Motif penembakan Soleh diduga rebutan lahan proyek
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Central Java Police Watch (CJPW) Jateng Aris Sunarto mengatakan, petugas kepolisian seharusnya cepat menangkap pelaku penembakan kepala keamanan tidak resmi proyek rel ganda (double track) Soleh. Karena motif dari peristiwa penembakan itu sudah jelas.
“Dari informasi yang saya dapat, motifnya kan sudah jelas. Kalau tidak balas dendam, ya rebutan lahan. Sebab, sebelumnya dia melaporkan pencuri rel ke polisi. Kemungkinan besar pelakunya masih jaringan pencuri itu,” katanya, kepada wartawan, Minggu (13/10/2013).
Polisi, lanjut Aris, dapat mengorek keterangan lebih lanjut dari para tersangka yang sudah ditangkap itu. Dari keterangan mereka, kemungkinan didapat informasi yang mengarah kepada pelaku.
“Selain motif balas dendam, bisa juga itu karena rebutan lahan. Soalnya menjadi pengawas rel ganda itu uangnya tidak sedikit. Polisi bisa juga melakukan penyelidikan terhadap preman-preman di kawasan itu untuk dimintai keterangan,” imbuhnya.
Aris berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku penembakan. Hal itu untuk menimbulkan ketenangan dan ketentraman warga. “Saya sepakat jika polisi terus melakukan razia mengenai peredaran senjata ilegal. Hal itu untuk meminimalisir kasus kriminalitas sejenis lainnya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, seorang petugas jaga proyek rel ganda Soleh (35) warga Gang Garuda, Kampung Kebonharjo, RT5, Semarang, tewas ditembak orang tak dikenal (OTK), dini hari.
"Saya dengar letusan, dua kali. Lalu berlari mendekat, tetangga-tetangga juga pada lari semua. Mendekat. Ternyata ada korban sudah jatuh bersimbah darah," ujar saksi kejadian Adit, warga sekitar.
“Dari informasi yang saya dapat, motifnya kan sudah jelas. Kalau tidak balas dendam, ya rebutan lahan. Sebab, sebelumnya dia melaporkan pencuri rel ke polisi. Kemungkinan besar pelakunya masih jaringan pencuri itu,” katanya, kepada wartawan, Minggu (13/10/2013).
Polisi, lanjut Aris, dapat mengorek keterangan lebih lanjut dari para tersangka yang sudah ditangkap itu. Dari keterangan mereka, kemungkinan didapat informasi yang mengarah kepada pelaku.
“Selain motif balas dendam, bisa juga itu karena rebutan lahan. Soalnya menjadi pengawas rel ganda itu uangnya tidak sedikit. Polisi bisa juga melakukan penyelidikan terhadap preman-preman di kawasan itu untuk dimintai keterangan,” imbuhnya.
Aris berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku penembakan. Hal itu untuk menimbulkan ketenangan dan ketentraman warga. “Saya sepakat jika polisi terus melakukan razia mengenai peredaran senjata ilegal. Hal itu untuk meminimalisir kasus kriminalitas sejenis lainnya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, seorang petugas jaga proyek rel ganda Soleh (35) warga Gang Garuda, Kampung Kebonharjo, RT5, Semarang, tewas ditembak orang tak dikenal (OTK), dini hari.
"Saya dengar letusan, dua kali. Lalu berlari mendekat, tetangga-tetangga juga pada lari semua. Mendekat. Ternyata ada korban sudah jatuh bersimbah darah," ujar saksi kejadian Adit, warga sekitar.
(san)