makassar.
Atas kejadian ini, Kasim memberikan peringatan kepada seluruh honorer K2 Makassar agar tidak percaya dengan berbagai tawaran menjadi PNS. Jumlah honorer K2 Makassar yang terdaftar menjadi peserta CPNS 2013 sebanyak 1.726 terdiri atas tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
“Kami warning kepada semua honorer K2 untuk tidak menanggapi permintaan-permintaan uang apalagi yang mengatasnamakan BKD,” ujarnya.
Kasim menyebut, sudah menerima pengaduan dari tiga tenaga honorer yang nyaris menjadi korban. “Oknum ini menggunakan nama saya dan berusaha menelpon berkali-kali ke calon korban, meyakinkan korban bahwa yang menelpon dari BKD,” ujarnya.
Modusnya, penipu menjanjikan kelulusan kepada honorer K2 tanpa perlu mengikuti ujian CPNS 2013. Namun korban harus membayar Rp1,7 juta. Agar lebih meyakinkan, penipu meminta korban mengirim berkas satu rangkap ke Badan Kepegawain Nasional (BKN).
Kedok penipuan tersebut terungkap saat tiga guru honorer K2 melaporkan kasus tersebut ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Makassar.
“Mereka menelpon mengatasnamakan Kepala BKD Makassar, Kasim Wahab,” kata salah guru seni budaya SMA Negeri 13 Makassar, Yabes Uni(45), Kamis (18/10/2013).
Menurut Uni, penipu menelpon ke sekolahnya sekitar pukul 11.30 Wita. Sekitar 30 menit kemudian, penipu mengirim pesan pendek (SMS) yang meminta korban mengirim dokumen serta uang administrasi Rp1,7 juta ke Bendahara BKN di Jakarta dengan alamat rekening 0932-01-010744-50-0 atas nama Didi Sanjaya BRI Cabang Kramat Jati Ramayana Jakarta.
“Waktu saya di BKD, ada satu guru honorer yang mengaku sudah mentransfer uang Rp1,7 juta ke rekening tersebut. Saya sendiri tidak percaya dan meminta klarifikasi dari BKD,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO dari tiga calon korban yang melapor ke BKD menyebutkan mereka mendapatkan telpon dan SMS di saat yang hampir bersamaan mulai dari pukul 10.00-12.00 Wita.
Nomor telpon yang digunakan penipu maupun nomor rekening yang disampaikan ke korban sama.
Dua tenaga honorer K2 Makassar yang nyaris menjadi korban dan telah melapor ke BKD yakni guru Bahasa Inggris di SMPN 19 Makassar, Subaedah, (38), serta seorang bagian staf administrasi dari SMP 13 Makassar, Kasmiah.
Kepala BKD Makassar, Muhammad Kasim membenarkan adanya kasus penipuan honorer K2 yang mencatut namanya. Juni 2013 lalu, Kasim juga pernah dicatut namanya dalam kasus penipuan promosi jabatan kepala sekolah.
Namun pelakunya saat itu diketahui yakni bawahan Kasim di BKD Makassar.
Atas kejadian ini, Kasim memberikan peringatan kepada seluruh honorer K2 Makassar agar tidak percaya dengan berbagai tawaran menjadi PNS. Jumlah honorer K2 Makassar yang terdaftar menjadi peserta CPNS 2013 sebanyak 1.726 terdiri atas tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
“Kami warning kepada semua honorer K2 untuk tidak menanggapi permintaan-permintaan uang apalagi yang mengatasnamakan BKD,” ujarnya.
Kasim menyebut, sudah menerima pengaduan dari tiga tenaga honorer yang nyaris menjadi korban. “Oknum ini menggunakan nama saya dan berusaha menelpon berkali-kali ke calon korban, meyakinkan korban bahwa yang menelpon dari BKD,” ujarnya.
(lns)