Ratusan guru PTT demo tuntut kenaikan gaji
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 500 an guru dan pegawai tidak tetap (PTT) Cilacap Jawa Tengah menggelar unjuk rasa di depan kantor bupati. Mereka menuntut kesejahteraan dan kenaikan gaji.
Pasalnya, gaji yang mereka terima selama ini dinilainya terlalu kecil dan tak bisa memenuhi kehidupan layak.
Dalam aksinya, para guru membawa berbagai poster yang isinya mengecam kebijakan pemerintah terkait minimnya gaji yang mereka terima. Di antara pengunjuk rasa juga tampak membawa anak-anak mereka.
Guru PTT Chyron Mustakbirin mengatakan, guru dan PTT setiap bulannya hanya menerima honor sebesar antara Rp100 hingga Rp300 ribu. Jumlah tersebut sangat kecil karena kebutuhan hidup terus naik.
"Gaji itu sangat kecil itu jauh di bawah standart hidup layak," tukas Chyron, Selasa (8/10/2013).
Karena itu mereka meminta agar pemerintah menaikkan gaji sesuai dengan UMK Cilacap sebesar Rp986 ribu.
Selain itu, menurut Chyron selama ini guru PTT telah diperlakukan diskrimasi oleh pemerintah dalam pengangkatan PNS. Meski telah mengabdi puluhan tahun tidak segera dilakukan pengangkatan menjadi PNS.
Sayangnya, aksi mereka tidak ditanggapi oleh bupati. Walhasil, mereka terus merangsek masuk ke dalam pendopo. Namun upaya mereka gagal karena dicegat petugas keamanan.
Pasalnya, gaji yang mereka terima selama ini dinilainya terlalu kecil dan tak bisa memenuhi kehidupan layak.
Dalam aksinya, para guru membawa berbagai poster yang isinya mengecam kebijakan pemerintah terkait minimnya gaji yang mereka terima. Di antara pengunjuk rasa juga tampak membawa anak-anak mereka.
Guru PTT Chyron Mustakbirin mengatakan, guru dan PTT setiap bulannya hanya menerima honor sebesar antara Rp100 hingga Rp300 ribu. Jumlah tersebut sangat kecil karena kebutuhan hidup terus naik.
"Gaji itu sangat kecil itu jauh di bawah standart hidup layak," tukas Chyron, Selasa (8/10/2013).
Karena itu mereka meminta agar pemerintah menaikkan gaji sesuai dengan UMK Cilacap sebesar Rp986 ribu.
Selain itu, menurut Chyron selama ini guru PTT telah diperlakukan diskrimasi oleh pemerintah dalam pengangkatan PNS. Meski telah mengabdi puluhan tahun tidak segera dilakukan pengangkatan menjadi PNS.
Sayangnya, aksi mereka tidak ditanggapi oleh bupati. Walhasil, mereka terus merangsek masuk ke dalam pendopo. Namun upaya mereka gagal karena dicegat petugas keamanan.
(lns)