Disuruh tambah Rp66 juta, 50 calhaj kebingungan

Senin, 07 Oktober 2013 - 01:20 WIB
Disuruh tambah Rp66...
Disuruh tambah Rp66 juta, 50 calhaj kebingungan
A A A
Sindonews.com - Nasib 148 calon haji (Calhaj) plus dibawa kendali Konsorsium Perjalanan Haji dan Umrah La Ilaha Illallah kembali terlunta-lunta. Para calhaj jalur khusus dari Makassar dan sekitarnya ini, terulang batal diberangkatkan ke tanah suci tahun ini.

Pihak konsorsium hanya mendapatkan visa haji untuk 50 orang yang direncanakan akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada 8 atau 9 Oktober 2013. Mereka yang mendapatkan visa masih harus menambah biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) plus sebesar USD 6.000 atau setara Rp66 juta.

Padahal mereka bersama 98 calhaj yang sudah pasti batal diberangkatkan telah membayar BPIH rata-rata sebesar Rp70 juta tahun 2011 lalu. Calhaj yang mendapatkan visa berdasarkan nomor urut pendaftaran menolak besarnya biaya tambahan yang harus dilunasi paling lambat 7 Agustus. Merekapun melakukan protes di Kantor Konsorsium La Ilaha Illallah di Jalan Sungai Tangka Makassar.

"Kita sudah dibatalkan sepihak tahun lalu. Kini diminta lagi bayar Rp60 juta lebih. Bagaimana mungkin mendapatkan uang sebesar itu dalam 48 jam. Membayar saja BPIH sebesar Rp70 juta tahun 2011 saya harus menabung selama 10 tahun," kata salah seorang calhaj, Ibrahim, Minggu (6/10/2013).

Padahal menurut Ibrahim, saat batal diberangkatkan 2012, konsorsium telah menandatangani surat pernyataan di Polretabes Makassar yang isinya akan memberangkatkan ke 148 calhaj di 2013.

"Itupun dalam surat perjanjian yang dipegang oleh seluruh calhaj yang batal berangkat saat itu, tidak lagi dikenakan biaya tambahan. Saya bisa pidanakan ini karena sudah ada surat perjanjian yang ditandatangani di Polrestabes," ucapnya.

Salah seorang calhaj, Marlina mengatakan biaya tambahan Rp66 juta lebih tidak rasional. Putra Marlina, Andy, mengemukakan saat visa sudah ada, semua akomodasi dan biaya transportasi haji sudah lunas. Belum lagi calhaj yang jadi diberangkan konsorsium ini pada 2012 hanya membayar biaya tambahan Rp7 juta.

Tidak kalah berang adalah Budi, karena bapak kandung serta om dan tantenya, Abdul Latif Cako, H Jabir dan Norma harus membayar biaya tambahan Rp203 juta jika ingin berangkat. Besarnya biaya tambahan yang dikenakan konsorsium disebut Budi sebagai kasus penipuan.

“Bapak, om dan tante saya masing-masing sudah membayar Rp70 juta 2011 lalu. Kita memang masuk dalam 50 orang namun harus menambah biaya 6.000 dollar. Mendadak lagi, paling lambat Selasa (7/10) sudah harus lunas, sendainya Rp20 juta mungkin ada yang terima,” ucapnya.

Budi mengemukakan, hari ini (7/10), ada 320 orang calhaj yang akan berunjuk rasa menuntut keadilan dari Konsorsium La Ilaha Illallah. Menurut dia, bukan hanya 148 calhaj yang batal diberangkatkan sejak 2012 yang melakukan protes, tetapi juga ada 100 lebih calhaj musiman yang merasa dirugikan oleh konsosium ini.

Sementara, pemilik Konsorsium La Ilaha Illallah, Ande Latif yang menerima langsung calhaj mengemukakan, kenaikan BPIH sebesar USD 6.000 dikarenakan biaya perjalanan dan seluruh akomodasi haji naik. Dia juga membenarkan ada 148 calhaj yang batal diberangkatkan sejak 2012 dan hanya mendapatkan kuota saat ini untuk 50 orang.

“Kita hanya dapat 50 jatah. Kalau pertanyaannya kenapa naik, memang biaya naik semua, tidak seperti dua tahun lalu. Tiket USD 2.100 paling murah, tiket dua tahun lalu hanya USD 600. Jumlah itu itu akumulasi dari seluruh yang naik, mulai dari akomodasi sampai transportasi,” ucapnya memberi penjelasan kepada calhaj.

Menanggapi permintaan calhaj yang meminta biaya tambahan dikurangi, Ande Latief mengaku akan mengkomunikasikannya dengan rekanan di Arab Saudi. Kepastian besarnya biaya tambahan disampaikan hari ini.

Ande juga menawarkan dua hal kepada 50 pemilik visa, digantikan dengan calhaj lain atau undangan umrah. Namun undangan umrah tersebut masih tanda tanya apakan ditanggung biayanya konsorsium atau tidak.

Ande Latif juga mengaku siap mengembalikan seluruh uang BPIH kepada seluruh calhaj termasuk yang batal diberangkatkan. Namun pengembalian uang disanggupi paling cepat satu bulan dan paling lambat dua bulan dari sekarang.

“Kita batalkan dan kembalikan uang 100 persen kalau memang mau tarik uangnya. Paling cepat satu bulan setelah jemaah haji datang. Direncanakan satu bulan tidak lebih dari dua bulan. Yang tidak tarik uangnya diundang umrah,” ucapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6895 seconds (0.1#10.140)