Mengapa lubang di Kawah Ratu membentuk segitiga?
A
A
A
Sindonews.com - Lubang baru di Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Parahu menggemparkan publik. Pasalnya lubang itu sebelumnya tidak ada. Lubang itu baru muncul setelah letusan-letusan kecil terjadi di Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu (5/10/2013) lalu.
Sebelumnya, lubang itu hanya sekira 10 meter pada Sabtu lalu, namun mulai Selasa (8/10/2013), lubang itu telah meluas lima kali lipat, yakni 50 meter.
Menurut Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Swandika, meluasnya diameter lubang baru tersebut akibat letusan sebanyak tiga kali yang terjadi kemarin.
"Sekarang ada lubang besar dengan diameter sekira 50 meteran. Lubang ini semakin meluas," kata Gede Swandika.
Menurutnya, kejadian tersebut pernah juga terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013 lalu. Pada letusan sebelumnya, kata Gede, di bulan Februari 2013 terbentuk lubang dengan diameter sebesar 20 meter. Sementara letusan terbesar di bulan Maret 2013, terbentuk lubang dengan diameter hingga 25 meter.
"Tapi masih dalam komplek yang sama di kawah ratu. Seperti membentuk segitiga," bebernya.
Ia sendiri mengaku masih melakukan penyelidikan terkait fenomena alam tersebut. Meski begitu, katanya, letusan yang terjadi beberapa hari ini masih dibilang jauh lebih kecil dari letusan di bulan Februari dan Maret 2013 lalu.
"Lebih besar pada bulan Maret karena produksi materialnya lebih banyak berisi pasir. Kalau sekarang hanya uap-uap air dan belerang," ujarnya.
Sebelumnya, lubang itu hanya sekira 10 meter pada Sabtu lalu, namun mulai Selasa (8/10/2013), lubang itu telah meluas lima kali lipat, yakni 50 meter.
Menurut Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Swandika, meluasnya diameter lubang baru tersebut akibat letusan sebanyak tiga kali yang terjadi kemarin.
"Sekarang ada lubang besar dengan diameter sekira 50 meteran. Lubang ini semakin meluas," kata Gede Swandika.
Menurutnya, kejadian tersebut pernah juga terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013 lalu. Pada letusan sebelumnya, kata Gede, di bulan Februari 2013 terbentuk lubang dengan diameter sebesar 20 meter. Sementara letusan terbesar di bulan Maret 2013, terbentuk lubang dengan diameter hingga 25 meter.
"Tapi masih dalam komplek yang sama di kawah ratu. Seperti membentuk segitiga," bebernya.
Ia sendiri mengaku masih melakukan penyelidikan terkait fenomena alam tersebut. Meski begitu, katanya, letusan yang terjadi beberapa hari ini masih dibilang jauh lebih kecil dari letusan di bulan Februari dan Maret 2013 lalu.
"Lebih besar pada bulan Maret karena produksi materialnya lebih banyak berisi pasir. Kalau sekarang hanya uap-uap air dan belerang," ujarnya.
(rsa)