Razia kambing dan sapi cacat digelar
Selasa, 08 Oktober 2013 - 14:34 WIB
Razia kambing dan sapi cacat digelar
A
A
A
Sindonews.com - Jelang hari raya Idul Adha, Dinas Peternakan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah tempat peternakan hewan dan tempat penjualan hewan.
Petugas, memeriksa hewan-hewan yang akan di jadikan hewan qurban pada Idul Adha nanti. Mereka memeriksa secara teliti dan detil kesehatan dan fisik hewan yang akan dijadikan qurban.
Pasalnya, hewan yang cacat atau hewan yang belum cukup umur, tidak dibolehkan untuk dijadikan hewan qurban. Misalnya pada sapi yang usianya belum cukup dua tahun, tanduk patah, atau cacat lainnya.
Sementara pada hewan yang mengalami luka atau sakit, petugas peternakan memberikan vaksin dan obat agar hewan-hewan tersebut dapat disembelih untuk dijadikan hewan qurban.
"Kami memberikan label pada setiap tempat penjualan atau tempat peternakan hewan yang telah diperiksa sebagai ternak yang laik untuk dijual, dan sehat untuk dijadikan hewan qurban," jelas Kepala Seksi Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, drh. Yustiadi, Selasa (8/10/2013).
Menurut drh. Yustiadi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dua tahap, yakni sebelum Idul Adha untuk mengetahui kesehatan dan fisik hewan yang akan dijadikan qurban.
Dan tahap kedua yaitu pemeriksaan pada hari raya Idul Adha, saat pemotongan hewan qurban untuk mengetahui apakah hewan-hewan yang dijadikan hewan qurban tersebut, laik atau tidak untuk dikonsumsi.
Petugas, memeriksa hewan-hewan yang akan di jadikan hewan qurban pada Idul Adha nanti. Mereka memeriksa secara teliti dan detil kesehatan dan fisik hewan yang akan dijadikan qurban.
Pasalnya, hewan yang cacat atau hewan yang belum cukup umur, tidak dibolehkan untuk dijadikan hewan qurban. Misalnya pada sapi yang usianya belum cukup dua tahun, tanduk patah, atau cacat lainnya.
Sementara pada hewan yang mengalami luka atau sakit, petugas peternakan memberikan vaksin dan obat agar hewan-hewan tersebut dapat disembelih untuk dijadikan hewan qurban.
"Kami memberikan label pada setiap tempat penjualan atau tempat peternakan hewan yang telah diperiksa sebagai ternak yang laik untuk dijual, dan sehat untuk dijadikan hewan qurban," jelas Kepala Seksi Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, drh. Yustiadi, Selasa (8/10/2013).
Menurut drh. Yustiadi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dua tahap, yakni sebelum Idul Adha untuk mengetahui kesehatan dan fisik hewan yang akan dijadikan qurban.
Dan tahap kedua yaitu pemeriksaan pada hari raya Idul Adha, saat pemotongan hewan qurban untuk mengetahui apakah hewan-hewan yang dijadikan hewan qurban tersebut, laik atau tidak untuk dikonsumsi.
(rsa)
