Pengidap HIV/AIDS bisa memiliki anak normal

Jum'at, 04 Oktober 2013 - 18:47 WIB
Pengidap HIV/AIDS bisa memiliki anak normal
Pengidap HIV/AIDS bisa memiliki anak normal
A A A
Sindonews.com - Seorang ibu atau ayah (orang tua) positif HIV/AIDS dapat memiliki anak normal tanpa terjangkiti virus mematikan tersebut. Hal itu diungkapkan Staf Pelaksana KPA, Awan, yang ditemui di kantornya, Kabupaten Karawang.

"Ibu yang mengidap HIV/AIDS dapat melahirkan anak yang normal tanpa terjangkit virus HIV, asalkan proses kehamilannya direncanakan," ujar Awan, Jumat (4/10/2013).

Dikatakan Awan, untuk memiliki anak normal tanpa terjangkiti virus HIV/AIDS, mereka (ibu atau ayah) harus merencanakan proses kehamilan.

Proses tersebut ditempuh dengan cara meningkatkan CD4 (kekebalan tubuh) si orang tua ODHA tersebut dengan meminum ARV (anti retro VIral) yang dapat meningkatkan CD4 bagi para penderita HIV/ AIDS. ARV bisa mereka dapatkan di puskesmas maupun RSUD terdekat.

ARV harus diminum rutin dan berskala hingga CD4 mereka stabil atau meningkat di atas 800. Ketika CD4 mereka (ayah dan ibu) stabil, maka perencanaan kehamilan dapat dilakukan.

"Namun setelah terjadi, pada proses kelahiran si anak harus melalui cesar tidak bisa secara normal. Pasalnya, ditakutkan kena ceceran darah si ibu yang terkena HIV. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penularan HIV pada anak," ujar Awan.

Namun sayang, proses tersebut tidak dikatakannya dapat berhasil 100 persen. Namun dengan cara tersebut, sedikitnya dapat mengurangi risiko bayi terkena HIV/AIDS.

Berdasarkan data yang didaptkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang pada tahun 2009 hingga 2013 per juni, bayi yang positiv terkena HIV/AIDS, menurutnya ada sekira sembilan bayi. Sedang yang masih berisiko ada sekira 19 bayi.

Berdasarkan data tersebut, untuk mengurangi risiko penyebaran HIV/AIDS terhadap bayi, pihaknya bekerjasama dengan KPA Bandung dengan memberikan susu kepada anak bayi yang masih berisiko.

"Seorang bayi dilahirkan berisiko, mereka berusaha untuk mendapatkan susu. Makanya KPA menyediakan susu khusus yang dikerjasamakan dengan KPA Kota Bandung. Karena bayi yang dilahirkan ibu atau orang tua ODHA tidak dapat menyusui langsung dari ibunya, karena air susu ibu yang terjangkit HIV/AIDS itu rberbahaya," bilangnya.

Para bayi tersebut nantinya akan diberikan susu selama tiga bulan penuh. "Nanti satu bayi akan mendapatkan tiga susu untuk satu bulannya," ujarnya.

Sementara itu, bayi berisiko tersebut tidak dapat di tes HIV hingga berumur 1, 6 tahun.

Sementara itu, Sekertaris Dinkes Karawang, Nurdin, membenarkan jika seorang ibu yang positif HIV/AIDS bisa melahirkan anak tanpa terjangkit penyakit berbahaya tersebut.

Katanya, asalkan diberi obat kekebalan tubuh dan dilahirkannya bukan dengan cara normal melainkan dengan cara operasi cesar.

"Jika mereka sudah teridikasi harus cepat menghubungi puskesmas atau bidan terdekat, agar kami dapat merencanakan perawatan yang dibutuhkan selama kehamilan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk persalinan cesar," katanya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4549 seconds (0.1#10.140)