Mobil perampok diberondong peluru polisi, 1 tertembak
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah mobil minibus jenis Toyota Avanza diberondong timah panas aparat kepolisian saat hendak dihadang di Jalan Batua Raya, Panakkukang, Selasa (1/10/2013).
Sedikitnya tiga buah peluru bersarang di mobil bernopol DD 45 RY tersebut, saat berusaha kabur dari kejaran Tim Reserse Mobile (Resmob) Sat Reskrim Polrestabes Makassar.
Meski demikian, dua pelaku yang berinisial R dan M ini berhasil lolos dari petugas. Ratusan aparat kepolisian yang menggelar razia di beberapa titik, belum membuahkan hasil.
Informasi yang dihimpun SINDO, pengejaran ini bermula saat dua pelaku hendak membobol sebuah mobil di Jalan Boulevard, Panakkukang. Polisi terlibat kejar-kejaran dengan pelaku sekira satu jam. Kendaraan yang dikendarai pelaku berinisial R ini juga sempat ke arah Jalan Andi Tonro, Tamalate, hingga akhirnya dicegat di Jalan Batua Raya.
Namun, dalam pencegatan itu, pelaku menabrak anggota polisi yang menumpangi sepeda motor. Petugas yang tak mau buruannya kabur, berusaha menahan kendaraan pelaku dengan memberondong peluru.
"Petugas sudah menghalaunya menggunakan motor, tapi ditabrak oleh mobil pelaku. Akhirnya ditembak pada pada bagian ban, namun pelaku tetap berhasil kabur dengan kecepatan tinggi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro.
Dalam insiden itu, Aisyah (40), istri pelaku berinisial R yang ikut berada di atas kendaraan, terkena serpihan peluru petugas pada bagian kepalanya.
Warga Desa Tamanyalang Kabupaten Gowa ini hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RS Pendidikan Unhas Makassar, setelah sebelumnya di rawat di RS Ibnu Sina.
"Di mobil itu ada tiga orang, termasuk istri R. Mereka baru saja beraksi di Jalan Perintis Kemerdekaan. Setelah kabur, R membawa istrinya ke RS Ibnu Sina karena mengalami pendarahan di kepalanya, lalu R menghilang," bebernya.
R dan M diduga kuat sebagai residivis pembobol mobil di Kota Makassar. Dua kasus terakhir yang diduga dilakukannya, yakni di Jalan Mappanyukki dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
Selain itu, keduanya juga diduga kuat terlibat kasus perampokan bersenjata terjadi di Kantor Bank BRI Cabang Sudiang dan PT Tempo di Jalan Ir Sutami, dengan berhasil membawa kabur uang tunai senilai ratusan juta rupiah tahun 2010 lalu.
Sumber di kepolisian menyebutkan, R dan M dikenal licin. Selain melakukan aksi perampokan di Makassar, dia juga menjadi buruan beberapa Polda di provinsi lain.
Endro menambahkan, sekira pukul 03.00 Wita dini hari, pihaknya sempat melakukan penggerebekan di kedua rumah tersangka di Kab Gowa. Namun penggerebekan ini tak membuahkan hasil. Petugas hanya menyita puluhan ponsel dan laptop yang diduga kuat hasil kejahatan.
"Ada dua karung barang bukti hasil kejahatan pelaku yang kami sita di rumahnya," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Endi Sutendi, yang dikonfirmasi terpisah mengaku, pengejaran terhadap tersangka berawal dari rekaman CCTV aksi pembobolan mobil.
Modus yang digunakan oleh tersangka yakni dengan memecahkan kaca mobil, lalu membawa kabur seluruh barang elektronik di dalam kendaraan.
"Itu berdasarkan CCTV dan hasil olah TKP di beberapa lokasi, yang ciri-cirinya mengarah pada dua tersangka. R dan M kita kenal sebagai residivis beberapa kasus perampokan dan pembobolan," aku Endi.
Sedikitnya tiga buah peluru bersarang di mobil bernopol DD 45 RY tersebut, saat berusaha kabur dari kejaran Tim Reserse Mobile (Resmob) Sat Reskrim Polrestabes Makassar.
Meski demikian, dua pelaku yang berinisial R dan M ini berhasil lolos dari petugas. Ratusan aparat kepolisian yang menggelar razia di beberapa titik, belum membuahkan hasil.
Informasi yang dihimpun SINDO, pengejaran ini bermula saat dua pelaku hendak membobol sebuah mobil di Jalan Boulevard, Panakkukang. Polisi terlibat kejar-kejaran dengan pelaku sekira satu jam. Kendaraan yang dikendarai pelaku berinisial R ini juga sempat ke arah Jalan Andi Tonro, Tamalate, hingga akhirnya dicegat di Jalan Batua Raya.
Namun, dalam pencegatan itu, pelaku menabrak anggota polisi yang menumpangi sepeda motor. Petugas yang tak mau buruannya kabur, berusaha menahan kendaraan pelaku dengan memberondong peluru.
"Petugas sudah menghalaunya menggunakan motor, tapi ditabrak oleh mobil pelaku. Akhirnya ditembak pada pada bagian ban, namun pelaku tetap berhasil kabur dengan kecepatan tinggi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro.
Dalam insiden itu, Aisyah (40), istri pelaku berinisial R yang ikut berada di atas kendaraan, terkena serpihan peluru petugas pada bagian kepalanya.
Warga Desa Tamanyalang Kabupaten Gowa ini hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RS Pendidikan Unhas Makassar, setelah sebelumnya di rawat di RS Ibnu Sina.
"Di mobil itu ada tiga orang, termasuk istri R. Mereka baru saja beraksi di Jalan Perintis Kemerdekaan. Setelah kabur, R membawa istrinya ke RS Ibnu Sina karena mengalami pendarahan di kepalanya, lalu R menghilang," bebernya.
R dan M diduga kuat sebagai residivis pembobol mobil di Kota Makassar. Dua kasus terakhir yang diduga dilakukannya, yakni di Jalan Mappanyukki dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
Selain itu, keduanya juga diduga kuat terlibat kasus perampokan bersenjata terjadi di Kantor Bank BRI Cabang Sudiang dan PT Tempo di Jalan Ir Sutami, dengan berhasil membawa kabur uang tunai senilai ratusan juta rupiah tahun 2010 lalu.
Sumber di kepolisian menyebutkan, R dan M dikenal licin. Selain melakukan aksi perampokan di Makassar, dia juga menjadi buruan beberapa Polda di provinsi lain.
Endro menambahkan, sekira pukul 03.00 Wita dini hari, pihaknya sempat melakukan penggerebekan di kedua rumah tersangka di Kab Gowa. Namun penggerebekan ini tak membuahkan hasil. Petugas hanya menyita puluhan ponsel dan laptop yang diduga kuat hasil kejahatan.
"Ada dua karung barang bukti hasil kejahatan pelaku yang kami sita di rumahnya," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Endi Sutendi, yang dikonfirmasi terpisah mengaku, pengejaran terhadap tersangka berawal dari rekaman CCTV aksi pembobolan mobil.
Modus yang digunakan oleh tersangka yakni dengan memecahkan kaca mobil, lalu membawa kabur seluruh barang elektronik di dalam kendaraan.
"Itu berdasarkan CCTV dan hasil olah TKP di beberapa lokasi, yang ciri-cirinya mengarah pada dua tersangka. R dan M kita kenal sebagai residivis beberapa kasus perampokan dan pembobolan," aku Endi.
(rsa)