Normalisasi Bengawan Solo dari tingkat hulu

Rabu, 02 Oktober 2013 - 20:39 WIB
Normalisasi Bengawan Solo dari tingkat hulu
Normalisasi Bengawan Solo dari tingkat hulu
A A A
Sindonew.com - Mengatasi pendangkalan Sungai Bengawan Solo yang terjadi beberapa tahun terakhir ini sangat penting dilakukan. Normalisasi tersebut harus dilakukan dari tingkat hulu sungai dan anak-anak sungai yang bermuara di Bengawan Solo.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, saat meninjau Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Jebres, Rabu (2/10) siang.

Menurutnya jika normalisasi itui dilakukan hanya di tingkat hilir, sama saja itu tidak memiliki arti yang signifikan dan pendangkalan akan terus terjadi.

Menurutnya pendangkalan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut terjadi akibat banyaknya lumpur yang terbawa aliran sungai. Lumpur tersebut berasal dari pegunungan yang ada di daerah aliran sungai (DAS), Bengawan Solo.

Menurutnya lumpur itu terbawa arus air akibat erosi yang terjadi saat musim hujan dan terbawa hingga ke aliran sungai.

“Hutan-hutan kita yang ada di pegunungan itu kan banyak yang gundul, sehingga air yang mengalir membawa lumpur masuk ke aliran Bengawan Solo. Selanjutnya menjadikan pendangkalan yang berakibat banjir di sekitar bantaran sungai,” ucapnya kepada KORAN SINDO.

Djoko berharap, pola perilaku masyarakat di tingkat hulu sungai harus diperbaiki. Kesadaran untuk merawat lingkungan itu cukup penting agar erosi tidak mudah terjadi hingga menyebabkan pendangkalan. Ia juga menegaskan, normalisasi di tingkat hilir itu tergolong mudah karena
tinggal mengeruk lumpur dan membersihkan lumpur yang ada.

“Pembersihan lumpur itu mudah, akan tetapi kalau dari hilir tidak diperbaiki ya sama saja satu sampai dua tahun sungai sudah penuh lagi dan menyebabkan banjir,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, yang mendampingi Djoko Kirmanto, menyebutkan untuk mengatasi banjir akibat pendangkalan tersebut pihaknya telah merelokasi ribuan warga yang saat ini hidup di Bantaran Sungai Bengawan Solo.

Menurutnya evakuasi itu penting dilakukan demi keselamatan warga yang hidup di bantaran. “Yang kebanjiran itu warga bantaran, jika mereka sudah direlokasi maka ancaman banjir tidak akan terjadi lagi,” ucap pria yang akrab disapa Rudi tersebut.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9348 seconds (0.1#10.140)