Terjepit lift, remaja tewas mengenaskan
A
A
A
Sindonews.com - Nasib malang dialami Muhammad Arif (17), salah seorang karyawan Swalayan Chandra. Remaja warga Desa Pangkalan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah ini tewas mengenaskan karena terjepit lift barang tempatnya bekerja.
Proses evakuasi jasad Arif sendiri membutuhkan waktu lama. Sebab jasadnya tersangkut di sela-sela lift dan tembok. Petugas Tim SAR yang mengevakuasi jasadnya terpaksa memotong beberapa kerangka lift.
Bagian Operasioanl Chanda Swalayan, Witono mengatakan sesaat sebelum kejadian, Arif diketahui sedang membersihkan kardus di lantai III swalayan tersebut. Untuk menata kardus-kardus bekas itu, Arif diduga naik di atas lift. Karena terpeleset, kaki Arif masuk di rongga luar lift. Sehingga saat lift turun, tubuhnya pun ikut tersangkut antara lift dan tembok yang jaraknya sangat sempit.
“Saat korban membersihkan kardus sempat berbincang-bincang dengan seorang tukang yang sedang mengecat dinding di ruangan lantai III Swalayan Chandra. Tak berapa lama korban pergi keruangan sebelah, namun tak berapa lama saya mendengan jeritan minta tolong. Setelah diceck korban terjepit lift," kata Witono, Jumat (4/10/2013).
Di kalangan karyawan Swalayan Chandra, Arif dikenal pekerja keras dan tanggung jawab atas pekerjaanya. Tiap hari ia memang ditugasi membantu menurunkan dan menaikkan barang dengan menggunakan lift.
Bahkan remaja yang baru satu setengah tahun menjadi karyawan Swalayan Chanda ini, tak segan-segan membantu membawakan barang ke mobil pelanggan. “Kalau soal totalitas dalam bekerja Arif termasuk bisa diandalkan,” jelasnya.
Salah seorang anggota tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Wiryo, mengatakan karena jasad korban terjepit di antara lift dan tembok, maka proses evakuasinya pun tidak mudah.
Tim SAR membutuhkan waktu hampir empat jam untuk menurunkan jasad Arif. Itupun setelah Tim SAR memanggil tukang las, untuk memotong besi lift barang, yang menjepit tubuh korban dengan tembok.
"Jarak antara kerangka lift dengan tembok hanya beberapa centimeter. Makanya proses evakuasi lama," ucapnya.
Setelah proses evakuasi rampung, jasad korban pun dibawa ke rumah sakit terdekat. Berdasarkan autopsi luar yang dilakukan dr. Luther Selawa penyebab kematian korban karena luka berat di bagian kepala.
“Luka itu karena tergencet tembok dan besi lift barang,” tandasnya.
Proses evakuasi jasad Arif sendiri membutuhkan waktu lama. Sebab jasadnya tersangkut di sela-sela lift dan tembok. Petugas Tim SAR yang mengevakuasi jasadnya terpaksa memotong beberapa kerangka lift.
Bagian Operasioanl Chanda Swalayan, Witono mengatakan sesaat sebelum kejadian, Arif diketahui sedang membersihkan kardus di lantai III swalayan tersebut. Untuk menata kardus-kardus bekas itu, Arif diduga naik di atas lift. Karena terpeleset, kaki Arif masuk di rongga luar lift. Sehingga saat lift turun, tubuhnya pun ikut tersangkut antara lift dan tembok yang jaraknya sangat sempit.
“Saat korban membersihkan kardus sempat berbincang-bincang dengan seorang tukang yang sedang mengecat dinding di ruangan lantai III Swalayan Chandra. Tak berapa lama korban pergi keruangan sebelah, namun tak berapa lama saya mendengan jeritan minta tolong. Setelah diceck korban terjepit lift," kata Witono, Jumat (4/10/2013).
Di kalangan karyawan Swalayan Chandra, Arif dikenal pekerja keras dan tanggung jawab atas pekerjaanya. Tiap hari ia memang ditugasi membantu menurunkan dan menaikkan barang dengan menggunakan lift.
Bahkan remaja yang baru satu setengah tahun menjadi karyawan Swalayan Chanda ini, tak segan-segan membantu membawakan barang ke mobil pelanggan. “Kalau soal totalitas dalam bekerja Arif termasuk bisa diandalkan,” jelasnya.
Salah seorang anggota tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Wiryo, mengatakan karena jasad korban terjepit di antara lift dan tembok, maka proses evakuasinya pun tidak mudah.
Tim SAR membutuhkan waktu hampir empat jam untuk menurunkan jasad Arif. Itupun setelah Tim SAR memanggil tukang las, untuk memotong besi lift barang, yang menjepit tubuh korban dengan tembok.
"Jarak antara kerangka lift dengan tembok hanya beberapa centimeter. Makanya proses evakuasi lama," ucapnya.
Setelah proses evakuasi rampung, jasad korban pun dibawa ke rumah sakit terdekat. Berdasarkan autopsi luar yang dilakukan dr. Luther Selawa penyebab kematian korban karena luka berat di bagian kepala.
“Luka itu karena tergencet tembok dan besi lift barang,” tandasnya.
(rsa)