Dipecat, 5 dokter dapat dukungan dari IDI Tangerang

Dipecat, 5 dokter dapat dukungan dari IDI Tangerang
A
A
A
Sindonews.com - Menyusul pemecatan lima dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, karena meninggalkan pasien hanya untuk berdemo.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Tangerang berencana akan menempuh jalur hukum membela kelima dokter tersebut. Sebab, IDI menganggap pemecatan itu bentuk arogansi kekuasaan dari Pemkot Tangsel.
Ketua IDI Tangerang dr Djarasito mengatakan, hingga kini konflik antara dokter RSUD Tangsel dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel belum menemui titik terang. Dinkes Kota Tangsel tetap pada keputusannya untuk menjatuhkan sanksi kepada para dokter.
"IDI Tangerang dan Provinsi Banten akan melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN serta melaporkan pemecatan kepada Kementerian Tenaga Kerja sesuai perundang-undangan tenaga kerja yang berlaku," katanya di Tangsel, Selasa (1/10/2013).
Djarasito mengatakan, seharusnya Dinas Kesehatan Tangsel mengedepankan diskusi untuk memecahkan permasalahan perbaikan pelayanan RSUD Kota Tangsel.
Terkiat Dirut RSUD Kota Tangsel yang dengan latar belakang sarjana social, IDI menilai Pemkot Tangsel telah mengabaikan Undang-undang nomor 44 /2009 tentang rumah sakit.
Dimana kepala rumah sakit harus tenaga medis dan mengetahui rumah sakit. Untuk itu, IDI meminta Dirjen Otonomi Daerah untuk menurunkan tim dan melakukan evaluasi, menyusul dugaan penyimpangan penerapan perundang-undangan yang berlaku.
Ketua IDI Banten Hendarto mengatakan, keberadaan dokter asing di RSUD Tangsel adalah illegal.
"Karena peraturan pengadaan dokter asing baru bisa dijalankan pada tahun 2015 mendatang. Dan Pemkot Tangsel dinilai memaksakan diri untuk menggunakan jasa dokter asing meski tipe RSUD Tangsel belum jelas peruntukannya," tukasnya.
Sekadar diketahui, lima dokter RSUD Kota Tangsel berstatus tenaga honorer dipecat lantaran melakukan aksi demonstrasi ke DPRD Kota Tangsel dan mengabaikan pelayanan di RSUD Kota Tangsel beberapa waktu lalu.
Berita terkait:
Gara-gara dokter demo pasien terlantar
Diintervensi, dokter RSU Tangsel lapor ke DPRD
Demo RSU Tangsel, dokter mulai dapat tekanan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Tangerang berencana akan menempuh jalur hukum membela kelima dokter tersebut. Sebab, IDI menganggap pemecatan itu bentuk arogansi kekuasaan dari Pemkot Tangsel.
Ketua IDI Tangerang dr Djarasito mengatakan, hingga kini konflik antara dokter RSUD Tangsel dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel belum menemui titik terang. Dinkes Kota Tangsel tetap pada keputusannya untuk menjatuhkan sanksi kepada para dokter.
"IDI Tangerang dan Provinsi Banten akan melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN serta melaporkan pemecatan kepada Kementerian Tenaga Kerja sesuai perundang-undangan tenaga kerja yang berlaku," katanya di Tangsel, Selasa (1/10/2013).
Djarasito mengatakan, seharusnya Dinas Kesehatan Tangsel mengedepankan diskusi untuk memecahkan permasalahan perbaikan pelayanan RSUD Kota Tangsel.
Terkiat Dirut RSUD Kota Tangsel yang dengan latar belakang sarjana social, IDI menilai Pemkot Tangsel telah mengabaikan Undang-undang nomor 44 /2009 tentang rumah sakit.
Dimana kepala rumah sakit harus tenaga medis dan mengetahui rumah sakit. Untuk itu, IDI meminta Dirjen Otonomi Daerah untuk menurunkan tim dan melakukan evaluasi, menyusul dugaan penyimpangan penerapan perundang-undangan yang berlaku.
Ketua IDI Banten Hendarto mengatakan, keberadaan dokter asing di RSUD Tangsel adalah illegal.
"Karena peraturan pengadaan dokter asing baru bisa dijalankan pada tahun 2015 mendatang. Dan Pemkot Tangsel dinilai memaksakan diri untuk menggunakan jasa dokter asing meski tipe RSUD Tangsel belum jelas peruntukannya," tukasnya.
Sekadar diketahui, lima dokter RSUD Kota Tangsel berstatus tenaga honorer dipecat lantaran melakukan aksi demonstrasi ke DPRD Kota Tangsel dan mengabaikan pelayanan di RSUD Kota Tangsel beberapa waktu lalu.
Berita terkait:
Gara-gara dokter demo pasien terlantar
Diintervensi, dokter RSU Tangsel lapor ke DPRD
Demo RSU Tangsel, dokter mulai dapat tekanan
(mhd)