Bocah SD tewas tenggelam di BKB
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bocah kelas VI SD, Muhammad Catur Wijaya (11), tewas tenggelam di Sungai Banjir Kanal Barat (BKB), Kota Semarang, Minggu (29/9/2013).
Korban yang merupakan warga Jalan Gedong Batu Utara III nomor 15, RT02/RW07, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat, sebelumnya terlihat bermain - main di dekat pintu air yang ada di sana.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, insiden tersebut terjadi sekira pukul 06.30 Wib. Saat itu korban datang ke lokasi bersama keluarga. Korban bermain terpisah dengan keluarganya, menuruni tangga seorang diri di dekat pintu air.
"Korban terpeleset saat menuruni tangga," ungkap saksi Driatmojo (50), warga Gisikdrono Semarang kepada petugas.
Saksi lain, Kamijan (43), warga Simongan, Semarang Barat, mengatakan setelah mendengar teriakan minta tolong dari saksi Driatmojo, beberapa warga merespon.
"Langsung memberikan pertolongan. Mencari korban di sungai," timpalnya.
Mereka membantu melakukan pencarian dengan menggunakan bambu ke sungai. Beberapa warga menghubungi polisi setempat. Tak lama, korban muncul ke permukaan, mengapung, namun sudah tewas.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Semarang Barat, Komisaris Yani Permana mengatakan penyebab kematian korban karena tenggelam. Pihaknya bersama Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, telah melakukan penyelidikan.
"Sebelum terpeleset dan jatuh, korban sudah mencopot sandal. Korban ini datang dengan keluarganya. Korban itu gagu," katanya.
Pihak terkait, kata Yani, diminta memberikan tanda larangan bermain atau mandi di sungai. Pasalnya, sejauh ini banyak warga atau anak - anak yang bermain di sana.
"Tidak ada tanda larangan aktivitas di sungai. Mestinya diberikan peringatan. Untuk korban ini, pihak keluarga sudah menerima kematiannya," tandasnya.
Korban yang merupakan warga Jalan Gedong Batu Utara III nomor 15, RT02/RW07, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat, sebelumnya terlihat bermain - main di dekat pintu air yang ada di sana.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, insiden tersebut terjadi sekira pukul 06.30 Wib. Saat itu korban datang ke lokasi bersama keluarga. Korban bermain terpisah dengan keluarganya, menuruni tangga seorang diri di dekat pintu air.
"Korban terpeleset saat menuruni tangga," ungkap saksi Driatmojo (50), warga Gisikdrono Semarang kepada petugas.
Saksi lain, Kamijan (43), warga Simongan, Semarang Barat, mengatakan setelah mendengar teriakan minta tolong dari saksi Driatmojo, beberapa warga merespon.
"Langsung memberikan pertolongan. Mencari korban di sungai," timpalnya.
Mereka membantu melakukan pencarian dengan menggunakan bambu ke sungai. Beberapa warga menghubungi polisi setempat. Tak lama, korban muncul ke permukaan, mengapung, namun sudah tewas.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Semarang Barat, Komisaris Yani Permana mengatakan penyebab kematian korban karena tenggelam. Pihaknya bersama Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, telah melakukan penyelidikan.
"Sebelum terpeleset dan jatuh, korban sudah mencopot sandal. Korban ini datang dengan keluarganya. Korban itu gagu," katanya.
Pihak terkait, kata Yani, diminta memberikan tanda larangan bermain atau mandi di sungai. Pasalnya, sejauh ini banyak warga atau anak - anak yang bermain di sana.
"Tidak ada tanda larangan aktivitas di sungai. Mestinya diberikan peringatan. Untuk korban ini, pihak keluarga sudah menerima kematiannya," tandasnya.
(rsa)