Polisi buru nahkoda telantarkan imigran gelap di lautan
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini tim gabungan sudah berhasil mengevakuasi 42 orang korban tewas yang juga imigran gelap yang perahunya karam di tengah laut kawasan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
"Sampai terakhir 42 orang meninggal dunia, 28 orang selamat. Tapi info dari yang kita dapat penumpang lebih dari itu, dan operasi pencarian masih digelar," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Suhardi Alius, Rabu (2/10/2013).
Selain berfokus pada pencarian korban, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan terkait asal muasal para imigran. Namun dari informasi yang didapat, para imigran gelap bukan berasal dari wilayah Jawa Barat.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengejaran terhadap nahkoda perahu yang awalnya membawa imigran gelap hingga ke laut lepas.
"Nahkoda itu meninggalkan tempat (perahu) sehingga kapal dikendalikan oleh salah satu imigran. Kita lacak, dan tim sedang bergerak. Sudah ada titik terang. Kemungkinan dari arah barat pulau jawa," jelasnya.
Pihaknya pun tak memungkiri jika Jabar menjadi daerah transit para imigran yang akan memasuki Pulau Chrismas yang masuk ke wilayah Australia.
"Kita berusaha menjaga baik. Kita sudah pagar betis. Sekarang mungkin bukan dari tempat kita (Jabar), dan itu akan kita koordinasikan supaya tidak terjadi lagi (imigran gelap)," ucapnya.
Untuk memaksimalkan penjagaan, pihaknya juga akan menambah kekuatan Polisi Air yang berasal dari Mabes Polri dan anggota Polda Jabar.
Namun untuk sementara pihaknya tidak akan mengerahkan anggotanya hingga ke tengah laut mengingat perahu yang dimiliki Polisi Air berukuran kecil, dan tidak sebanding dengan ombak laut selatan yang terkenal ganas.
"Sampai terakhir 42 orang meninggal dunia, 28 orang selamat. Tapi info dari yang kita dapat penumpang lebih dari itu, dan operasi pencarian masih digelar," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Suhardi Alius, Rabu (2/10/2013).
Selain berfokus pada pencarian korban, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan terkait asal muasal para imigran. Namun dari informasi yang didapat, para imigran gelap bukan berasal dari wilayah Jawa Barat.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengejaran terhadap nahkoda perahu yang awalnya membawa imigran gelap hingga ke laut lepas.
"Nahkoda itu meninggalkan tempat (perahu) sehingga kapal dikendalikan oleh salah satu imigran. Kita lacak, dan tim sedang bergerak. Sudah ada titik terang. Kemungkinan dari arah barat pulau jawa," jelasnya.
Pihaknya pun tak memungkiri jika Jabar menjadi daerah transit para imigran yang akan memasuki Pulau Chrismas yang masuk ke wilayah Australia.
"Kita berusaha menjaga baik. Kita sudah pagar betis. Sekarang mungkin bukan dari tempat kita (Jabar), dan itu akan kita koordinasikan supaya tidak terjadi lagi (imigran gelap)," ucapnya.
Untuk memaksimalkan penjagaan, pihaknya juga akan menambah kekuatan Polisi Air yang berasal dari Mabes Polri dan anggota Polda Jabar.
Namun untuk sementara pihaknya tidak akan mengerahkan anggotanya hingga ke tengah laut mengingat perahu yang dimiliki Polisi Air berukuran kecil, dan tidak sebanding dengan ombak laut selatan yang terkenal ganas.
(lns)